𝐴𝑟𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒𝑑 𝑀𝑎𝑟𝑟𝑖𝑎𝑔𝑒 [4]

1.9K 162 26
                                    

Note : mengandung kata non-baku

Happy Reading❤

.
.
.
.
.

"Mau makan malam apa? Agar aku pesankan," tanya Jungkook yang baru saja keluar dari kamar mandi yang hanya menggunakan handuk sebatas pinggang sampai lutut dan bertelanjang dada, sambil berjalan ke arah lemari dengan tangan yang tengah mengeringkan rambut basahnya menggunakan handuk lainnya.

"Terserah," ucap Yuna dengan senyum sumbringah lalu turun dari atas ranjang dan meninggalkan ponsel yang dari tadi dimainkannya. Berbeda dari Jungkook yang sudah siap mandi, Yuna masih mengenakan dres hitam selutut yang dipakainya ketika makan siang di cafe tadi.

"Ke mana?" lagi kalimat tanya yang terdengar dari Jungkook karena mendengar derap langkah Yuna.

"Ke kamar mandi, hehe," jawab Yuna cengengesan sambil berlalu ke arah ruangan yang baru saja mengeluarkan Jungkook dari sana, kamar mandi.

Merasa telah selesai mengeringkan rambutnya, walaupun belum kering sepenuhnya. Jungkook meletakkan handuknya di lengan kursi yang terdapat di sisi kanan lemari. Dirinya mulai sibuk dengan tangan yang mencari-cari baju yang akan digunakannya di dalam lemari, Jungkook menoleh ke arah kamar mandi karena mendengar suara tawa dari arah sana. Tentu saja itu suara tawa Yuna, karena hanya ada mereka berdua di sini. Terlebih Yuna baru saja masuk ke dalam kamar mandi yang terdapat di kamar apartemennya ini.

"Ada apa, Sayang?" tanpa melangkah ke arah kamar mandi terlebih dahulu, Jungkook mencoba bertanya kepada Yuna yang tidak terlihat sosoknya karena pintu yang tertutup.

Tidak ada sahutan dari dalam, bahkan suara tawa yang sempat didengarnya tadi tidak terdengar lagi. Meninggalkan pintu lemari yang masih terbuka Jungkook mulai melangkah mendekati pintu kamar mandi. Mencoba mengetuk dua kali namun tak ada sahutan, dirinya tidak berani membuka atau sekedar mendorong pintu karena takut jika mungkin saja Yuna sedang pup atau sebagainya. Bukan jijik atau apa, tapi dirinya takut khilaf.

"Sayang, ada apa?" tanya Jungkook lagi dengan nada khawatir dan masih tidak ada jawaban.

'Ceklek.' terdengar suara pintu yang dibuka, Jungkook mundur selangkah untuk melihat sang kekasih.

"Hehe." cengengesan tak berdosa kembali muncul di wajah Yuna dan terdapat semburat merah muda dikedua pipinya.

"Ada apa?" pertanyaan yang sama untuk ketiga kalinya kembali dikumandangkan Jungkook.

"Tidak ada, hehe," ucap Yuna masih cengengesan layaknya orang bodoh.

Melipat tangan di bawah dada yang terdapat petakan roti sobek, Jungkook bersandar di dinding tepat di sebelah pintu kamar mandi dan menatap penasaran ke arah Yuna yang menunduk.

Hening selama beberapa menit, mereka dikagetkan oleh sebuah suara lucu yang keluar dari perut Yuna.

'Kryut' - Yuna lapar! Ya wajar, terakhir kali Yuna mengunyah ketika makan bersama keluarga mereka di cafe tadi siang. Biasanya juga Yuna makan tiga menit sekali, namun tipe-tipe cewek seperti Yuna enak, 'banyak makan tapi tidak gendut!' Gendut juga Jungkook masih suka kok, cinta lagi!

Semakin menunduk Yuna memegang perut serta menggigit pipi bagian dalamnya.

Jungkook yang awalnya kaget sekarang terkekeh kecil, lalu mendekati Yuna dan menjepit dagunya menggunakan jari telunjuk dan induk jari agar bisa menatap wajah gadisnya. Kepala Yuna sudah terangkat, namun Yuna tampaknya malu. Terbukti bahwa dirinya langsung menutup mata seolah tidak ingin menatap mata Jungkook.

Gemas akan tingkah malu-malu sang kekasih yang jarang sekali dilihatnya. Ya biasanya kan, Yuna malu-maluin. Membawa kedua tangan untuk menangkup kedua pipi Yuna, Jungkook mulai mengecup satu persatu bagian wajah wanitanya. Mulai dari kening, lalu bergantian pada kedua mata yang langsung membuat Yuna membukanya, mengecup kedua pipi yang terlihat sedikit tirus, kemudian menggesekkan hidungnya dengan hidung Yuna, hingga berlabuh di bibirnya. Hanya mengecup sekilas, dan Jungkook kembali menatap Yuna tepat di matanya. Merasa tidak ada penolakan, Jungkook kembali melancarkan aksinya dengan melumat bibir Yuna dengan mata keduanya yang masih terbuka. Tidak ada balasan, Jungkook menggigit bibir bawah Yuna. Hingga membuat Yuna membuka mulutnya, dan memasukkan lidah untuk mengabsen deretan gigi Yuna dan bersalaman dengan lidah Yuna. Berhasil, Yuna mulai mengikuti Jungkook yang menutup mata dan membalas setiap lumatan yang Jungkook berikan. Meletakkan kedua tangannya di atas dada telanjang Jungkook, Yuna mulai terlena akan perlakuan prianya. Tidak ada nafsu, hanya rasa ingin karena ini sudah terhitung sembilan hari mereka tidak bertemu karena Yuna yang selama ini sibuk dengan launching busana terbaru di butiknya. Mau romantis ga didepan kamar mandi juga kali! 'Kan saya yang iri!

[𝐘𝐔𝐊𝐎𝐎𝐊] sʜᴏʀᴛ sᴛᴏʀʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang