6. Semangat

2.1K 405 43
                                    

Pertandingan berakhir seri. Untuk mencari pemenang dilakukan adu pinalti. Hyunjin gugup sekali, tentu saja gugup, dia sebagai kiper di timnya.

Tim Hyunjin berhasil membobol di tendangan pertama, selanjutnya Hyunjin menjaga gawang.

Grekk

Gooolll

Ah, Hyunjin kebobolan. Teman-teman satu timnya mengusak rambut Hyunjin kasar, bermaksud memberi pria tinggi itu semangat.

Giliran timnya menendang, beruntungnya timnya berhasil mencetak poin lagi.

Skor sementara 2-1


Hyunjin berjaga di depan gawang, wajahnya nampak gusar. Jeongin yang duduk di pinggir lapangan futsal mulai khawatir.

"MAS ZIDAN SEMANGAAAAAT!" Teriaknya saat lapangan sepi. Fokus Hyunjin teralih pada Jeongin sejenak, ia merasakan Jeongin berhasil mengirim energi untuknya.










Hap




Ia berhasil menangkap bola dengan cepat dan tepat. Teman satu timnya meloncat kegirangan. Belum, masih ada satu putaran lagi.

Jeno, si kapten futsal sekarang bersiap menendang bola. Kesempatan terakhir bagi tim Hyunjin untuk mencetak skor.

Skor sementara masih 2-1.








Ah, sayang sekali. Tendangannya tertangkap. Sekarang semuanya bergantung pada Hyunjin. Jika ia berhasil menangkap bola, maka timnya menang. Jika kebobolan, akan ada satu putaran lagi.

Jeongin tahu, ia paham jika kekasihnya sedang dilanda gugup. Ia dapat melihat tatapan mata Hyunjin yang sayu.





Tiba tiba Jeongin berdiri dan mengangkat tangannya membentuk hati. Ia tersenyum lebar sekali sambil terus meneriakkan nama Hyunjin disertai kata penyemangat.



 Ia tersenyum lebar sekali sambil terus meneriakkan nama Hyunjin disertai kata penyemangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MAS ZIDANKU SEMANGAAAAAT! AYO MAS PASTI BISAAA!!"

Seisi lapangan menatap Jeongin gemas, sangat gemas. Hyunjin menatap kekasihnya laluu tersenyum senang, ia gemas sekali dengan kekasihnya itu. Ia merasa jauh lebih percaya diri dan terdorong sekarang. Jeongin adalah vitaminnya, energinya, segalanya.

Satu

Dua

Tiga

Prittt












Hap!










"Tim Jeno menang!"

Hyunjin bukannya memeluk teman satu timnya tapi malah berlari ke arah Jeongin. Ia mengusak rambut Jeongin, menahan diri untuk tidak mencium bocah itu.

"Terimakasih ya sayangku! Besok Sabtu kita makan bersama, mas traktir! Mas sayang kamu!" Ucapnya terburu-buru, ia lalu berlari menuju timnya.

Celengan Rindu || HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang