Mencintaimu itu sulit

12.8K 598 53
                                    

"Bila perasaanku yang berlebihan dalam mencintaimu itu dosa,  betapa tak terkira dosa dosa ku dalam cinta"

(Ibnu farid )

*****

Happy Reading yeshh😍😍

Nyai saidah dan yai kholil menatap heran saat mendapati putranya sudah berpakaian rapih saat baru saja turun untuk melangsungkan saraapan. Wajahnya berseri seri berbeda dari sebelum sebelumnya.

"Ummah lihat nashwa tidak?" Tanya gus alif setelah mendudukkan dirinya di kursi meja makan. Tampaknya dapur sepi tanpa adanya tanda tanda keberadaan nashwa. Biasanya pagi pagi begini wanitanya itu sudah bercanda dengan salah satu khadamah sambil mengaduk kopinya.

"Pagi pagi istri kok sudah hilang piye toh le? Di jogo mangkane" ledek yai kholil usil.

"Nashwa tak suruh ngontrol kebersihan di komplek putri bagian utara. Kemaren anak anak ada acara takutnya ndak langsung di bersihkan jadi tak sekalian mereka biar tahu siapa ningnya" jawab nyai saidah santai.

Gus alif hanya tersenyum. Ummahnya yang tadi mencuci piring di wastafel kini telah duduk di kursi sebelah suaminya. "Lif.. kamu sudah dengar kalau nafisah mau menikah?"

"Menikah? "

"Iya.. nafisah adik mu ituloh " nyai saidah memperjelas. Gus alif makin heran di buatnya "kok mendadak sekali? Mau menikah dengan siapa memangnya?"

Nyai saidah melirik yai kholil yang masih tenang sambil sesekali menyesap kopi nya  tanpa merasa terganggu sama sekali"kelakuan abahmu main jodoh jodohin orang" cibir nyai saidah.

Gus alif berhenti mengunyah rotinya "maksud ummah?"

"Nafisah di jodohkan dengan musa"

"Loh kok bisa?" Suara gus alif meninggi.

"Tuh... kelakuane abahmu, ndak kapok kapok jodoh jodohin orang. Menurut ummah kan kasihan anak nya masih muda cita citane masih tinggi iki kok maen di jodoh jodohkan toh.." sindir nyai saidah secara terang terangan.

"Anak e gellem kok.. kok malah ummah sing keberatan?" Sela yai kholil tak mau kalah. Pria berjambang putih itu meletakkan kitab yang sejak tadi di bacanya di atas meja. Begitu pula kaca mata yang ia pakai sedari tadi.

"Mah... ndak ada orang yang tahu jodoh itu datangnya kapan. Abah ndak maksa abah hanya menawarkan nek dua pihak setuju kan baik. Musa memutuskan untuk segera menikahi nafisah itu adalah sebuah keberanian bertanggung jawab pada perasaan sendiri"

"Ummah bukan keberatan bah.. cuma nafisah kan sepertinya masih terlalu muda untuk menikah "

"Ndak apa apa lah kalau anaknya sudah siap dan punya pegangan kuat untuk menikah.. dari pada seperti anakmu yang dari luar tampangnya ae pemberani, Laki, dewasa lamun di kongkoni ngelamar  ra wani. Tasih ngenteni abah ngelamaraken"  mendapat sindiran seperti itu gus alif hanya tersenyum malu.

"Nafisah sama musa itu sudah sama sama cocok. Bener kata musa Dari podo tunangan tapi sing di lakoni maksiat nikah kan lebih aman" seloroh yai kholil

"Jadi pas waktu itu abah ingin menjodohkan musa itu dengan nafisah bukan dengan nashwa?" Tanya gus alif.

"Pertamane dengan nashwa tapi ya berhubung  sudah ada orang nangis nangis pada abah kepokso tak abah jodohkan" lagi lagi yai kholil menyindir gus alif hingga membuatnya kembali tersenyum dan mati kutu.

Taqwiat Alruwh (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang