_____________________________Sehun masih berbaring di ranjangnya pagi itu. Suhu tubuhnya naik, dia demam. Setelah hal aneh yang menimpanya kemarin dia pingsan berujung dengan dia yang tersadar di ruang kesehatan sekolah. Dan di antar pulang ke rumahnya. Sehun mengira dia hanya sekedar pingsan saja. Namun ternyata tengah malam iya terbangun karena demam tinggi. Dan paginya demamnya tak kunjung turun hingga akhirnya ia absen dari sekolahnya.
Sehun baru saja makan dan minum obat. Di keningnya ada plester penurun demam. Sehun merasa bosan namun dia hanya bisa menatap kosong jendela kamarnya.
Sehun hanya tinggal berdua bersama ibunya. Ayahnya dimana? Dia tidak tahu. Ibunya sendiri tidak pernah memberitahu siapa dan bagaimana wujud ayahnya. Dia hanya berkata bahwa ayah Sehun adalah pria yang baik. 14 tahun hidup tanpa di dampingi sang ayah memang sangat menyedihkan. Tapi Sehun tumbuh dengan baik dan bahagia bersama sang ibu. Hingga ia terkadang lupa soal ayahnya.
Di ruang tengah, Pria yang ditemui Sehun kemarin datang berkunjung. Dia sudah duduk di sofa dan berhadapan dengan ibu Sehun. Ibu Sehun sendiri tidak mengenal orang ini hingga pria itu berinisiatif untuk memperkenalkan diri.
"Kenalkan nyonya Oh, nama saya Park Chanyeol. Saya datang kesini untuk menjenguk Sehun. Kemarin Sehun pingsan di sekolah dan kebetulan saya yang menolongnya saat itu." ucap Chanyeol. Saat itu Chanyeol memakai sebuah kaus berwarna jingga terang dengan sablon seekor pegasus dan tulisan Camp Half-Blood atau Perkemahan Blasteran. Penampilannya di lengkapi celana denim belel dengan robek kecil di beberapa bagian.
Ibu Sehun mengangguk paham mendengar penjelasan dari Chanyeol. Sedang Chanyeol kini menatap lekat ibu Sehun.
"Saya tahu anda mengenali siapa saya dari kaus yang saya kenakan kan?" tambah Chanyeol. Nada bicaranya terdengar penuh selidik. Air muka ibu Sehun tampak berubah. Dan Chanyeol menangkap perubahan itu. Ibu Sehun tampak gugup dilihat dari tangannya yang bergerak gelisah. "Sehun sudah besar nyonya. Tempat ini berbahaya baginya. Semakin dia tumbuh semakin mudah mereka menemukan putra anda." lanjutnya.
Ibu Sehun masih membisu. Dia menunduk dengan ekspresi murung. Pikirannya kalut hatinya berkecamuk. Dia tidak bisa membiarkan Sehun pergi. Tapi dia juga tidak mau Sehun dalam bahaya. Pikirannya dipenuhi dilema.
"Bagaimana nyonya?" tanya Chanyeol. Dia menunggu jawaban.
Ibu Sehun mendongak lalu menatap Chanyeol. "Sehun tengah demam. Aku tidak bisa melepas Sehun pergi saat ia tidak sehat."
Chanyeol tersenyum. "Saya akan menunggu sampai Sehun sehat dan siap. Besok saya akan datang lagi. Jika masih belum saya akan datang lusa. Begitu seterusnya sampai Sehun sehat."
Ibu Sehun mengernyitkan dahinya. Dia menatap lekat lelaki didepannya. "Kenapa tidak memberikan nomor ponselmu saja. Agar aku bisa menghubungimu saat Sehun siap berangkat."
Chanyeol menggeleng menjawabnya. "Saya tidak punya ponsel karena memang saya pantang menggunakannya. Agar saya aman, nyonya."
Ibu Sehun tersenyum. "Baiklah. Tapi jangan seformal itu. Panggil aku bibi saja."
"Ah iya, bi." Chanyeol mengusap tengkuknya sambil tersenyum malu. "oh ya bolehkah saya menjenguk Sehun. Saya ingin melihatnya, bi."
"Oh tentu boleh. Sehun ada dikamarnya kok. Dia belum lama ini terbangun. Bibi rasa dia belum istirahat lagi. Kamarnya ada di lantai dua. Pintu kedua dari tangga."
"Terima kasih, bi." Chanyeol tersenyum lalu bangkit dari duduknya. Dia berjalan kearah tangga dan mulai naik ke lantai dua. Saat sampai diatas dia berbelok ke kanan lalu berjalan kearah pintu kedua. Dia mengetuk terlebih dahulu pintunya. Hingga ia mendengar suara yang sedikit serak mengizinkannya masuk. Chanyeol membuka pintunya dan melihat Sehun tengah berbaring di kasurnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Demigods (END)
FanfictionSaat mitologi yang dianggap hanya kepercayaan terdahulu, ternyata memang benar-benar ada. Tumbuh dan berkembang disekitar kita. Mengikuti era yang semakin berkembang hingga tidak bisa lagi disebut mitologi kuno. Saat dewa dewi seperti Zeus, Athena d...