Epilog

2.3K 190 28
                                    

_____________________________

Tiga orang lelaki dengan tinggi tubuh yang terpaut tidak terlalu jauh tengah berdiri di tepi jalan. Mereka baru saja keluar dari perkemahan dan tengah berdiri di tepi jalan di dekat sebuah kawasan bekas peternakan yang kosong. Bekas peternakan yang menjadi penanda dimana pintu masuk perkemahan berada. Dengan menggendong backpack masing masing di punggungnya, mereka menanti kendaraan yang akan membawa mereka pergi dari kawasan itu.

Chanyeol, Sehun dan Kris mendapatkan waktu libur mereka lebih cepat ketimbang pekemah lain berkat keberhasilan mereka menjalankan misi. Jadi meski musim panas belum berakhir, mereka boleh pulang ke rumah masing masing. Tentu saja ketiganya menyambutnya dengan antusias. Terlebih Sehun. Dia memang baru sebentar di perkemahan namun dia sudah mengalami homesick. Dia merindukan rumah dan ibunya. Sehun tentu sangat senang karena dia bisa pulang lebih cepat sekarang.

"Aku akan pulang ke China." jawab Kris saat Chanyeol menanyakan akan kemana Kris. Chanyeol penasaran dimana kampung halaman Kris. "Sudah bertahun tahun aku tidak menemui ayahku yang bertugas disana."

Chanyeol dan Sehun mengangguk paham, namun keduanya kembali menoleh kearah Kris secara bersamaan dengan raut heran. Kris bilang ayah? Sebentar. Kris adalah keturunan Ares. Dan Kris berkata 'ayahku yang tengah bertugas disana' berarti yang dia maksud adalah orang tua mortalnya. Ayah? Kris bilang ayah?

Kris seolah paham kenapa Chanyeol dan Sehun terlihat begitu kebingungan. Dia terkekeh pelan. Ekspresi yang jarang dia tunjukan tampak di wajahnya. "Kalian tidak salah dengar kok. Aku memang bilang aku akan menemui ayahku. Aku tidak memiliki ibu. Aku hanya memiliki dua ayah. Ayahku adalah seorang panglima tentara di China sana. Kurasa kalian bisa menebak kenapa Dewa Ares tertarik padanya."

Sehun masih terlihat kebingungan. Lalu bagaimana bisa mereka memiliki Kris sebagai putra. Laki laki tidak bisa hamil, tapi Sehun tidak mengerti kenapa Kris bisa terlahir. Tidak mungkin ada anak angkat yang dijadikan demigod kan? "Bagaimana bisa?" Sehun yang polos dan selalu ingin tahu langsung menanyakannya. Chanyeol terlihat gelagapan karena bisa saja Kris tersinggung karena ucapan Sehun. Namun apa mau dikata Sehun sudah mengutarakannya.

Kris menyeringai. "Ingin tahu sejarah kelahiranku? Ceritanya menarik lho."

Sehun menoleh kearah Chanyeol yang ada di sisi kirinya dan mereka bertemu pandang seolah berdiskusi hanya dari tatapan mata. Keduanya kembali melihat kearah Kris sambil tersenyum kaku.

"Ah tidak perlu terima kasih." Chanyeol menolaknya dengan nada canggung. Dia takut jika dia mendengar cerita itu maka cara pandangnya pada Kris akan berubah.

"Kau sendiri bagaimana, Chanyeol?" Kris balik bertanya. "Kau biasanya pulang jika akhir musim panas, tapi 3 tahun ini kau menetap di perkemahan. Kau akan pulang tahun ini?" Pertanyaan Kris membuat Sehun menoleh kearah Chanyeol. Sehun baru menyadari ia tidak begitu mengetahui soal kehidupan Chanyeol di luar perkemahan. Dia jadi penasaran. Namun dilihat dari ekspresi Chanyeol dia urung bertanya.

Chanyeol terlihat menyunggingkan senyum yang begitu tipis. Iris hijaunya ia arahkan jauh kedepan. Dia mengedikan bahunya. "Entahlah, aku tidak tahu." jawab Chanyeol singkat. Alasannya ikut keluar dari perkemahan adalah karena ia ingin ikut dengan Sehun. Tanpa berpikir ia akan pulang atau tidak ke rumahnya. Sekarang dia sendiri bingung.

Kris tidak merespon. Sehun sendiri terdiam. Dia menatap lekat kekasihnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Suasana mendadak hening seketika. Hingga suara deru mesin bus memecah kesunyian itu. Ketiganya refleks menoleh ke arah bus itu.

"Baiklah, busku sudah datang. Aku pamit ya." Kris yang lebih dahulu undur diri. Dia berjalan kearah bus dan menaikinya dengan diiringi tatapan dari Chanyeol dan Sehun. Kris duduk di kursi bagian tengah dekat jendela. Dia tersenyum dan melambaikan tangan kanannya pada pasangan yang masih betah berdiri disana. Chanyeol dan Sehun secara bersamaan membalas lambaian dengan senyuman mereka. Padahal ketiganya dulu selalu bersitegang, kini mereka begitu akrab seperti teman lama. Waktu begitu banyak mengubah kondisi.

Demigods (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang