Part 10

1.2K 57 5
                                    


"Yaelah taksi mana si, gak mau duit apa ya kok gak ada yang lewat!"Heran Ais.
"Mana mau ujan lagi."Sambungnya sambil melihat ke langit yang sepertinya mendung karna tidak ada bintang-bintang disana serta angin yang mulai menyapa.

"Naik!"

"What?naik motor lo?ogah gue mending nunggu taksi dah."Tolak nya cepat.

"Ya terserah, setau gua jam segini udah gak ada taksi yang lewat, kalau mau nunggu ya sok atuh, terus kalau lo tiba-tiba diapa-apain juga sama cowok ya serah."Jelas Ari menakut-nakuti.

Tangan aisyah pun sontak menepis mulut Ari "Dih tu mulut sembarangan!"Balas nya kesal.
"Yaudah gue ikut ini juga kepaksa gak usah geer ya lo."Ucap Ais dengan memukul lengan Ari pelan dan dia pun langsung naik ke motor itu.

"Bisa gak si gak usah nabok."Sinis Ari.

"Gak bisa!"Sergah Aisyah.

"Kasian yang jadi suami lo ntar, babak belur pasti dia."

"Dih si anjir makin jadi tu mulutttttt."Ucap nya mencubit dan membekam mulut Ari.

"Ini balasan lo juga yang udah ngatain gue semalam di wa!!!!"Sambung nya yang masih mencubit dan membekam mulut Ari wkwk.

"Aww arghh njir kok lo gigit tangan gue."Ringis Aisyah.

"Punya gigi tu ya di manfaatin bego."Balas Ari santai dan langsung menjalankan motornya.

"Wah ngatain bego, ish dasar ketua gilaa."Kesal Ais sambil memukul Ari pelan dan memanyunkan bibirnya.

Lebih lucu ngambekan yang asli ternyata

Mereka pun sudah sampai di rumah Aisyah.

"Eh udah sampai."Tidak ada sahutan.

"Woyy, yaelah tidur lo, kebo dasar. Bangunnn woyy, dikira pundak gua bantal lo."Kesal Ari.

"Iyaaaaa iyaaaaa."Sadar Ais akhirnya.

"Udah sampai ya kok lo gak bilang sih."Kesal Ais yang masih mengumpulkan nyawanya.

"Kan nabok lagi, ya lo yang kebo."Balas Ari tak kalah sewot.

Aisyah pun turun dari motor.

"Awas ya kalo iler lo nempel di jaket gua."

"Dih enak aja, cantik-cantik gak mungkin lah ileran."Kesal Ais dan kembali memukul Ari.

"Yaudah pergi sana lo."Usir Ais.

"Iya makasih Ari."Ucap Ari sendiri.

"Gila emang lo masa ngucapin sendiri."Jawab Ais yang masih mengucek matanya.

Ari pun langsung menyalakan motornya dan langsung pergi.

"Eh eh woii belom juga ngucapin makasih udah kabur aja ketua gila dasar."Heran Ais dan langsung saja memasuki rumahnya dan kamar kesayangannya pasti.

~~~

"Bayar kas!"Titah Ais dengan muka datarnya.

"Ntar dah, nunggu bakso gua abis."Ucap Ari yang masih mengunyah bakso itu.

"Kalo udah abis, langsung bayar Ri?"Tanya Ajil.

"Ya nggak hahahaha."Jawab Ari dan Ajil pun ikut tertawa namun masih ditanggapi oleh tatapan dingin Aisyah.

"Gue serius!"

"Oh kode ni Ri minta diseriusin haha."

Tetiba Ari pun berdiri sambil menoyor kepala Ajil. "Haha kampret lo Jil, iya ntar gua seriusin."Balas Ari dengan senyum-senyum ledekan.

Bendahara VS Ketua Kelas✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang