Part 15

971 52 7
                                    

Jangan menilai orang hanya dari satu sudut pandang doang

     ~Aisyah Aqillah~
                      
     💌
     💌
     💌


Dan mereka pun tiba di rumah Aisyah.

Aisyah pun turun dan Ari pun langsung tiba-tiba ingin jalan.

“Eh eh kok langsung mau jalan?"Cegah Ais.

“Emang ada kata terimakasih ya?”Jawab Ari dengan sedikit tajam.

“Yee ada lah."

“Oh gua kira nggak."

“Jangan menilai orang hanya dari satu sudut pandang doang."

Ari pun hanya terdiam.

“Yaudah thanks udah dianterin."

Dan Ari hanya menganggukan kepalanya dan langsung jalan.

“Dasar cowok aneh, cuma diem doang oh mungkin skak mat yak haha rasain."

Dan sore itu Aisyah pun merasa sangat senang…

~~~

Bunyi ayam yang sedang berkokok pun terdengar menandakan bahwa pagi telah tiba, si cantik Aisyah pun sudah siap sedari tadi untuk beraktivitas seperti biasanya,
tiba-tiba terdengar suara ponselnya.

'Halo'

'Halo Syah, lo dimana?'

'Ini gue udah mau berangkat Cip, kenapa?'

'Oh gitu, iya gue cuma mau ngabarin hari ini gue izin'

'Lah kenapa?lo mau kemana?'

'Ada urusan penting Syah sama nyokap, makanya sampai izin gini'

'Oh gitu tapi surat nya udah dibikin kan?'

'Udah kok, udah gue titip ke supir gue nanti lo ambil ya di pos satpam'

'Okey yah bakal kesepian dong gue'

'Hadeh cuma sehari juga, besok kan gue udah masuk'

'Ah sehari rasa setahun'

'Haha sejak kapan lo lebay gini Syah'

'Sejak ditinggal kamu hahaha'

'Ihh dasar, yaudah ah sana berangkat hati-hati ya lo'

'Iya lo juga ya byeee'

Aisyah pun mematikan ponselnya dan menaruh di sakunya, kemudian dia pun berangkat ke sekolah.

~~~ 

Tettt tettt tettttttttttt

Jam istirahat pun berbunyi dan siswa-siswi pun berhamburan keluar kelas termasuk Aisyah yang masih sibuk menagih uang kas.

“Eh Ajil Arnold."Panggil Ais.

Ajil dan Arnold pun membalikkan badannya dan langsung memberi uang yang Aisyah maksud wkwk.

“Nah gitu dong ah bayar, makasih yak.”Ucap nya sambil memukul Ajil dan Arnold dengan uang itu.

“Iyeee untung cantik yak kalau nggak."Ucap Ajil.

“Ngapa kalau nggak?"Tanya Arnold.

“Ya nggak papa haha gaje nya aku teh yak."Cengir Ajil.

“Emang nyok ke kantin laper."Ajak Arnold.

Aisyah pun duduk kembali ditempatnya dan melanjutkan aktivitasnya yaitu mengisi buku kas dan dia pun sudah menandai semua nya yang artinya sudah lunas untuk pensi maupun kas.

Tiba-tiba Aisyah merasa ada yang aneh dengan perutnya.

“Duh kok tetiba sakit perut, gak bisa ni gak bisa.”Aisyah pun buru-buru mengemaskan barang-barang yang ada dimejanya baik itu buku kas,uang maupun lainnyya ke dalam tas dan dia pun langsung berlari ke toilet untuk menyelesaikan urusannya.

15 menit kemudian Aisyah pun keluar dari toilet.

“Uhh lega."Ucapnya dan ia pun menuju kelasnya dan kembali membuka tasnya dan kembali menghitung uang kas nya agar tidak salah.

“Loh loh, gak mungkin."Panik nya.

“Loh kok uangnya kurang, tadi kayaknya udah pas."

Kali ini Aisyah duduk lebih tegak sambil menghitung kembali uangnya.

“Ya Allah emang kurang, kemana uang nya astagfirullah."Ucapnya disertai muka yang mulai pucat.

Tanpa disadari cairan dari matanya yang indah pun keluar begitu saja setetes demi setetes.

Dan bel masuk pun berbunyi dan Aisyah masih saja menelungkupkan kepala di mejanya dia benar-benar lemah saat itu untung saja jam kosong setidaknya dia bisa menutupi semua kesedihannya.

Dan bel pulang pun berbunyi Aisyah pun bergegas cepat menyeka air matanya dan langsung berdiri menggendong tas nya.

“Eh nanti mau ngumpul dimana?"Tanya Ari sambil berdiri.

Brukkkk

“Hati-hati dong elah kalo jaaaaaa

Dan Aisyah pun langsung pergi begitu saja.

“Eh tumben dia gak ngomel."Heran Ari.

“Kenapa ya bunda gue."Heran Ajil juga

“Bunda pala lo hahaaa."Ucap Rizky sambil menoyor pala Ajil.

Lo kenapa syah?
Batin seseorang sedih

“Hm gua gak ngikut ngumpul ya kalian aja, gua duluan."Pamit Ari.

~~~

Aisyah pun berjalan sempoyongan alias seperti ngambang dan dalam keadaan melamun.

Tiba-tiba

Brukkkkkk

Aisyah pun terjatuh akibat didorong oleh seseorang.

“Woii hati-hati dong!cari mati jangan disini!"Ucap seorang bapak-bapak pengendara motor

"Maafin temen saya pak."

Dan motor itu pun langsung melaju begitu saja.

Dilihatnya Aisyah yang terduduk diam.

“Hati-hati dong Syah, mau mati jangan disini.”

Yang diingetiin pun hanya terdiam.

“Lo kenapa si?kek orang stress gitu."

“Gak lucu Ri.”Jawabnya lemah.

“Lagian lo nya juga kek orang banyak beban, lo kenapa?"Tanya Ari lebih dalam.

Dan Aisyah kembali terdiam.

“Jujur gua lebih suka lo yang cerewet Syah apalagi pas marahin gua daripada lo diem gini, menyeramkan."

“Emangnya gue kek kuntilanak apa?”Tanya nya yang masih lemas

“Sedikit."

“Hhhh dasar."Ucap nya sambil mencubit lengan Ari.

“Lo kenapa si?"

Lama Ari menatap Aisyah.

“Kok lo malah mau nangis Syah? waduh jangan nangis ntar dikira gua ngapa-ngapain lo."Ucap Ari bergedik ngeri.

“Uang kas ilang Ri.”Ucapnya kemudian merunduk.

Sabar ya Aiskuhh😭😁

Jangan lupa vomennya 😊

Salam author

Ichaa

Bendahara VS Ketua Kelas✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang