"Huuuuuuuuu."Suara sorak sorai dan tepuk tangan pengunjung cafe pun terdengar menyertai berakhirnya lagu itu."Terima kasih."Ucap Ari dengan senyum manis nya itu dan ia pun langsung menuju ke suatu ruangan.
"Duh kebelet lagi, toilet bentar ah mumpung tu anak belom balik."
Aisyah pun ke toilet untuk menyelesaikan urusannya, tak lama kemudian dia pun keluar untuk menuju tempat dia duduk tadi,
tapi ketika dia mau melewati suatu ruangan, dia mendengar suara yang tidak asing baginya."Ah bapak berlebihan, biasa aja kok pak."Jawab Ari dengan senyum-senyum.
"Tidak Ari, saya tidak berlebihan, pokoknya café ini terbuka buat kamu jika ingin bernyanyi lagi."
"Terima kasih ya pak."
"Iya, dan ini bayaran kamu."
"Terimakasih ya pak terimakasih banyak, kalau begitu saya permisi dulu pak."Pamit Ari.
"Iya silahkan."
"Eh eh astaga gue harus balik cepet."
Dan Aisyah pun berlari dan duduk dengan cepat hingga kaki nya sempat terbentur di meja pun sudah tak ia rasakan lagi.
"Nih."
"Apa?"Tanya Aisyah pura-pura tidak tahu.
"Ya duit buat bayar kas, udah lunas kan berarti?"dilihatnya meja itu."Oh iya kok lo cuma pesen minum si?"Tanya Ari.
"Lo kerja disini Ri?"
"Syahh pesen makan lah, masa cuma minum doang keselek ntar lo."Ledek Ari namun hanya mendapat tatapan kosong dari Aisyah.
"Hmm iyaa."Balas Ais pasrah.
"Gua gak kerja, cuma memanfaatkan waktu aja disini."Jelas Ari.
"Manfaatin waktu?"
"Nyanyi, gua cuma pengen ngehibur orang aja disini."
Aisyah pun terdiam sejenak.
"Denger-denger disini tu ada kejadian horor loh, akibat ngelamun."
Langsung tersadar "Gak usah nakutin deh, malam jumat lagi nih ah."Rajuk Ais.
"Adududu, jangan mewek gak ada permen akang mah."Goda Ari.
"Siapa juga yang mau permen!"
"Terus?apa?mau gua seutuhnya kah? ah ciee sosweet sekali bendahara kita ini ya sodara sodara."
"Pala lo peang, nanya sendiri jawab sendiri!"Kesal Ais.
"Yaudah intinya gua udah bayar kas kan, berarti urusan kita selesai."
"Enak aja, ya belom lah."
"Hah apalagi?lo betah amat berurusan sama gua Syah."Ucap Ari serius tapi ada terbentuk bibir yang tersenyum sedikit disana.
"Pede amat lo, kan semester depan lo belom bayar, baru juga semester ini bambank."Balas Ais kesal.
“Masih lama, yaudah gua cabut duluan."
"Iya sana."
"Gak mau nebeng?"Tanya Ari.
"Haha makasih atas tawarannya, bisa pulang sendiri gue."
"Cuma basa-basi doang haha."Ucap Ari sambil tertawa.
"ISH ARIIIII”
Aisyah pun memperhatikan langkah cowok itu yang pergi meninggalkan café tersebut, tapi tak lama kemudian dia juga berdiri dan seperti akan mengikuti cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bendahara VS Ketua Kelas✓
Teen Fiction[AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT] Follow dulu authornya yaps😋🤣biar gak ketinggalan sama ceritanya😂 Bagaimana bisa rasa itu tumbuh?padahal di setiap pertemuan kita selalu diselimuti bara api yang menyala🔥 Dan bagaimana bisa kisah kita serumit itu? ~...