15 Pengagum rahasia Nesya

128 13 0
                                    

"dek" panggil Rangga pada Tisha.

Tisha tidak mengindahkan panggilan Rangga, dia tetap menaiki tangga menuju kamarnya.

Rangga yang merasa tak di tanggapi menahan Tisha.

"Lo kenapa sih!? Kenapa sama gue Lo kaya gini? Gue Abang Lo kalo Lo lupa!" Ucap Rangga kesal.

Tisha hanya menatap abangnya itu malas lalu mengalihkan tatapannya ke sembarang arah.

"Dek!" Rangga memegang dagu Tisha dan menghadapkan ke dirinya.

"Lepas!" Tisha menepis tangan Rangga.

"Lo mau tau kenapa gue benci banget sama Lo?" Tanya Tisha yang langsung di angguki Rangga.

"Karena gue benci sama Lo!" Setelah itu Tisha berlalu pergi ke kamarnya dengan berlari.

Rangga terdiam sambil terus menerus Tisha yang semakin menjauh.

"Salah gue apa??"

Rangga gak tau kenapa Tisha benci dengan nya? Memangnya dia salah apa?

"Kenapa Rangga?" Mama Tisha dan Rangga bertanya.

Nita, namanya.

Rangga membalikkan badannya, mama nya ada di bawah.

"Gapapa Mah" jawab Rangga sambil menuruni tangga.

"Adik kamu buat ulah?" Tanya Mama Rangga dengan mata memicing.

Rangga terdiam.

"Nanti mama yang ngomong sama dia!"

••

"Tisha! Bisa gak kamu sama Abang kamu itu baik sedikit? Jangan terlalu menjauhi nya!" Ucap Nita dengan nada membentak.

Tisha yang tadinya duduk sekarang berdiri menghadap Mama nya karena tak terima dengan ucapan mama nya itu

Kenapa harus dirinya yang di salahkan sih?

"Terkadang Tisha bingung! Tisha itu anak Mama atau bukan,?! Kenapa mama sama papa lebih membela Dia dari pada Tisha? Mama minta Tisha baik sama dia?! Mah! Dia yang udah ngancuri hidup Tisha!! Tisha gak bisa bersikap baik sama Dia! Tisha yang jadi korban!, Tapi kenapa selalu Tisha yang selalu disalahkan?!" Ucap Tisha panjang.

Setelah mengatakan itu dia berlalu dari hadapan Nita.

••

"Udah Tish, jangan nangis lagi.." Nesya mengelus-elus punggung Tisha.

Iya, saat ini Tisha sedang berada di rumah Nesya.

Tadi selepas dia melepaskan segala unek-unek nya pada mama nya itu Tisha lebih memilih pergi ke rumah Nesya dengan menaiki angkutan umum yang Alhamdulillah masih ada di waktu malam hari.

"Gue gak tau lagi harus gimana Sya..Lo tau gak! Rasanya hidup bareng orang yang udah ngancurin hidup Lo?! Dan orang itu adalah Saudara Lo sendiri?!" Ucap Tisha dengan tangis.

Nesya menghela nafas.

Kalau berada di posisi Tisha pun pastinya Nesya akan bersikap sama seperti Tisha.

"Maaf sha, gue cuma bisa bilang sabar..gue gak tau harus apa..tapi yang penting, Lo punya gue! Gue bakalan selalu ada untuk Lo!" Ucap Nesya tegas.

Tisha menatap Nesya haru, lalu di peluknya Sahabatnya itu dengan erat.

"Makasih Nesya..cuma elo yang NGERTI gue!" Ucap Tisha.

Nesya membalas pelukan Tisha dengan erat.

"Iyaa. Sama-sama" ucap Nesya, lalu dia tersenyum.

Ting nung....

Tiba-tiba bunyi bel terdengar membuat mereka melepaskan pelukan mereka.

Tisha dan Nesya saling tatap.

"Nes, orang tua Lo di luar negri kan?" Tanya Tisha yang di jawab dengan anggukan oleh Nesya.

"Iya" jawabnya.

"Apa itu mereka?" Tanya tiisha.

Nesya menggeleng.

"Enggak deh, orang tua gue seminggu lagi baru pulang" jawab Nesya.

"Jadi itu siapa?" Tanya Tisha.

"Gak tau, liat aja yuk!!" Ajak Nesya.

Tisha mengangguk, lalu mereka pergi untuk melihat siapa yang datang.

"Devan? David, Alden??" Ucap Tisha dan Nesya bersamaan.

••>>

"Jadi, kenapa kalian bisa kesini?" Tanya Nesya.

"Sejak kapan kalian tau rumah Nesya?" Tanya Tisha juga.

Saat ini mereka berlima sedang berada di ruang tengah Nesya.

"Gue gak tau..tapi David tau" jawab Devan santai.

Tisha menaikan alisnya.

"Kok, Lo bisa tau?" Tanya Tisha.

"Ya gimana gak tau, kalo si David ini selalu stalking tentang Nesya" saut Alden ikut nyambung.

Tersangka, David sekarang tertunduk malu.

Sial!

Ember sekali manteman nya ini:v

"Puas kalian?!" Ucap David sangar.

Devan dan Alden tertawa lalu saling bertos ria membuat David bertambah kesal.

"Kampret!" Dengus David.

"Kenapa Lo stalking-stalking gue?" Tanya Nesya dengan mata memicing, dia melihat ke David.

"Namanya David suka Lo!" Jawab Alden.

Damn!!

Bukan dua Kutub MagnetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang