19

2K 140 7
                                    

Loading 30%
.
Loading 50%
.
Loading 70%
.
Loading 100%
.
Complete copy file
.
Setelah menyalin data penting, Hinata membagi layar menjadi 2 yaitu mengontrol robot lalat dan mulai membajak system keamanaan level dewa markas Akatsuki. Naruto masih setia mengamati sekitar dan meneropong menggunakan senapannya, sejauh 2km dari tempat dia bersembunyi terlihat seseorang keluar dari mobil. “aku belum pernah melihat orang ini Hinata? Apa dia juga anggota Akatsuki?” Naruto bertanya pada Hinata yang masih sibuk “ Hmm seperti apa dia?” Hinata melirik sedikit kearah Naruto “kulit pucat, rambut putih acak, mata putih kebiruan dan lumayan ganteng” Hinata cepat cepat melihat siapa yang dimaksud Naruto “Toneri? Dia disini?” ketika Hinata menyebut nama Toneri hati Naruto entah mengapa lansung panas. Hinata mengontrol robot lalat mendekat kearah Toneri dan mendarat di pundak lalu berkamuflasi warna seperti bajunya sehingga tak begitu nampak.
“Yosh saatnya kita beraksi Naruto, ayo” Naruto mengangguk melanjutkan perjalanannya, Hinata sibuk mencari jalan aman. Banyak orang orang berlalu lalang berpatroli, banyak juga dari mereka yang bertugas sambil berghibah mengusir kebosanan.
SREK SREK
“Siapa disana?”
“sebentar aku akan mengecek kesana sambil ingin kencing, liat aja kalau ada penyusup langsung kukencingin dia”
“ya ya aku akan menunggu disini”
BRUAKK DUG
SRETT BRUAKK
.
“Yosh bagaimana sudah mirip?”
“Yah sip, apa kita akan berpencar?”
“Tidak Hinata kalau bisa kita terus bersama”
“Naruto, itu tak akan bisa kau harus menyusup lewat depan dan aku akan menyusup lewat belakang”
“Ayolah Hinata aku tak ingin kau kenapa napa”
“Naru aku tidak selemah itu, lagi pula pekerjaan ini sudah biasa bagiku kau ingat siapa aku?”
“hah ya ya aku kan hanya ingin bersamamu terus, jarang kita bisa berduaan kan”
“Kalau gitu cepat selesaikan misi ini, ingat kita hanya mengambil Boruto saja jangan buat keributan”
“Umm entahlah aku tak yakin jika itu terjadi”
“Naru” Hinata memelototi Naruto kesal, dan ah dia berpikir mungkin harusnya tak perlu mengajak Naruto
“Iya iya sayang aku akan mengantarmu ketempat yang aman”
“Baiklah kau akan menjagaku sampai ke sebuah sumur sana”
--Setelah sampai –
“Ini sumur pembuangan mayat? Kau yakin ingin masuk kesana?”
“Ada sebuah jalan setapak di kedalaman 12m, kau bawa tali kan”
Naruto tetap mengawasi sekitar sembari menunggu Hinata menuruni sumur, setelah sampai Hinata memberi kode aman. Naruto mengangguk dan melanjutkan penyamarannya menuju ke dalam markas lewat jalan utama, bermodalkan peralatan yang telah disiapkan oleh hinata.
Hinata sendiri telah jauh menelusuri jalan setapak, tak ada penerangan sama sekali hanya mengandalkan senter kecil saja. Setidaknya dia beruntung tak ada jalan bercabang yang akan membuatnya banyak berpikir dan akhirnya sampai pada sebuah pintu dari besi yang kokoh, tak ingin membuat keributan dengan mendobraknya sebisa mungkin menemukan kunci pintu yang tersembunyi.
.
.
Disebuah ruangan B-2
“Boruto disini ruang apa? ada banyak seragam dan senjata”
“tunggu sebentar Mitsuki, kau pilih dulu senjata paling keren menurutmu. Aku ingin mencari sesuatu dikomputer”
Boruto langsung mengotak atik komputer yang sudah ada disana, meretas system informasi yang tak butuh waktu lama untuk mencari peta bangunan disini. Boruto langsung menyalin data komputer ke microchip dalam tubuh Boruto dan langsung menghubungkan ke softlens mirip monitor kecil di mata *gimana ya jelasinnya? jika kalian pernah nonton psycho-pass nah gitu*

 Boruto langsung menyalin data komputer ke microchip dalam tubuh Boruto dan langsung menghubungkan ke softlens mirip monitor kecil di mata *gimana ya jelasinnya? jika kalian pernah nonton psycho-pass nah gitu*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
great motherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang