5

3.4K 221 5
                                    

Suasana ramai pantai tak hiraukan kedua sejoli yang sudah hampir berumur setengah abad ini untuk menikmati cuaca yang lumayan panas, mereka sedang duduk santai ditemani segelas es jeruk.

"Hei Minato, apa kita jodohkan saja Naruto ya? Aku gemes lihat dia kemana mana sendirian terus atau paling tidak dengan Shikamaru atau Sai" gerutu Khusina selaku ibu Naruto tidak tahan dengan kehidupan anaknya yang monoton.

"Hah, mungkin dia sedang menikmati masa lajangnya. Santai saja" Minato hanya menanggapi seadanya gerutuan istrinya sambil bermain ponsel.

"Apa kita jodohkan saja dia bagaimana?" saran Khusina menatap Minato lekat lekat.

"Aku yakin seratus persen dia akan menolaknya dengan berbagai alasan"

"Iya juga sih dengan melihat sifatnya yang keras kepala itu mana mau dia dijodohkan, jadi apa yang harus kita lakukan Minato jangan main ponsel terus sayang aku bicara padamu" kesal Khusina dia cemburu pada ponsel Minato yang sedari tadi di mainkannya.

"Sayang jangan marah marah gitu dong, aku sedang mengawasi Naruto dari sini"

"Mengapa harus diawasi? Dia pasti baik baik saja kan?"

"Iya dia baik baik saja tapi tetap sebagai seorang ayah aku tetap mengawasinya, dia itu orangnya nekatan apalagi sekarang dia sudah memimpin perusahaan dan memimpin organisasi gelap juga, jadi yah aku ingin memantau perkembangannya saja"

"Kau benar dan dia sudah lama tidak pulang kerumah juga, aku kangen Minato. Nanti kita susul dia yah"

"Tidak bisa sayang"

"Kenapa?"

"Karena dia sedang di Amerika"

"Hah ngapain? Dan mengapa tidak berpamitan padaku?" Khusina naik darah

"Dia hanya bertemu dengan orang yang bekerja sama dengannya"

"Bekerja sama dalam hal apa? Perusahaan atau mafia?"

"Mafia,dan hanya ditemani satu orang perempuan saja"

"Perempuan siapa? Apa Naruto merekrut perempuan dalam organisasi?"

"iya tapi sedikit, ini pertama kalinya Naruto mau bepergian dengan seorang perempuan"

"Hmmmm Minato cari informasi perempuan itu aku penasaran"

"Kau ini, hahh. . . .baiklah" pasrah Minato

.

.

Setelah persiapan dipesawat selesai sampai juga di Amerika mereka langsung ke lokasi tanpa istirahat, mereka tak ingin membuang waktu.

"Kau yakin ini tempatnya? Menyeramkan sekali" ujar Hinata

"Iya disini hanya dipakai sebagai gudang senjata saja, markas utamanya sangatlah jauh dari sini" ujar Naruto

"Apa kita langsung masuk?"

"Tapi apa yang terjadi disini?" Naruto melihat sekeliling ada yang tidak beres

Di sebuah gedung tua yang sangat besar dan tak terawat, disinilah tempat perjanjian berada. Dilihat dari luar memang hening tapi jika dilihat dari dalam suasana sangatlah ricuh. Suara tembakan dan teriakan berada dimana mana.

DOR

DOR

PRANGGG

.

.

"Woahhhh ada orang jatuh dari lantai 6, lumayan tuh" ujar Hinata terkejut

"Lumayan apanya? Mati iya"

great motherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang