Januari 2020,
Gerimis tipis menemani perjalanannya menujuku malam ini. Hotel Grand Savero Bogor yang kemudian menjadi saksi bisu pertemuanku dengannya, Alfaro.
Aku senang bisa melihatnya lagi setelah pertemuan terakhir kami di Bandung 7 tahun yang lalu.
Aku bahkan tidak pernah membayangkan bisa seperti ini lagi setelah putus 10 tahun yang lalu. Merasakan kembali sentuhan hangat tangangannya dan menikmati ciuman bibir Al yang lebih lembut dari pancake. Hingga kemudian semakin terbawa suasana saat hembusan nafasnya menciptakan sensasi hangat yang memabukkan.
Mataku melirik pada jam yang melingkar di tangan Al. Rupanya, waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi, tapi pertemuan ini rasanya tak pernah cukup.
"Aku masih sayang kamu Ra, besok-besok masih bisa ketemu lagi kan?" Tanya Al, saat pelukan kami telah saling terlepas.
Aku menatap tanpa menjawab. Bagaimana bisa ku tolak jika setiap detik bersama Al adalah saat-saat paling menyenangkan dalam hidupku?
Ingin aku mengangguk dan mengiyakan, jika saja tidak harus menyadari bahwa Alfar adalah pacar orang!!! Dasar aku budak cinta tak punya otak!! Tapi ini terlalu sulit untuk ku tolak!! Aku masih ingin lagi, ingin terus, dan selalu! Jika sajaa...

KAMU SEDANG MEMBACA
Commuter Line
RomansaTerlahir cantik dengan deretan mantan di usia yang belum genap 22 tahun, bukan jaminan seseorang merasa bahagia. Sierra Salwa Nabila, justru menghadapi kehidupan yang rumit saat ia akhirnya jatuh cinta pada seorang pria cuek bernama Alfaro yang tanp...