𝐿𝑜𝑣𝑒 𝐽𝑎𝑐𝑘 [1]

1.4K 160 102
                                    

Note : Versi lokal!

Awas typo dan Selamat Membaca❤




Seorang gadis baru saja keluar dari rumahnya dengan terburu-buru. Sebuah tas ransel berwarna abu-abu yang menggantung asal di lengan kirinya serta tangan yang sibuk mengutak-atik ponsel di genggamannya.

"Yeonjun sialan, tega banget itu anak ninggalin gue," gerutunya sebal sambil membuka pintu pagar rumahnya. "Terpaksa pesen ojol," lanjutnya ketika sudah berdiri di depan gerbang dengan pandangan masih mengarah pada ponsel di tangan kanannya.

Tak berapa lama, sebuah motor matic dengan pengemudi pria yang memakai seragam orange berhenti tepat di depan sang gadis yang dari tadi memperlihatkan wajah juteknya.

"Love-Jack," sapa orang itu pertama kali. "Dengan Mbak Yuna?" tanya orang tersebut yang ternyata driver ojek.

"Iya," jawab si gadis singkat.

Mendengar suara itu, membuat si pengemudi ojek yang awalnya sedang sibuk melihat isi ponselnya, sekarang menoleh ke arah si gadis.

"Pak!" seru gadis itu cukup keras karena pengemudi ojek yang tidak terlihat mukanya itu, karena masih tertutupi kaca helm, tidak mengalihkan tatapan darinya.

"Eh," ringis si driver merasa terkejut. "Ini helmnya, Mbak." kemudian menyerahkan sebuah helm kepada si gadis yang langsung menerima dan bersiap naik ke atas motor.

"Tunggu sebentar, Mbak," tegur pengemudi itu, lalu turun dari motornya.

"Kenapa lagi, sih, Pak? Saya lagi buru-buru ini," ujar sang gadis tidak suka.

"Saya semprot pake disinfektan dulu, Mbak, biar tidak ada virus berbahaya." si driver itu berucap sambil mengeluarkan sebuah botol kecil dari kantong jaketnya dan mulai menyemprot bagian tempat duduk motor.

Tak berapa lama, pengemudi ojek itu sudah selesai dengan kegiatannya. Kemudian kembali menaiki motor dan menyuruh gadis yang dari tadi menekuk wajahnya untuk segera naik.

"Kalo virus cinta sih, tidak masalah," ucap si pengemudi itu dan mulai menjalankan motornya.

***

Beberapa menit berlalu, gadis yang bernama Yuna itu turun dengan terburu-buru dari ojeknya. Menyerahkan helm yang baru dibukanya kepada si pengemudi.

"Saya bayarnya pake ovo ya, Pak," ucap Yuna cepat kemudian membalikkan badannya berniat pergi, sebelum sebuah tangan menarik pergelangannya hingga kembali menatap kepada si pengemudi ojek.

"Kalo orangnya secantik Mbak, ga usah bayar sekalian juga enggak apa-apa." meski wajahnya masih tertutup helm, Yuna bisa merasakan jika si pengemudi ojol tersebut sedang tersenyum.

"Tapi, harus inget nama saya," lanjutnya kemudian mulai membuka helm di kepalanya hingga membuat Yuna mengerutkan keningnya.

"Jeon Jungkook. Bisa dipanggil Jungkook, Kook, Jeka. Terserah Mbak saja. Asal jangan sayang, ntar saya malah baper. Kecuali kalo Mbak mau tanggung jawab, jadi saya enggak baper sendirian."

Yuna bisa merasakan, jika momen ini lebih menyeramkan dibanding tatapan salah satu dosen killer di kampusnya ini.

***

[𝐘𝐔𝐊𝐎𝐎𝐊] sʜᴏʀᴛ sᴛᴏʀʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang