16 . Park Noona

1.3K 159 5
                                    

Sudah empat bulan ini hubungan keduanya berjalan. Joshua secara resmi sudah menemani Vincent pada 4 pertandingan, ATP Madrid, ATP Lyon, ATP London dan Wimbledon. Mereka juga menonton bersama Grand Slam Paris. Dari semua pertandingan, Joshua paling menikmati saat Rolland Garros karena Vincent tidak ikut pada turnamen itu sehingga mereka benar-benar bersantai disitu.

Vincent juga selalu mengajak kekasihnya berjalan-jalan di setiap negara yang mereka datangi. Rasanya kebersamaan mereka mengalahkan pasangan yang sedang honeymoon, ya masak honeymoon setiap saat.
 
 
Atas permintaan Tuan Besar, Joshua tetap membuat kopi di pagi hari apabila sedang tidak ada kesibukan terkait jadwal Vincent. Setelah membuat kopi jika tidak ada urusan lain Joshua akan ikut Vincent ke lapangan, sekarang dia jadi rutin berlatih dengan asisten Coach Ed.

Bisa dikatakan selama kembali ke kota kecil ini, keduanya tidak pernah tidur bersama dalam artian yang sebenarnya. Sebuah kesepakatan agar masing-masing dapat memiliki waktu bersama keluarga. Namun jika hasrat sudah tidak dapat ditahan lagi, maka keduanya akan bertemu di rumah pribadi Vincent yang terletak di cluster ternama di pinggiran kota. Rumah itu dibiarkan kosong dengan pembersihan yang rutin.
 
 
Pagi ini setelah sarapan, setelah sang Ayah meninggalkan meja, Agustinus memanggil adik bungsunya.

"Dek, kakak minta tolong," pinta yang lebih tua dan ditanggapi dengan anggukan.

"Hari ini partner kakak dari korea akan datang, PR perusahaan sedang sakit jadi tidak ada yang bisa menjemput. Jika kamu ada waktu luang, minta tolong jemput nona Park di Bandara. Nanti kakak kirim driver kantor," jelas Agustinus panjang lebar.

"Vincent bisa jemput kak, nanti aku tanya Joshua dulu dia bisa ikut apa ga. Klo bisa, nanti Vincent sama Joshua aja, ga perlu pakai supir kantor," jawab yang lebih muda.

"Makasie ya Vin," ujar Agustinus menepuk pundak adiknya sambil berlalu.

.

Saat pengumuman maskapai dari Jakarta tiba, kedua pemuda itu masih dengan saling bercanda mendekat Pintu Kedatangan. Sebuah kertas putih bertuliskan hangul terbaca "Park Yoonji" dipegang oleh Vincent. Banyak pasang mata yang memperhatikan tingkah laku keduanya, Joshua sudah terbiasa bagaimana orang sekitar memandang ke arah kekasihnya. Siapa yang tidak kenal Vincent, dengan ketampanan dan prestasi luar biasa dia bahkan lebih terkenal dari anak sultan. Mereka masih bersenda gurau hingga seorang gadis mendekati membawa koper besar dan membuka kacamatanya.
 

   Note : demi kenyamanan jempol saya dan mata reader, maka percakapan dengan Nona Park ditulis dalam bahasa indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  
Note : demi kenyamanan jempol saya dan mata reader, maka percakapan dengan Nona Park ditulis dalam bahasa indonesia.
    
   
  
"Annyeong," sapa gadis itu.

"Annyeong, Park Yoonji-ssi?" tanya Vincent ramah yang ditanggapi anggukan.

"Is English oke with you?" lanjut Vincent.

"Yes, its oke. And you are..?" tanya Yoonji.

"Vincent, Agustinus youngest brother and this is Joshua," gadis itu menyalami kedua pemuda tampan dihadapannya.

One Love | 15 - 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang