Cerita cinta kita berhenti persis seperti saat tertutupnya pintu Kereta Commuter Line, dengan posisi aku yang masih tertinggal diluar. Seberapa keras pun aku menggedor pintu, sekencang apapun aku berlari mengejar, pintu itu tidak akan terbuka lagi. Setelahnya, apa lagi yang bisa ku lakukan selain membiarkanmu pergi terbawa gerbong yang melesat dalam rangkaian kereta senja kala itu. Menyaksikanmu menjauh menuju titik tak terlihat, membawa serta hatiku menuju, hilang!
Masihkah boleh jika aku berharap kamu mau menungguku di pemberhentian selanjutnya? Betapa waktu yang pernah kita lewati, terasa begitu singkat bagiku. Mencintaimu, rasanya tak pernah cukup. Sungguh aku rela walau harus menjadi keledai bodoh yang terus menerus masuk ke lubang yang sama berkali-kali. Disakiti tapi tak pernah pergi. Aku mau. Al.
Menyedihkan? Ya, aku perempuan muda yang menyedihkan. Juga bodoh. Rela terus-menerus terjebak dalam masa lalu yang mematikan. Tapi coba ku tanya, pernahkah kamu merasa telah memiliki semua yang kamu inginkan didunia ini, hanya karena terlalu bahagia telah memiliki seseorang? Pernah kah? Aku pernah!
Cerita ini berawal pada bulan Juli, tahun 2010. Hari itu Bandung tengah memasuki musim kemarau. Angin sedang berhembus cukup kencang, menerbangkan dedaunan kering yang berguguran dari pohon Kiarapayung yang tumbuh di sepanjang jalan fakultas.
Aku berjalan terhuyung menuju perpustakaan sambil menggendong sebuah tas ransel besar berisi laptop dan draft skripsi yang harus direvisi. Beberapa kali aku membenarkan posisi ransel. Pundakku mulai terasa pegal, tapi belum seberapa sakit jika dibanding harus menerima kenyataan bahwa skripsi ku harus ganti judul! Dumm, mumetnya persis seperti habis di tinju tepat di tengah-tengah jidat. Mau pingsan aja boleh ga?
Sebenarnya, skripsiku sudah selesai sekitar 35%, tentu sudah terlalu jauh untuk dikatakan sebagai sebuah ide mentah. Tapi sialnya, aku mentok karena ada data penting yang tidak berhasil ku dapatkan. Mau tidak mau, aku terpaksa kembali ke titik 0. Bayangan untuk lulus 3,5 tahun pun sirna seketika. Bye!
Keberhasilanku dalam hal percintaan, rupanya tidak tercermin dalam kehidupan kuliahku saat ini. Biasanya, aku selalu bisa mendapatkan apapun yang aku mau, terutama dalam urusan menebar pancing asmara. Sangat mudah bagiku untuk membuat lelaki yang ku incar, agar berbalik mengejarku.
Tentu cantik saja tidak cukup. Perlu jam terbang tinggi untuk bisa sukses mengoleksi 30 nama mantan di usiaku yang bahkan belum genap 21 tahun. Sayangnya, karena terlalu mudah mendapatkan apa yang aku mau, aku jadi cepat bosan. Hubungan percintaanku juga tak pernah lama, tak banyak yang bisa bertahan sampai 3 bulan. Kecuali Andre. Hubungan kami cukup awet, walau aku tetap aktif buka cabang macam franchise. Jangan ditiru!
Aku sedang duduk manis saat segerombolan mahasiswi tingkat satu tengah gaduh rebutan buku. Suaranya kurang lazim, persis emak-emak korban penipuan kredit panci yang tengah bersepakat melakukan kudeta. Ingin sekali ku sentil ginjalnya satu-satu. Tapi sebagai warga introvert yang doyan duduk dipojokkan, tetap diam selalu menjadi pilihan terbaik.
Aku lalu menyusun buku hasil mengelilingi rak buku manajemen di atas meja. Sengaja ku tumpuk tinggi untuk menghalangi pandangan. Lalu mulai menyalakan laptop.
Aku mengambil satu buku di tumpukan paling atas. Membuka lembaran demi lembarannya secara acak, sambil berharap bisa secepatnya mendapatkan ide segar. Namun semakin ku baca, hurup-hurupnya malah terlihat semakin kecil, mulai berlarian, membuat mataku jadi semakin berat. Berat sekali. Hingga ku putuskan untuk memejamkan mata sedikit-sedikit. Sebentar saja. Aku tidak akan tidur.
Namun di luar kendali ku. Entah sudah berapa lama aku kemudian tertidur. Karena yang terjadi, aku baru terbangun ketika terdengar suara seseorang berkata pelan-pelan, "Sierra, kamu ngorok kenceng banget!" Aku terkesiap, jantungku sontak berdetak tak beraturan. Kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Commuter Line
RomanceTerlahir cantik dengan deretan mantan di usia yang belum genap 22 tahun, bukan jaminan seseorang merasa bahagia. Sierra Salwa Nabila, justru menghadapi kehidupan yang rumit saat ia akhirnya jatuh cinta pada seorang pria cuek bernama Alfaro yang tanp...