Selama ini kita selalu berada di sudut pandang Jeongin, bagaimana dengan Hyunjin?
Hari itu, sepulang dari kampung halamannya, ia tak henti-hentinya tersenyum. Tidurnya terganggu oleh bayangan kekasihnya.
"Astaga bisa mati aku kalau nanti ndak jadi suamimu!"
Ia bangkit dan memainkan ponselnya.
Zidane
Mbak Dis
Aku pengen kerjaMbak Gladis
Ngapain Dan?
Mau kerja apa?Zidane
Terserah, yang penting bisa dapat uang banyak dalam waktu dekat.Mbak Gladis
Jual ganja ajaZidane
-_-Mbak Gladis
Haha
Eh ada cafe yang mau buka, aku juga mau lamar part time di sana. Bareng?Zidane
Mau mbakMbak Gladis
Oke
Besok datang ke rumahku aja ya, langsung daftarZidane
YaDisini ia sekarang, duduk di sebuah ruangan dengan desain yang modis dan biasa disebut instagramable.
"Ngapain kerja, Dan?" Tanya Mina
"Mau kumpulin uang buat lamar Danu" Dengan bangga dia tersenyum lebar.
"Astaga, dia masih sekolah!"
"Ndak apa-apa, nikahnya nanti kalau sudah lulus dan siap. Yang penting, Danu ndak dilirik orang lain."
Mina tertawa "kapan mau lamar?"
"Pas ulang tahun dia, dua bulan lagi sih" Ucapnya.
Hyunjin secinta itu dengan Jeongin, begitu pula sebaliknya. Namun, kembali lagi dengan rasa percaya terhadap satu sama lain. Jika goyah, mungkin semua akan selesai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Celengan Rindu || Hyunjeong
Short StoryKonten manisan milik Zidan dan Danu. Walau kadang ada semut nyempil sih. Bagi mereka, jarak itu bukan apa-apa. Yang penting saling percaya dan tidak curiga. sequel of Teach me