Sudah satu bulan ia bekerja di sini, selalu mengambil jam kerja dari pagi sampai malam saat akhir pekan. Lelah? Tentu, penyemangatnya hanya Jeongin. Namun, Hyunjin tak sadar bahwa Jeongin merindukannya. Ia tak sadar jika hari demi hari ia membuat celah di hati Jeongin untuk dimasuki orang lain, membuka pintu untuk pikiran-pikiran buruk memasuki otak bocah itu.
"Zidan, kamu dilihatin Celine tuh!" Mina menyenggol siku Hyunjin. Sontak Hyunjin menoleh ke perempuan yang dimaksud Mina.
Hyunjin hanya menoleh sebentar lalu sibuk dengan gelas gelas berisi pesanan yang harus ia antar ke meja.
Saat ia akan kembali ke dapur, tangannya ditahan oleh seseorang.
"Zidan bukan?"
Hyunjin mengangguk, "Aku Celine, seangkatanmu dulu pas SMA"
Hyunjin mencoba mengingat. "Oalah Celine, sudah lama yo"
Minju tersenyum, lalu matanya tak lepas dari wajah Hyunjin. Menatap dalam manik indah Hyunjin, empunya risih.
"Cel, kalau sudah selesai aku lanjut kerja dulu"
Minju malah menahan tangannya. "Jangan, santai saja kakakku yang punya cafe ini. Mau duduk dulu?"
Hyunjin tidak berani menolak, daripada pekerjaannya dipertaruhkan dan rencananya melamar Jeongin gagal, ia menuruti kemauan teman lamanya itu. Hal itu terjadi beberapa kali, tak jarang Hyunjin diajak Minju jalan-jalan ke mall. Pria itu menurut, dengan alasan yang sama.
"Dan, nggak apa?" Mina menepuk bahu Hyunjin. Empunya tengah menyandarkan punggungnya ke tembok dan mengatur napasnya. Tubuhnya yang penat sehabis mencuci puluhan piring itu ia istirahatkan sejenak.
"Saya baik kok, Mbak"
Mina menatap Hyunjin iba, "Kenapa nggak minta bantuan orang tuamu? Kamu kerja dari pagi sampai malam nggak inget istirahat tuh bahaya buat kesehatanmu, Dan!" Omelnya.
"Saya ndak mau ngerepotin Ibuk sama Bapak. Saya laki-laki yang juat kok, Mbak"
"Terserahmu lah, jangan sampai sakit!" Mina menepuk bahu Hyunjin lalu kembali kerja.
Hyunjin meraih ponselnya, menatap foto kekasihnya yang tengah tersenyum senang. Foto yang ia ambil sewaktu di Jogja. Senyum cerah Jeongin seolah memberi energi untuk Hyunjin, pria itu langsung merasa semangat dan melanjutkan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celengan Rindu || Hyunjeong
Cerita PendekKonten manisan milik Zidan dan Danu. Walau kadang ada semut nyempil sih. Bagi mereka, jarak itu bukan apa-apa. Yang penting saling percaya dan tidak curiga. sequel of Teach me