Twenty two

2.1K 98 15
                                    

Taeyeong datang kerumah sakit hari ini. Setelah ia mengantarkan Ullya kerumah sakit waktu itu, ia belum kembali lagi ke sini.

Dirumah sakit sudah ada Lucas yang tengah menggendong anaknya. Taeyeong pun langsung masuk kedalam. Lucas yang tau itu hanya diam

"Apa sudah ada perkembangan dari Ullya?" Ucap Taeyeong

"Kau bicara padaku? Ku kira kau tidak melihat ada aku disini." Ucap Lucas

"Aku bertanya padamu. Bagaimana keadaan Ullya?" Tanya Taeyeong

"Bukankah kau sudah lihat keadaanya. Lalu kenapa bertanya. Bodoh sekali." Ucap Lucas. Taeyeong hanya tersenyum mendengar itu.

"Anak Ullya sangat tampan. Semoga saja dia jadi anak yang beruntung dan tidak bodoh seperti ibunya." Ucap Taeyeong. Mendengar itu, Lucas menyerengitkan dahinya.

"Apa maksudmu?" Tanya Lucas

"Kau bertanya padaku. Pada orang bodoh ini." Ucap Taeyeong

"Agh sudahlah jangan berisik. Istriku sedanh tertidur." Ucap Lucas

"Istri? Kau menganggapnya istri?" Ucap Taeyeong

"Jangan memancing emosiku." Ucap Lucas

"Kau dengar tuan Wong. Sebentar lagi Ullya akan menceraikan mu. Jadi mulai saat itu juga dia bukan lagi istrimu bukan." Ucap Taeyeong

Mendengar itu membuat Lucas emosi. Ia langsung mencengkram kerah baju Taeyong. Ia menatap bengis Taeyong.

"Uhh benar ternyata, kau kasar sekali. Pantas saja ditubuh istrimu banyak luka lebam. Ternyata kau pelakunya." Ucap Taeyong

"Dengar... sampai kapan pun, aku tidak akan menceraikannya. Aku akan bertahan bersama istri dan anakku. Walaupun itu mendapat tantangan dari siapa pun. Aku akan tetap menjaga mereka." Ucap Lucas

"Wahh bijak sekali. Tapi sayangnya, itu semua tidak ada gunanya lagi. Tuan Kim sudah mulai mengurus perceraian kalian. Jadi kau tinggal tunggu saja." Ucap Taeyong

"Dan ingat satu hal. Jika kau berani berbuat kesalahan, maka kau harus terima resikonya. Jika kau tidak mencintainya, kenapa harus bertahan dengan wanita yang tidak kau cintai. Lepaskan saja, walaupun aku adalah sepupunya, aku bisa menjadi ayah sambung bagi anaknya. Tentu aku akan berbuat baik padanya. Tidak pada saat dia masih bersamamu. Ingatkan, aku hanya sepupu jauhnya, jadi bukan halangan untukku mendapatkannya." Ucap Taeyong

Bugh

Satu pukulan mengenai pipi tegas Taeyong. Satu pukulan itu menandakan kekesalan Lucas pada laki-laki yang tepat berada didepannya.

"Kau dengar... sampai kapan pun aku tidak akan melepaskan mereka. Kau hanya orang yang hanya bisa mencampuri hubungan orang lain. Dan ingat satu hal, aku tidak akan membiarkan mu menghancurkan rumah tanggaku. Ingat itu.

Dan sekarang lebih baik kau keluar. Sebelum aku melakukan lebih padamu. "Ucap Lucas yang langsung mengusir Taeyong dari ruangan yang ditempati Ullya.

***

Keadaan Ullya masih belum membaik. Ia masih tergeletak lemah diranjang rumah sakit. Sedangkan Lucas, selalu berada dirumah sakit itu. Bersama anak mereka.

Lucas meninggalkan semua pekerjaannya demi mendampingi Ullya dan anaknya. Ia juga tidak mau merepotkan orang tuanya. Ia masih bisa merawat anaknya sendiri.

Pada saat Lucas sedang tertidur, tidurnya terusik. Suara tangisan bayi menggema diruangan ini. Padahal jam menunjukan pukul 12 malam. Ia pun langsung menggendong anaknya yang menangis.

"Sayang kau terbangun ya." Ucap Lucas yang tetap tersenyum. Walaupun ia sangat mengantuk, ia memaksakan.

"Kau lapar ya. Biar appa kasih susu ne. Setelah ini kau tidak boleh menangis lagi oke." Ucap Lucas. Tanpa Lucas sadari, ada seseorang yang baru terbangun dari komanya. Siapa lagi kalau bukan Ullya.

Ullya tersenyum melihat Lucas. Ia sangat bahagia ketika melihatnya begitu perhatian pada anaknya.

Setelah anaknya tertidur, Lucas meletakan anaknya kembali diranjang bayi.

"Uhh akhirnya." Ucap Lucas. Ia pun langsung berbalik. Betapa terkejutnya Lucas ketika melihat Ullya tersenyum.

"Terima kasih." Ucap Ullya tersenyum. Dengan cepat, ia langsung menghampiri Ullya.

"Ullya kau sudah sadar. Syukurlah." Ucap Lucas sangat bahagia ketika melihat Ullya telah tersadar.

Ullya terus saja tersenyum melihat Lucas.

"Siapa nama anakku?" Tanya Ullya

"Aku belum memberinya nama." Ucap Lucas

"Kenapa belum. Cepat berikan nama." Ucap Ullya

"Kau saja. Kau kan yang melahirkannya." Ucap Lucas tersenyum

"Kau ayahnya. Ayo cepat berikan nama padanya." Ucap Ullya

Lucas pun memikirkan nama yang baik anaknya. Dan tak lama setelah itu, ia akhirnya menemukannya.

"Dylan Wong. Bagaimana?" Ucap Lucas

"Aku suka. Terima kasih." Ucap Ullya

Mereka berdua tersenyum.

"Sudah berapa lama aku koma?" Tanya Ullya

"Hampir seminggu." Ucap Lucas

Lucas terus saja memandang Ullya. Begitupun dengan Ullya.

"Terima kasih telah merawat Dylan." Ucap Ullya

"Itu tugasku. Terima kasih sudah melahirkannya." Ucap Lucas

"Itu juga tugasku." Ucap Ullya tersenyum

"Lucas..." Panggil Ullya

"Ne? Apa kau butuh sesuatu?" Tanya Lucas

"Setelah aku membaik, aku akan mengurus surat perceraian kita." Ucap Ullya. Seketika Lucas terdiam mendengar itu. Sedangkan Ullya langsung membuka wajahnya yang tengah menahan tangis.

"Ullya aku--" Ucap Lucas terputus

"Aku ingin istirahat. Kau istirahat juga ne." Ucap Ullya yang langsung memejamkan matanya agar Lucas tidak bicara lagi.









Hay semuanya 🌈

Jangan lupa vote sama komennya 🐙

See you ❤️

Is love like this? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang