Part 25

825 60 24
                                    

Hanya perlu terbiasa dengan yang namanya kehilangan

~Ari Irham~

💢
💢
💢

Semangat puasanya buat kalian😙😙
And Happy Reading guysss❤️

"Non teh yakin mau sekolah?"Tanya bi Inah.

"Iya bi, tenang aja aku udah gak papa kok."Ucap Aisyah yang sedang mengikat tali sepatunya.

Dan bi Inah pun hanya mengangguk mengerti.

"Ya udah, aku pergi dulu ya bi, Assalamualaikum."Pamit Aisyah dengan mencium tangan bi Inah.

"Wa'alaikumsallam, hati-hati ya non."

"Siap bi."

Aisyah pun keluar dari rumahnya

"Non, ayo pak Budi antar."

"Ngga pak, hari ini Aisyah mau pergi  sama teman."Jawab Aisyah.

"Oh gitu ya non, ya sudah pak Budi permisi dulu ya non."

"Iya pak."

Aisyah pun berdiri diteras rumahnya itu untuk menunggu seseorang.

Dan tak lama kemudian, terdengarlah suara motor mendekati rumah itu.

"Yaelah Cip lama amat sih lo."Kesal Aisyah.

"Sabarlah, kek gak tau aja kalo macet."

"Ya udah yuk berangkat, biar gue yang bawa."Ucap Aisyah.

"Ha?apa?lo yang bawa?jangan ya jangan, gue kek mau mati rasanya kalo dibonceng sama lo."Gerutu Cipa.

"Kan kek mau mati, bukan mati beneran kan."Jawab Aisyah membela dirinya.

Cipa pun hanya bisa memukul pelipisnya pelan.

"Udah buruan mundur, ntar telat ni."

"Iya iya jangan ngebut lah Syah, gak ada stok nyawa nih gue."Pinta Cipa sedih.

"Lebay banget sih, udah cepet mana helm nya?"Tanya Aisyah.

Cipa pun mengambil helm yang sudah terikat dibelakang motornya, lalu cepat direbut oleh Aisyah.

"Dah, pegangan ya."Suruh Aisyah.

Aisyah pun menghidupkan motornya dan ia pun mengaspoll dengan kecepatan sekitar 120 km/jam.

Entah berapa motor yang sudah ia lewati begitupun juga mobil-mobil.
Cipa?jangan ditanya lagi bagaimana keadaan sahabatnya itu.

Setelah beberapa kemudian, Aisyah dan Cipa pun tiba di sekolahnya.

Chittttt (bunyi rem motor)

"Nah kan gak telat."Ujar Aisyah dengan membuka helm nya lalu ia pun menoleh ke belakang.

"Hahaha lo kenapa Cip?pucet gitu muka lo?"Tanya Aisyah dengan tertawa pelan.

Cipa pun hanya membuka helmnya dan diam melemah.

"Gak mati kan, lo masih hidup nih tentram, aman, makmur dan sentosa."Ledek Aisyah dengan terus memperhatikan sahabatnya itu.

"Lo gila."Jawab Cipa singkat dan melangkahkan kakinya duluan melewati Aisyah.

Aisyah pun hanya tertawa melihat tingkah sahabatnya itu lalu ia pun mengejar Cipa.

"Eh Cip, tungguin yaelah haha lo beneran takut ya ahahaha."Ledek Aisyah lagi.

Bendahara VS Ketua Kelas✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang