Tweenty four

1.9K 98 3
                                    

Hari ini Lucas benar-benar tidak fokus dengan pekerjaanya. Bahkan pada saat menghadiri rapat ia benar-benar tidak fokus. Ia selalu memikirkan anak dan istrinya itu. Setelah Ullya pergi, ia merasa sangat kehilangan.

Lucas sudah sering kali menghubungi Ullya, tetapi tetap saja selalu tidak mendapat balasan. Ini semua pasti Ullya lakukan untuk menjaga jarak darinya.

Pukul lima sore, Lucas langsung keluar dari kantornya. Ia memutuskan untuk menuju kerumah orang tua Ullya. Ia tidak peduli dengan apa yang terjadi nantinya. Ia harus mengusahakan Ullya pulanh dan memperjuangan hubungan pernikahannya dengan Ullya. Karena kali ini ia telah sadar, bahwa ia mencintai Ullya.

Ia melesatkan mobilnya dijalan yang tidak terlalu ramai. Tak perlu memerlukan waktu lama untuk tiba dirumah orang tua Ullya. Ia langsung keluar dari mobil.

Lucas sedikit bingung karena pada saat ia turun dari mobil, tiba-tiba lampu rumahnya semuanya langsung mati. Padahal tadi lampu rumahnya semuanya menyala. Akhirnya ia memutuskan untuk bertanya pada satpam yang berjaga didepan gerbang.

"Pak... Ullya dan orang tuanya ada?" Tanya Lucas

"Maaf tuan, nona, tuan dan nyonya tidak ada. Mereka pergi bersama tadi pagi." Ucap satpam itu

"Tapi tadi lampu rumahnya menyala semua. Kenapa tiba-tiba dimatikan pak?" Ucap Lucas

"Ohh tadi itu para maid tuan." Ucap satpam

"Ohh begitu. Kira-kira mereka semua kemana ya pak?" Tanya June

"Maaf tuan saya tidak tau." Ucap satpam

"Kalau begitu terima kasih ya pak." Ucap Lucas bergegas menuju mobilnya. Sekilas ia melihat kearah rumah. Ia seperti melihat sesuatu.

Lucas akhirnya pergi dari tempat itu. Ia pergi menuju rumahnya. Selama Ullya pergi, ia hanya tinggal dirumah sendirian. Tanpa maid juga dirumahnya.

Sekarang ia terus saja menghubungi nomor telpon Ullya. Tetapi tetap saja tidak ada kabar apa pun. Ia mengusap wajahnya kasar. Ia sangat merindukannya.

"Kau dimana Ullya..." Ucap Lucas

Ditempat lain Ullya memandangi ponselnya yang terus saja berbunyi. Lucas menghubungi ponselnya berkali-kali tetapo ia tidak mengangkatnya. Ini sudah menjadi keputusannya karena, ia ingin berusaha melupakannya.

"Maafkan aku menghalangimu untuk bertemu Dylan." Ucap Ullya

***

Ullya pagi-pagi sekali sudah terbangun karena Dylan menangis. Ia langsung menggendongnya dan memberinya asi. Ia memegang tubuh Dylan. Tubuhnya hangat. Sepertinya ia demam.

"Sayang kau sakit." Ucap Ullya

Dylan masih saja terus menangis. Padahal Ullya sudah memberinya asi. Ia pun menggendong sambil memberinya.

"Shut shut shut jangan menangis ne." Ucap Ullya

Cukup lama Ullya menenangkan Dylan. Dan pada akhirnya Dylan tertidur. Ia pun meletakan kembali diranjang bayinya. Akhirnya dia bisa istirahat sebentar.

"Huh akhirnya... sepertinya Dylan merindukan Lucas." Ucap Ullya

Setelah itu, Ullya memutuskan untuk keluar ke mini market. Ternyata disana sudah ada orang tuanya yang sedang menonton tv bersama. Ia pun menghampirnya.

Is love like this? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang