𝐴𝑛𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖𝑎 [𝐎𝐒]

1.5K 158 70
                                    

Awas typo dan Selamat Membaca❤





"Ini semua gara-gara dirimu," ucap Yuna dengan nada kesal kepada suaminya.

"Memangnya apa salahku, Sayang?" jawab sang suami dengan nada sangat santai.

Mendengar itu Yuna mendengus sebal lalu berdiri dari duduknya dan menatap sang suami dengan berkacak pinggang. "Salahmu karena selalu mengajakku berkencan hampir setiap malam!"

"Lalu?"

"Oh, ayolah, Jeon Jungkook! Jangan bercanda!"

Pria yang biasa disapa Jungkook itu, menautkan alisnya tanda tidak mengerti. "Apa? Aku tidak paham."

Yuna menghembuskan nafasnya kasar, lalu kembali menghempaskan tubuhnya ke kursi. "Badanku sekarang mengembang, karena kau sering mengajakku berkencan dan makan di luar setiap malam," ucapnya sambil menggembungkan pipinya dan melihat ke arah makanan di depannya dengan pandangan tidak suka.

Mendengar itu, membuat Jungkook menatap ke arah Yuna dengan tidak percaya.

"Mengembang?" tanyanya tak menyangka. "Kudengar dari Yena, semua celanamu habis dibawa ke tukang jahit untuk dikecilkan," lanjutnya.

"Tapi aku melihat di cermin, pipiku semakin chubby dan perutku membengkak," keluh Yuna lagi hingga membuat Jungkook mendesah kesal.

"Kau juga mengatakan itu dua minggu yang lalu. Namun, setelah kita memeriksa, dokter menyarankanmu untuk makan makanan yang berserat agar berat badanmu bertambah," jawab Jungkook masih mencoba bersabar.

Bagaimana tidak harus bersabar? Wanita yang sudah dinikahi hampir dua bulan ini, kerap kali mengeluh tentang berat badannya, bahkan dari sebelum mereka menikah.

"Aku tidak mau tahu, ini semua salahmu!" dengus Yuna sambil bangkit dari duduknya dan berlalu ke arah kamar mereka.

Jungkook menatap kepergian istrinya dengan pandangan bingung, selalu seperti ini. Apa memang harus begini? Bertengkar di meja makan, saat ingin makan malam. Memang wajar dalam sebuah keluarga jika terjadi keributan atau pertengkaran kecil. Namun, Jungkook sangat menyayangkan jika dia dan istrinya ribut hanya karena masalah sepele seperti ini.

Ya, mungkin bagi Jungkook sepele tapi bagi Yuna? Namun, Jungkook juga merasa heran. Bagian mana Yuna yang membengkak? Pipinya memang chubby, bahkan dari dia masih bayi. Dan tentang perut, tentu saja perutnya akan membengkak, karena Yuna sedang mengandung buah cinta mereka yang baru memasuki usia satu bulan.

Pelan-pelan Jungkook menghembuskan nafasnya, lalu bergumam. "Kurasa dia sedang mengalami penyakit anoreksia. Sabar, sabar, Jungkook, kau harus bersabar."

Mengusap dadanya pelan, sebelum akhirnya kembali melanjutkan makan malamnya yang sempat tertunda.

***

Setelah selesai makan dan membersihkan piring bekasnya, Jungkook memasuki kamarnya dengan perlahan, mencoba untuk tidak menimbulkan suara. Ketika sudah masuk, dirinya tidak menemukan sosok sang istri di sana.

Dengan tetap diam, pria itu kembali melangkah dan membuka pintu kamar mandi. Namun, wanita yang sangat dia cintai itu juga tidak ada di sana.

Satu tempat lagi, ruang ganti, yang juga terdapat di dalam kamar ini. Masih dengan tidak mengeluarkan suara, Jungkook berjalan ke arah sana yang bisa dilihat jika pintunya memang terbuka.

Dan benar saja, Yuna sedang berdiri di depan lemari dengan penutup yang terbuat dari kaca besar. Wanita itu sudah berganti baju dengan piyama kebesarannya sambil menatap bayangannya pada cermin.

[𝐘𝐔𝐊𝐎𝐎𝐊] sʜᴏʀᴛ sᴛᴏʀʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang