𝐷𝑒𝑠𝑡𝑖𝑛𝑦 [3]

907 123 23
                                    

(Tidak memakai kata baku, untuk yang tidak berkenan silahkan exit)

(Note : tulisan miring berarti kisah masa lalu)

_______________________________________

Awas typo dan Selamat Membaca❤

Siang ini, Yuna sedang duduk di bangku taman kampus. Kelasnya baru saja selesai beberapa menit yang lalu. Dan sekarang dia sedang menunggu Yerin yang masih ada satu kelas tambahan, mungkin sebentar lagi sudah selesai.

Yuna terlihat sedang termenung sambil matanya fokus menatap ke arah air pancuran yang terdapat di taman itu. Seketika bayangan masa lalu menghinggapi kepalanya.

Yuna yang masih berumur sembilan tahun memiliki bobot tubuh yang pendek, sedang berjalan ke arah sebuah rumah sederhana yang selama ini sering di kunjunginya.

Ketika sudah sampai di depan pintu rumah itu, senyum mengembang langsung menghiasi wajah imut Yuna. Dia bisa melihat sosok anak laki-laki yang lebih tua darinya sedang makan sambil menonton, ide jahil pun muncul di kepala kecilnya.

Dia berjalan masuk dengan mengendap-endap berniat untuk mengangetkan sosok itu, namun ketika dia sudah berdiri tepat di belakang anak itu, sebuah teguran membuatnya memberenggut kesal.

"Tak usah mengagetkan ku Nana, aku tau kau ada di sana."

Yuna langsung sebal dan memilih duduk di samping anak lelaki tersebut.

"Kok, kakak bisa tau?" tanya Yuna cemberut.

"Bagaimana aku tidak tau? Dari pertama kau datang aku sudah mencium bau harum parfum mu itu," jawab anak lelaki itu, yang bernama Jungkook.

"Ihh, curang." mimik cemberut Yuna semakin terlihat, dan kesan imut jelas membuat Jungkook ingin semakin menjahili anak dari tetangganya itu.

"Salah mu sendiri, siapa suruh mandi dengan minyak wangi?"

"Nana tidak mandi dengan minyak wangi Kak, Nana mandi pake air," tukas Yuna polos.

Dan tawa Jungkook seketika pecah. "Ya ampun Nana, kau sungguh lucu. Aku 'kan hanya bercanda." setelah mengucapkan itu Jungkook kembali tertawa.

Umur Jungkook terpaut empat tahun lebih tua dari Yuna namun sifat dewasa memang sudah tersemat pada dirinya bahkan ketika dia masih duduk di sekolah dasar.

Jungkook kecil setiap hari selalu menjahili Yuna kecil, entah kenapa menurut Jungkook muka Yuna ketika cemberut sungguh menggemaskan. Namun Jungkook akan sangat marah jika ada orang yang menjahili Yuna. Karena menurut Jungkook yang boleh menjahili Yuna itu hanya dirinya, dan orang lain tidak boleh.

Mereka selalu bersama, hingga ketika Yuna sudah berumur dua belas tahun dan Jungkook sudah berumur lima belas tahun. Jungkook yang sudah duduk di bangku kelas tiga SMP sekarang disibukkan dengan jadwal belajarnya yang semakin bertambah karena hampir mendekati ujian kelulusan. Hubungan mereka pun merenggang, hingga Yuna merasa kehilangan sosok Jungkook. Yuna menjadi pemurung, dan pergi ke mana pun sesukanya. Hingga kejadian tak mengenakkan terjadi, Yuna diculik oleh seorang wanita gila yang kehilangan anaknya. Bahkan trauma itu masih membekas hingga sekarang pada Yuna. Dan entah bagaimana ceritanya, Jungkook menghampiri Yuna dan menyelamatkannya dari wanita yang rupanya sudah membunuh dirinya sendiri di dalam gedung tua, tempat dia menyekap Yuna selama satu hari penuh. Tanpa memberi Yuna makan ataupun minum.

Yuna yang awalnya tidak mengerti apapun hanya bisa menangis, dan untungnya Jungkook yang memang mempunyai pikiran seperti orang dewasa membuatnya bisa menenangi Yuna. Hingga keduanya tiba di depan rumah Yuna.

[𝐘𝐔𝐊𝐎𝐎𝐊] sʜᴏʀᴛ sᴛᴏʀʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang