Keesokan paginya, tepat jam 10 pemuda kemarin kembali ke cafe. Pagi ini seperti hari lain dimana tidak ada kuliah pagi biasanya Jasper yang membuka cafe. Pemuda tersebut segera mendatangi counter dan memesan minumannya.
"Take away caramel macchiato made by Joshua, kamu Joshua kan?" ucap pemuda itu kepada Jasper.
"Bukan. Aku adiknya, Jasper, kakak sebentar lagi datang.
Ini... untuk kak Vincent?" ujar Jasper."Kok tau, kak Vincent biasa kesini ya? Oia kenalin aku Gunawan, manajernya kak Vincent," setelah perkenalan kedua pemuda itu segera terlibat obrolan panjang sembari menunggu Joshua.
"Ah itu kakak sudah datang, tunggu sebentar ya," ujar Jasper saat Joshua melangkah masuk beberapa saat kemudian.
"Aku pikir Joshua itu kamu, katanya cari pemuda yang paling manis pasti tidak salah. Wah aku harus mengkoreksi, mungkin aku harus membawanya ke dokter mata," canda Gunawan yang membuat Jasper tersipu.
Joshua mendengar percakapan itu dan tidak mengerti maksudnya, namun saat membuat pesanan dia baru menyadari bahwa pemuda tinggi yang belum dia kenal ini datang atas permintaan Vincent.
.
Esok harinya Gunawan kembali datang jam 10 memesan minuman untuk Vincent. Sembari menunggu minuman, Gunawan tidak segan bertanya tentang Jasper kepada Joshua, seperti jam kerjanya di Cafe, makanan kesukaan dan lainnya. Pertanyaan Gunawan hanya ditanggapi sepintas oleh Joshua, bukan karena tidak suka. Lebih tepatnya karena Joshua menyadari sejak kehadiran Gunawan, Vincent tidak pernah lagi datang ke Cafe. Berkali-kali Joshua ingin menanyakan tentang Vincent pada sosok dihadapannya, namun gengsi membuatnya urung.
Akhirnya Vincent kembali datang keesokan harinya, namun di jam dua siang. Hari ini berbeda karena Vincent memesan untuk diminum ditempat dan juga seporsi makanan, kemudian terburu duduk di meja sudut ruangan dengan berjalan terseok pada kaki kanannya. Joshua sempat melihat raut Vincent yang terlihat lebih pucat dari biasa.
Saat selesai membuat pesanan, Joshua sendiri yang mengantarkan ke meja Vincent. Sedikit lagi sampai diujung saat tiba-tiba ada seseorang yang berderap dibelakangnya bahkan nyaris menubruk Joshua berpotensi membuat pesanannya jatuh mengenai Vincent. Sosok itu langsung berbicara tanpa putus seolah tidak mengenal tempat, membuat Vincent menyerengit mendengar rentetan omelan.
"Kak Vincent kenapa kesini? Tadi aku sampai panik nyariin, ternyata benar kan kesini! Kenapa sih ga bisa istirahat aja? Aku nyaris lapor polisi tau sangking ga ngerti lagi harus berbuat apa—"
"Gun, duduk dulu, bikin heboh aja," ujar Vincent pelan.
Saat melihat Vincent juga memesan makanan, Gunawan kembali membuka mulut, "nah liat bahkan makanan di rumah sakit juga ga disentuh, sekarang kelaparan kan."
Perkataan Gunawan sontak membuat Joshua kaget, rumah sakit tadi dia bilang?
"Pokoknya hari ini aku pindah ke tempat kak Vincent, kakak ga bisa ngelarang lagi dengan alasan renovasi dan lainnya. Kak Jimmy tadi yang nyuruh aku," Gunawan masih saja berbicara tidak seperti yang biasanya, mungkin karena tadi panik membuat dia menjadi cerewet.
Gunawan tiba-tiba terdiam saat yang diajak bicara justru melihat kearah pemuda yang berdiri disamping meja mereka. Joshua melihat kearah Vincent dengan mata tajam, wajah yang mengeras dengan banyak menyimpan pertanyaan. Sedangkan Vincent hanya membalas cengiran kotak yang justru terlihat konyol saat ini.
"Oops, sepertinya aku tidak diharapkan saat ini, nanti aku kembali lagi untuk jemput Kak Vincent setelah nge-pack barang-barang," finalnya sebelum pergi meninggalkan cafe.
"Kak?" hanya satu kata dari Joshua namun cukup membuat jantung Vincent mencelos.
"Aku makan dulu ya, nanti aku cerita," Joshua mengangguk dan duduk di kursi sebrang Vincent.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love | 15 - 0
Fanfiction(Fin) Homophobic ⛔ Go Away! ~ One - Love ... 15 - 0 kata yang sering terdengar olehnya hingga dapat merasakan cinta yang sesungguhnya. ~ bxb AU Lokal KTH | JJK Tae!Top Others couple. Written : 24 Jan - 15 Mar 2020 #9 in vkook - 13 Feb 2020