Awas typo :)
&
Happy Reading :)
•
•
•
•
•
•
•Seorang gadis menarik kertas yang baru saja keluar dari mesin fotokopi dengan sedikit kasar, lalu mulai membendelnya dengan menggunakan stapler yang tersedia.
Gadis yang sedang mengenakan atasan berwarna putih dengan tali dibentuk pita di lehernya, dipadukan dengan rok span berwarna hitam itu, melakukan tugasnya dengan sedikit menggerutu. Mulutnya tak henti-hentinya berdecak sedari tadi.
Bagaimana tidak? Bos, pemilik dari perusahaan yang menjadi tempat dia mencari nafkah ini, baru saja memarahinya. Bukan dirinya, lebih tepatnya seluruh pegawai di sini. Hanya karena perusahaan mereka kalah tender dengan perusahaan sebelah.
Kalau dipikir-pikir, perusahaan ini tidak akan bangkrut hanya karena masalah tersebut. Bahkan, uang dari penghasilan setiap bulannya masih mampu untuk mencukupi kebutuhan si gadis selama satu tahun penuh. Namun, memang si Bos itu saja yang lagaknya seperti kehilangan setengah dari saham yang dia miliki.
Setelah menyelesaikan tugasnya, si gadis mulai melangkahkan kakinya untuk sampai di ruangan Bos besarnya tersebut. Heel abu-abu yang dia gunakan berdenting dengan anggun di lantai yang dia pijaki.
Menarik nafasnya pelan, si gadis mulai mengetuk pintu dengan pelan.
"Masuk!"
Sekali lagi, gadis itu menarik nafasnya. Dia takut jika Bos-nya yang galak namun tampan itu, masih menyimpan amarah yang siap meledak. Dan gadis tersebut tidak mau menerima ledakan amarah itu seorang diri. Mengingat jika hari sudah cukup larut, dan keadaan kantor sudah sangat sepi. Mungkin memang masih ada satpam yang berjaga di luar, namun tetap saja, di dalam gedung bertingkat ini hanya ada dirinya dan si Big Boss.
Dengan perlahan, gadis itu mulai membuka pintu dan masuk dengan pelan.
"Ini fotokopi yang Bos inginkan," ucap si gadis setelah meletakkan kertas yang dibawanya, di sebelah laptop sang atasan.
Gadis itu menundukkan kepalanya saat mendapati Bos-nya yang hanya diam, namun mata tajamnya terus menatap ke arah gadis itu.
"Kau lembur malam ini!"
Gadis itu mendongak dengan cepat dan menatap ke arah Bos-nya dengan sengit.
"Tapi, Bos, pekerjaan saya sudah selesai!"
"Apa kau lupa, Choi Yuna? Kau sekretarisku, jadi tugasmu adalah mengikuti semua perintahku." Si Bos berucap sambil kembali menatap ke arah laptopnya yang masih menyala.
"Tidak mau! Ini sudah waktunya pulang. Saya butuh istirahat!"
Lelaki yang berstatus sebagai atasan, dengan papan nama yang bertuliskan 'JEON JUNGKOOK' itu hanya diam, tidak mempedulikan ucapan dari Yuna barusan.
"Bos!" rengek Yuna penuh penekanan.
Jungkook semakin menyibukkan dirinya, lelaki itu bersikap seolah tuli, dan tidak mendengar rengekan Yuna barusan.
Melihat itu, Yuna menghembuskan nafasnya kasar. "Apa yang harus saya kerjakan?" tanyanya tak ikhlas.
Sebuah seringai terlukis di wajah tampan Jungkook. Lelaki itu menatap Yuna dengan pandangan sulit diartikan, serta kedua alisnya yang bergerak naik-turun.
"Kemarilah," ucapnya setelah menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi, sambil menepuk pahanya beberapa kali.
Yuna mengernyit bingung. Gadis itu tidak mengerti dengan perintah Bos-nya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝐘𝐔𝐊𝐎𝐎𝐊] sʜᴏʀᴛ sᴛᴏʀʏ
Diversos#yukook #yuju #jungkook 𝐾𝑢𝑚𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘 𝑎𝑐𝑎𝑘-𝑎𝑑𝑢𝑙 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎 𝐽𝑢𝑛𝑔𝑘𝑜𝑜𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑌𝑢𝑗𝑢. [Start : 13/Januari/2020] ©®callmeKIM_