14 . Bunnymoon

1.6K 188 28
                                    

Esok paginya mereka memutuskan untuk surfing setelah sarapan. Joshua baru sekali ini mencoba olah raga itu, tadi sempat diajari Vincent dasar-dasar Surfing. Ternyata si manis dengan mudah menguasai caranya, dia bahkan bisa langsung berdiri pada percobaan kedua, membuat Vincent semakin kagum pada kekasihnya.

Selesai surfing mereka makan siang di Tiki Hut, beberapa kali Vincent menunjukkan afeksinya namun selalu ditepis oleh yang lebih muda. Seperti misalnya saat Vincent merangkul pinggang yang lebih muda saat masuk ke dalam restauran, lalu saat dia ingin menyuapi kekasihnya itu. Vincent tidak mau memaksa, dia merasa beradu pendapat dengan manisnya tidaklah cukup sepadan.

Kegiatan dilanjutkan dengan snorkeling sebelum kembali ke hotel untuk beristirahat sejenak. Menjelang malam keduanya kembali melangkah ke udara bebas. Vincent mengajak Joshua ke pusat perbelanjaan dekat situ untuk membeli beberapa pakaian baru karena stock baju mereka sudah menipis.

Saat Vincent memasuki clothing store dengan brand Celine bukannya ke Walmart seperti permintaan kasihnya, Joshua menjadi diam saja. Beberapa kali diminta pendapat oleh Vincent atas baju yang dipilihkan, si manis hanya mengangguk dan menjawab asal.

"Semua kalau kakak yang pakai pasti bagus, bahkan jika itu karung goni," ujar Joshua yang juga menolak mencoba pakaian yang dipilihkan oleh Vincent.

Vincent membeli lebih banyak daripada yang seharusnya kemudian berpindah ke store dengan logo YSL. Disana Vincent memilih dua set suit senada, sebuah baju wanita sederhana dan satu stel pakaian semi formal yang akan dia berikan kepada Bunda Sofia dan Jasper sesampainya di Indonesia nanti. Vincent sudah tidak bertanya lagi kepada Joshua karena kekasihnya itu kembali menjadi mode landak.

Dengan menenteng kantong belanjaan segitu banyak, keduanya memasuki sebuah rumah makan sederhana yang Vincent minta Joshua pilihkan. Burger, french fries dan soda adalah pilihan malam ini. Suasana hati Joshua sudah mulai membaik, pemuda manis itu kembali mengajak bicara kekasihnya dengan banyak hal ringan.
  
.
  
Esok paginya Vincent terbangun sebelum Joshua membuka mata, dia tersenyum senang memandangi paras yang dia ingin selalu menjadi yang pertama dia lihat. Keduanya memakai baju sepasang dalam artian Vincent mengenakan bawahan piyama dengan Joshua atasannya. Hal itu karena Joshua sudah kehabisan baju bersih namun dia menolak memakai baju baru yang dibelikan kekasihnya semalam.

Vincent sudah pusing dengan mau-nya Joshua seperti apa dan lebih terkejut saat manisnya meminjam atasan piyama yang dia kenakan. Bahkan Joshua sendiri yang menanggalkan fabrik itu setelah mendapat persetujuan dan langsung lari ke kamar mandi untuk bebersih saat Vincent masih mematung ditempatnya. Memang pemuda ini tidak pernah ada habisnya membuat Vincent terpukau.

Di atas ranjang yang lebih tua perlahan mengikis jarak dan melumat ranum berwarna cherry. Lamat-lamat kedua mata Joshua terbuka dan terkejut menyadari bibirnya sudah menjadi santapan di pagi hari.
  
   
Buuuggh
  
  
Tiba-tiba Vincent mendapati dirinya sudah berada di lantai.

"Kak, aku belum sikat gigi."

Joshua menutup mulut dengan tangannya dan segera berlari ke kamar mandi. Vincent mengerjap bingung, toh dirinya juga baru bangun tidur dan tidak merasa ada yang salah. Yang lebih tua memasuki kamar mandi setelah kekasihnya kembali ke kamar, dia membuat notes dalam benaknya agar tidak melakukan hal yang sama di kemudian hari. Saat Vincent keluar kamar mandi, Joshua segera mendatangi dirinya.
  

    "Kak maaf yang tadi, reflek soalnya kaget banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   
"Kak maaf yang tadi, reflek soalnya kaget banget.." ujar Joshua lirih.

Mata elang Vincent hanya memandangi Joshua dalam diam, membuat yang merasa bersalah tambah ciut nyalinya. Tiba-tiba Vincent merengkuh tubuh manisnya dan mengangkat ke atas meja terdekat. Tanpa jeda langsung mencium dengan ganas namun saat kedua lengan Joshua melingkar di leher Vincent, dirinya justru membuat jarak dan memandangi kekasihnya seperti barusan. Joshua menelan ludah banyak-banyak, perasaan bersalah kembali menyerangnya.

"Kakak juga minta maaf, lain kali ga lagi. Tapi Joshua juga jangan gitu, apa pernah kakak kasar sama kamu?" tanya Vincent dengan nada datar dan kedua tangan menangkup pipi gembul.

Joshua menggeleng, kekasihnya ternyata jauh lebih baik dari yang dapat dibayangkan. Dia belum pernah marah sekalipun Joshua melakukan kesalahan kecil disana-sini saat menjadi manajer. Yang lebih muda memandang lekat-lekat ke obsidian yang menatapnya dengan penuh kasih.

Perlahan mereka mengikis jarak lalu saling melumat di bibir dan hanyut dalam ciuman yang memabukkan. Kemesraan berlanjut hingga keduanya bertubuh polos dengan jejak kissmark baru bertebaran dan saling menggesekkan kedua privasi mereka yang teracung. Sebelah tangan Vincent menyatukan kedua batang keras dan mulai akan mengocoknya bersamaan seperti sebelumnya.

"Kak.." suara Joshua menginterupsi dengan intonasi yang membuat Vincent segera melihat ke dalam netranya.

"Kak, Joshua.." pemuda manis berusaha bicara namun suaranya menghilang.

Vincent menjadi kalang kabut, dia segera berpikir sudah terlalu jauh dengan tindakan mereka dan Joshua mulai tidak menyukainya.

"Ada apa sayang? Adek bilang sama kakak," tangan Vincent meninggalkan kegiatannya, gairahnya langsung drop seketika. Perlahan kekasihnya balas memandang dengan wajah yang total merona.

"Ka-kakak tidak ingin memiliki adek secara utuh? Maksud adek i-itu.. kakak ga mau?
Kakak tau kan maksudnya apa," Joshua berkata terbata-bata.

Ucapan Joshua berusaha dicerna oleh otak Vincent yang entah mengapa menjadi kosong. Seperti ada sesuatu yang terpikirkan namun rasanya sangat tidak mungkin. Vincent masih berdiam diri dengan wajah bertanya-tanya cukup lama hingga Joshua bersuara kembali.

"Kalau kakak tidak mau tidak apa-apa," ujar si manis menekan perasaan sedih karena ditolak dengan penawarannya.

Joshua membuang muka, napasnya mulai tidak teratur bukan karena gairah namun karena berjuang menahan sakit di dada. Pemuda manis mendorong tubuh didepannya, dia ingin menangis, sepertinya kamar mandi bisa menjadi tempat yang cocok.

"Tunggu.." ujar Vincent kala tersadar saat Joshua mulai bergerak menjauh. Yang lebih tua menangkup pipi bulat memaksanya melihat lurus ke dalam matanya, terlihat kesedihan di dalam obsidian indah itu.

"Maksud adek.. mak-maksudnya tadi itu.. a-adek bolehin kakak untuk.. untuk-"

Perkataan Vincent blepotan, jantungnya bertalu terlalu kencang membuat mulutnya tidak singkron dengan otak.

"Adek mau kakak di dalam adek," Joshua nyaris berteriak, dia frustasi cuma ingin menangis sekarang.

Vincent segera merengkuh tubuh polos itu, menyembunyikan wajahnya dibelakang telinga sang kekasih.

"Kakak mau dek, kakak mau banget! Tapi kalau kakak kehilangan kendali bagaimana? Kakak ga tega sayang," ujar Vincent.

"Gapapa kak, adek mau dihancurkan, cuma untuk Kak Vincent. Adek mau kakak mengambil alih seluruh kewarasan adek, bawa adek jadi milik kakak seutuhnya. Punya kakak di dalam tubuh adek—," belum juga Joshua menyelesaikan perkataannya, ranum merekah telah dicium dengan brutal.

Vincent menyelipkan kedua tangannya di bawah buntalan sintal dan menggendongnya menuju ketengah ranjang. Dengan perlahan membaringkan tubuh polos dan memerangkap dengan badannya. Belah bibirnya menikmati ranum yang terbuka dengan sukarela. Belum pernah Vincent bercinta dengan perasaan indah yang mampu membuatnya sesak.

"Kakak sayang banget sama Joshua. I love you so much!" ujar suara bariton yang menggema dalam ruangan.

Joshua tersenyum manis, tidak menyangka akan mendapat pengakuan cinta disaat seperti ini, "adek juga sayang kakak. Terlalu sayang sampai merasa ini semua tidak nyata."

"Ini nyata sayangku, kakak ada disini, disisi adek dan akan selalu bersama Joshua," ujar Vincent sebelum kembali mereguk manisnya bibir berwarna cherry.

  
  

>>>
 

 
 
  
  
  
  
  
Next NC nya alusan ya. Model soft macam i Feel You. Yang 25+ sabar-sabar sampe BTS pada balik wamil semuanya  🤣
((berangkat aja belom))
   
    
    

20.02.2020

Ga sabar buat besok. Udh pada pre-save di Spotify beloom?
  
  
💜

One Love | 15 - 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang