"DEVAAANNN....BISA GAK SIH LO! PAGI-PAGI GAK USAH GANGGUIN GUEE?!! BUANG GAK ITU ULAT?!" Teriak seorang gadis yang tengah merasa kesal.
Devano, atau yang sering di panggil Devan itu terkikik geli, dia sangat senang melihat wajah kesal perempuan di depannya ini
"Gapapa Tish.. ulat nya mau kenalan sama Lo nih!" Ucap Devano sambil mendekatkan penggaris yang berisi ulat pada Tish, atau yang lebih tepatnya Tisha.
Tisha dan Devano adalah teman sekelas, walau begitu mereka tak pernah akrab, adaa..aja tingkah dan ulah mereka, mereka selalu membuat keributan.
Jika Tisha dekat dengan Devan, dia pasti merasa sensi, rasanya pingin marah terus, Gatau kenapa, padahal kalo sama temen-temen cowok lain Tisha biasa aja, ngomongnya juga lembut
Sama seperti Tisha, Devano juga sama
Setiap dekat dengan Tisha, pasti dia merasa sensi, satu hal yang Devan suka, yaitu..
Menjahili Tisha sampai membuat gadis itu kesal.
Dan saat ini Devano tengah melakukan itu, dia ingin membuat Tisha kesal dengan memberikan ulat daun pada Tisha
"Pala Lo miring! Ulat ngajak kenalan! Kenalan aja sama Lo Sono!" Ketus Tisha, dia melempar penghapus papan tulis ke Devano.
Kesel dia, pagi-pagi, baru juga dia masuk kelas dan masih sebentar terduduk, ehh si Devano malah nyari gara-gara.
"Bodo amat!! Nih.. ulat nihh" goda Devano.
"DEVAAANNN!!" Jerit Tisha
"Hush! Kalian ini, masih pagi, udah ngapa kejar-kejarannya, mau ngikutin adegan India ya?" Celetuk teman Tisha, ehh gak teman deng, tapi sahabat.
Sebangku sama Tisha.
"Lo bilangin aja sama ini anak! Jauh-jauh Dev!" Ketus Tisha.
Karena merasa kasihan pada Tisha, akhirnya Devano memilih untuk membuang ulat itu ke luar.
"Ihhh kesel banget gue sama itu anak! Gak bisa sehariiii aja gak garain gue apa?!" Ucap Tisha kesal saat dia sudah duduk di bangkunya.
Nesya, sahabat Tisha tertawa geli
"Kalian berantem terus awas jatuh cinta loh?" Ucap Nesya sambil tertawa geli.
Tisha melongo
Apa tadi kata Nesya? Cinta?? Sama Devano Gege?? Ihh gak mungkin...
Orang kalo setiap dekat sama Devan dia pengen nya marah-marah, ini malah cinta pula? Gak mungkin!
"Gak mungkin lah! Lo tau kan gue sama Devan gimana? Kita berdua itu ibarat kutub magnet yang sama, kutub magnet yang sejenis kalau di dekati pasti saling bertolak satu sama lain, nahh gitu juga gue sama si Devan!" Jelas Tisha panjang lebar.
Nesya tertawa, iyain aja biar Tisha puas.
"Iya deh iya.." ucap Nesya dengan nada meledek
"Hayoo..kalian ngapain? Ghibahin gue kan? Aduhh biasa lahh, gue kan emang objek yang cocok untuk dijadikan ghibahan!" Ucap Devano bangga.
Tisha lagi-lagi melongo, di jadikan bahan ghibahan kok seneng? Udah sengklek ini orang.
"Gak kenal, gue Meja!" Ketus Tisha
"Dihh..siapa juga yang ngomong sama Lo, orang gue ngomong sama Bebeb Nesya, ya gak Beb?" Devano menaik turunkan alisnya menggoda Nesya.
Nesya tersenyum malu
"Apasih.." ucap Nesya malu-malu
Tisha memutar bola matanya, malas.
"Dasar kang Gombel!" Cibir Tisha, malas.
"Cemburu Yaaa??"
Tisha membelalak..
"Kampret!" Dengus Tisha, dari pada berdebat dengan Devano, mendingan Tisha keluar
"Panas! Ada syaiton nirrozim disini!" Ketus Tisha, lalu dia beranjak keluar.
Sementara itu Devan melongo, orang ganteng di bilang syaiton Nirrozim?
"Kampret.." dengus Devan.
••>>>
"Tisha, si Devan mau minta minum tuh" Nesya menepuk pundak Tisha.
Tisha sedang tertidur dan saat di bangunkan Nesya dia terbangun.
"Apa?" Tanya nya ketika sudah berhadapan dengan Devan.
Devan mengacak rambut Tisha gemas hingga membuat rambut Tisha berantakan.
"Ishh!! Berantakan geblek!" Ketus Tisha merasa risih.
Devan terkekeh.
"Minta minum gue.." pinta nya.
"Punya temen Lo kan ada?! Harus banget sama gue?!" Ketus Tisha.
"Ahh celitt" cibir Devan.
"Yaudah nah!" Walau begitu Tisha tetap memberikan minum itu pada Devan.
"Thanks, makin cantik deh Lo" Gombal Devan.
Tisha mencebik.
"Giliran gini aja Lo gombalin gue! Dasar kang buaya!" Cibir Tisha dengan nada mencebik.
Devan terkekeh
"Owhh..berarti Lo mau gue gombalin terus dong ya?" Goda Devan.
Tisha mendengus, salah aja ngomong sama ini anak!
"Bodo amat!" Ketus Tisha, kemudian dia berlalu.
"Ya Allah..sensi amat itu anak sama gue.." dengus Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan dua Kutub Magnet
Teen FictionIni tentang kisah anak Adam dan hawa yang setiap bertemu selalu bertengkar, tak pernah akrab. Mereka seperti magnet yang berjenis sama, di dekatkan selalu berjauhan saling bertolak belakang. "Anjiirr..Devan Lo ngapain disini?! Nguntitin gue kan?!" T...