Pengantin Rahasia

13.1K 734 173
                                    

" apapun yang menjadi takdirmu kelak akan mencari jalan untuk menemukanmu"

( Ali bin abi thalib )

*****

Happy reading yesh😘😋

Gus alif berdiri di depan cermin kamarnya, memperhatikan pantulan dirinya yang sudah rapi dengan setelan jas pengantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gus alif berdiri di depan cermin kamarnya, memperhatikan pantulan dirinya yang sudah rapi dengan setelan jas pengantin. Tak lupa ia memakai kopyah berhiasakan rangkaian melati di salah satu sisinya. Memperjelas penampilan khasnya sebagai seorang mempelai.

Selesai bersiap alif melipat sajadah yang masih terhampar di lantai dan memasukkannya ke dalam laci. Tak lupa dia memakai arloji hitam di lengan dan menyampirkan sebuah kain putih mirip sarung hingga batas lutut.

Saat dirinya sampai di luar yai kholil dan nyai saidah juga sudah siap dengan setelan baju keluarga yang sama seperti rombongan lamaran yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat dirinya sampai di luar yai kholil dan nyai saidah juga sudah siap dengan setelan baju keluarga yang sama seperti rombongan lamaran yang lain.

"Sudah siap?" Tanya nyai saidah.

Alif menarik napas dan mengangguk. Mencoba menerbar senyum kepada seluruh orang meski masih terkesan di paksakan. Ia tak ingin merusak momen bahagia ini dengan wajah murung lagi.

Yai kholil tersenyum bangga dan mengaitkan lengannya pada lengan sang pengantin. Senyumnya sama sekali tak memudar meski ia tahu saat ini putranya tengah perang batin untuk selalu terlihat bahagia.

Sampai di luar kurang lebih tujuh mobil berjejer rapi memenuhi halaman pesantren. Siap mengawal pangeran mahkota dari pesantren as shofwah untuk menjemput sang permaisuri.

Beberapa santri putra dan putri termasuk musa ikut mengawal lamaran ke kediaman pengantin wanita di luar kota. Selain mereka seluruhnya telah berkumpul untuk sekedar melihat alif dari sela gerbang biru. Menyaksikan dengan mata kepala kepergian gus mereka menemui sang bidadari.

Yai kholiq mendekat dengan raut wajah bahagia. Di susul dengan istrinya nyai ruqayyah dan nafisah. Di peluknya sang kemenakan dengan hangat "ummi bahagia kamu akan segera menikah" ujarnya.

Tetapi alif diam. Dia hanya tersenyum tipis dan membalas pelukan hangat nyai ruqayyah dengan mencium punggung tangannya berkali kali.

Sebelum berangkat doa bersama di pimpin oleh yai alawi Ayah gus ali. Mengharap kelancaran dan keselamatan seluruh rombongan dari berangkat dan kembali pulang.

Taqwiat Alruwh (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang