Keputusan

9.2K 619 142
                                    

"Mungkin sudah berkali kali aku katakan sampai kamu pun bosan. namun aku akan tetap meminta itu meskipun aku tahu kamu akan menolaknya. maafkan aku zalfa. karena, hanya itulah yang aku mampu lakukan. karena aku tak cukup kuat untuk menggantikan seluruh air matamu."

(Dafa Ahsan hidayat)

*****

Happy reading🤗

Gus Alif menatap Nashwa yang tengah tenang dalam tidurnya, meski dokter mengatakan keadannya sudah sedikit membaik tetapi hatinya tetap kalut akan kesedihan. terlebih saat ini dia hanya mengingat satu orang pria yang pernah ada dalam masa lalunya. dan itu jauh lebih membuat gus alif terpukul.

meski dokter sudah menentukan bila itu pengaruh trauma di kepala bagian belakangnya yang terbentur anak tangga rasanya tetap menyedihkan saat sang istri melupakannya. melupakan sosok dirinya yang telah bersamanya cukup lama dan kembali mengingat masa masa terdahulunya ketika bersama dengan Gus Dafa.

Dan sialnya lagi, Nashwa malah mengira bila di titik ini dia berakhir dengan pria yang telah di nantinya selama lima tahun. Nashwa, melupakan saat saat paling menyakitkannya dimana dulu ia di minta pergi dan di lukai berkali kali. hingga ia menemukan jalan untuk bersama pria bernama Alif pun turut di lupakannya.

"dokter sudah bilang bila ingatannya akan segera pulih Lif, itu hanya trauma." yai Kholil yang tiba tiba berada di sebelah gus alif menepuk pelan bahu putranya.

"Alif mengerti, bah" ujarnya lemah. tanpa kata lagi pria itu berbalik dan berjalan keluar dari kamar rawat Nashwa. yai Kholil menyusul nya keluar hingga ayah dan anak itu duduk berdua di kursi tunggu.

"sebenarnya apa yang sampean sembunyikan dari abah lif? mengapa bisa nama Dafa yang pertama kali dia sebut? semua terlalu, terlalu aneh" Ujar yai Kholil menyuarakan rasa bingungnya.

Gus alif tampak menghela napas panjang. mata pria itu memerah karena tidak tidur semalaman. rasa khawatir, takut, panik dan resah semuanya berkumpul menjadi satu. terlebih dia sama sekali tak bisa mendekati nashwa karena amnesia nya itu.

"Abah tidak memaksa kamu untuk bercerita, hanya saja terlalu tidak mungkin bila hal ini adalah kebetulan. berbicaralah pada abah agar semuanya bisa abah mengerti dengan jelas nak."

Gus alif menolehkan wajahnya pada sang ayah. ia tak ingin menceritakan semua ini tetapi bila ia terus menyimpannya akan banyak lagi spekulasi tak nyaman dan berbagai macam fitnah yang akan datang. terlebih ada zalfa yanga harus di jaga perasaannya.

"sebelum menikah dengan saya, Nashwa memang sempat memiliki ikatan hati dengan Dafa." ungkap gus alif. yai kholil melepas nafasnya yg seperti tertahan. benar dugannya bila memang ada yg tak beres.

"Nashwa juga alasan mengapa mbak zalfa dan Gus dafa bisa menikah bah, "

"M-maksud kamu?"

"Awalnya saya tidak mengetahui apa apa sebelum nafisah memberitahu, mungkin di kalangan keluarga Gus Dafa memang telah menyetujui perjodohan itu. tetapi hatinya tidak, dia memiliki perempuan yang dia dambakan sendiri selama lima tahun lamanya, bah" ceritanya.

yai kholil diam, mendengarkan. "hubungan mereka memang sudah cukup lama terjalin, Nafisah pun mengatakan bila mereka telah mengenal sebelum gus Dafa berangkat ke yaman bersama dengan saya. anak itu yang paling tidak terima saat Nashwa harus menangis di depan pintu saat melihat prosesi ijab kabul kekasihnya dengan orang lain. saya pun melihat matanya bah, dia menampilkan raut wajah kuat dan tegar namun luka hatinya berdarah darah." Hati Gus alif terasa berdenyut kembali bila membayangkan lagi wajah nashwa saat itu. wajah polos dan bodoh yang menyakasikan dg mata kepala pernikahan cintanya.

Taqwiat Alruwh (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang