𝐴𝑟𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒𝑑 𝑀𝑎𝑟𝑟𝑖𝑎𝑔𝑒 [5 - 𝐄𝐍𝐃]

1.8K 159 10
                                    

Note : mengandung kata non-baku

Happy Reading❤

.
.
.
.
.

"Sayang, buka pintunya!" ucap Jungkook setelah mengetuk beberapa kali pintu kamarnya.

"Sayang, ayolah!" terselip nada rengekan, Jungkook kembali bersuara.

Jungkook berniat mengetuk lagi pintu namun urung karena pintu telah terbuka dan memperlihatkan sosok Yuna.

"Mau ke mana, sayang?" bingung Jungkook karena melihat Yuna telah rapi, dengan pakaian yang sudah berganti dan rambut yang sebelumnya masih dililit handuk sekarang telah digerai indah.

Tidak menjawab Yuna melewati kekasihnya, menuju ke pintu utama apartemen.

"Sayang."

Tidak ada balasan.

"Sayang."

Masih belum ada respon.

"CHOI YUNA!" teriak Jungkook frustasi, dan berhasil membuat langkah Yuna berhenti.

Mendekati tubuh terpatung Yuna, Jungkook langsung berdiri di depannya. Merangkum pipi Yuna dengan kedua tangannya, Jungkook berucap. "Ada apa?" dengan nada lembut.

Membalas tatap Jungkook, Yuna meraih tangan kiri pria yang memegang pipinya dan menjawab. "Aku ingin pulang. Jisu sudah ada dibawah untuk menjemputku." sambil melepaskan kedua tangan Jungkook dari pipinya dan kembali melanjutkan langkahnya ke arah pintu yang berjarak beberapa centi lagi.

Memutar tubuhnya ke arah pintu yang telah menelan sosok Yuna, Jungkook melayangkan tinju ke udara dan mengerang frustasi. Duduk di sofa ruang tv, Jungkook kembali teringat tentang adegan dirinya dengan Yuna beberapa menit yang lalu di sini.

Setelah mengucapkan kalimat ajakan menikah yang seperti ajakan anak-anak sekolah dasar untuk pergi bermain ke taman, Jungkook dibuat kesal oleh jawaban Yuna

"Kita masih terlalu muda Kook, lagipula orang tua kita tentu belum mengizinkan kita untuk melangkah ke arah sana!"

"Muda apanya? Umur kita sudah cukup untuk menikah. Dan tentang orang tua kita, kau pikir kenapa Ayah dan Ibu berniat menjodohkan ku? Itu karena mereka menginginkan aku menikah secepatnya!" ucap Jungkook dengan kekesalan yang jelas terlihat dari raut wajahnya.

Melepas pelukan sepihak Jungkook, Yuna membawa langkahnya untuk kabur ke dalam kamar hingga dia menelphon sang adik untuk menjemputnya dari sini.

Mencoba memejamkan mata dan menyandarkan kepalanya disandaran sofa untuk menetralkan pikirannya, Jungkook bergumam.

"Apa maumu, Choi Yuna?"

_______________

"Sudahlah, Kak. Aku bosan mendengar ocehanmu!" dengus Jisu sambil turun dari mobil dan melangkah menuju pintu rumahnya.

"Aku dilamar, Jisu!" ucap Yuna sambil mengikuti langkah Jisu.

"Ya, Aku sudah tahu." acuh tak acuh Jisu menjawab.

"Bagaimana kau bisa tahu?" ikut memasuki kamar sang adik, Yuna kembali bertanya. Membuat jisu memutar tubuh untuk menghadap sang kakak.

"Bagaimana bisa aku tahu? Tentu saja aku tahu! Kau mengucapkan kalimat itu ribuan kali selama kita dalam perjalanan hingga tiba ke rumah!" balas Jisu dengan kekesalan yang memuncak. Bagaimana tidak kesal? Yuna menelphon Jisu yang sedang rebahan santuy untuk menjemputnya, dan itu belum cukup. Karena Jisu harus mendengar ocehan bahwa dirinya telah dilamar oleh sang kekasih berulang-ulang dari mulut kakak satu-satunya itu.

[𝐘𝐔𝐊𝐎𝐎𝐊] sʜᴏʀᴛ sᴛᴏʀʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang