"Nu jangan jauh-jauh!"
"Nu pegang tangan Mas!"
"Nu mau Mas gendong?"
"Jangan kesana Nu banyak cowok!"
"Disamping Mas, jangan kemana-mana!"
Jeongin duduk lemas di sofa ruang tamu milik Hyunjin. Ibu Hyunjin yang melihat bocah itu keheranan.
"Kenapa, Le?"
Jeongin menggeleng lemah.
"Buk, Mas Zidan gimana to? Aku ndak boleh deket-deket penyanyinya tadi!" Jeongin mengerucutkan bibirnya. Wanita paruh baya itu gemas dan berakhir mencubit kecil pipi Jeongin.
"Capek ndak le? Mau ma'em?"
(Ma'em=makan)Ia mengangguk lemah masih kesal. Wanita paruh baya itu akhirnya pergi ke dapur menyiapkan makan.
Hyunjin yang sudah selesai dengan urusan barang bawaan itu masuk dan duduk di samping Jeongin. Jeongin bergeser menjauh, Hyunjin mendekat, Jeongin bergeser lagi dengan bibirnya yang masih mengerucut, dan Hyunjin mendekat. Terakhir Hyunjin memeluk bocah itu agar tidak bergeser lagi.
"Nu, kenapa to?"
Jeongin membuang muka.
"Ndak"
"Ih udah medhok?" Hyunjin tersenyum gemas.
Jeongin diam.
"Nu, Mas tadi beli barang-barang gambarnya member enam hari buat kamu," Hyunjin mengeluarkan beberapa pritilan bertema day6 dan menunjukannya ke Jeongin.
Si kecil hanya meliriknya dan berusaha terlihat cuek. "Nggak mau!"
"Yang ini siapa si namanya? Pil? Upil?"
Jeongin bersumpah sedikit lagi ia tertawa. Ia memasang wajah cueknya "ck, Wonpil"
"Nah itu, kamu suka makannya mau disamper tadi?" Jeongin mengangguk.
"Ndak lihat banyak cowok disana?"
Jeongin kesal, "Mas jangan cemburu gini!"
"Mabuk, Dek. Mereka mabuk!"
Jeongin terdiam. "Ndak lihat matanya sayu? Bau mereka alkohol? Kalo kamu diapa-apain piye?"
"Sok tahu!" Jeongin sok cuek padahal pipinya memerah. Dan Hyunjin sadar akan itu.
"Nih loh Wonpilnya di sini, di depanmu!"
"Ini mah upil, Mas"
Mereka tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celengan Rindu || Hyunjeong
Short StoryKonten manisan milik Zidan dan Danu. Walau kadang ada semut nyempil sih. Bagi mereka, jarak itu bukan apa-apa. Yang penting saling percaya dan tidak curiga. sequel of Teach me