5 hours ago.....
Pagi hari ini sudah membuat seorang lelaki berkulit putih susu itu sangat jengkel pada semuanya.
Terhadap appanya....
Hyung....
Dan terhadap Seohyun yang saat ini tengah berada di negara yang sama dengan hyungnya tersebut.
'Argghhhh' beberapa kali terdengar Sehun menggeram tak karuan. Alhasil, stang setirnya pun menjadi sasaran empuk pukulannya.
Cckiitttttt.......
Suara bunyi rem yang menggema membuat para siswa yang berada di sekitar tempat parkir itu mengalihkan perhatian mereka pada mobil sport putih itu.
Aura negatif yang ia bawa dari rumah pun seolah menyebar ke orang-orang yang saat ini sedang memberi atensinya pada seorang kapten football tersebut.
Berjalan bak model dengan tatapan sengit membuat siapa saja yang berani bertatapan langsung dengannya mungkin akan buta sekaligus. Alis tebal yang sesekali terlihat berkerut hingga menyatu tak pelak membuat orang-orang bertanya-tanya, mangsa siapa yang berani membuat si 'Lion Hun' bangun.
Sikapnya telah berubah 180 derajat setelah hari itu. Dan hari itu, di mulai saat kelulusannya pada tingkat sekolah menengah pertama. Sehun yang dulu sudah mati, tergantikan dengan pribadi yang kasar, angkuh, dingin, semena-mena, dan sialnya TAMPAN.
Dengan embel-embel anak konglomerat yang disegani di Korea, ia manfaatkan untuk berbuat apa saja yang ia suka. Termasuk menarik hati kaum hawa yang sebenarnya tak membuat seorang Kim Sehun tertarik sekali pun.
Hatinya masih miliknya....
Milik wanita yang telah menjadi milik pria lain....
Wanita yang sudah mengganggu dan menerornya selama kurang lebih 5 tahun itu.
.......................
Saat pelajaran sedang berlangsung pun, Sehun masih terlihat tak berselera untuk mendengarkan celotehan dari salah seorang guru killer di sekolahnya. Badannya ia senderkan ke belakang kursi dengan posisi buku yang bahkan cover depannya pun terbalik yang sengaja ia pakai untuk menutupi wajah lelahnya itu. Ditambah lagi, posisi tangan yang bersedekap di atas dada bidangnya itu. Mimpi itu benar-benar membuat kualitas tidur Sehun berantakan.
Ctakk...
Tiba-tiba sebuah pulpen mendarat tepat di kepala seorang siswa yang saat ini tengah menyender di kursinya yang berada di pojokan dekat jendela itu.
"KIM SEHUN....." teriakan oleh sang guru tersebut tak membuat sang empunya berkutik.
"Jika kau benar-benar tak ingin memperhatikan kelas ini, lebih baik sekarang kau per-"
Suara decitan kursi membuat anak-anak di kelas unggulan tingkat akhir itu pun kompak menoleh ke arah pojok belakang.
"Dengan senang hati, Park Songsaengnim. (Guru Park)" Balas Sehun enteng. Dengan senyuman miring yang ia tampilkan, membuat gurunya semakin geram akan tingkah semena-mena murid kesayangan para guru itu. Tapi tidak bagi Park Hodong. Guru satu-satunya yang selalu terlibat percecokan dengan Sehun. Tetapi ada sesuatu yang aneh, sekurang-kurang ajarnya anak itu, Sehun tidak pernah sampai di keluarkan dari kelas.
YOU ARE READING
✔IT'S ALL COMING BACK TO ME
Romantik"GAK PUNYA MATA APA, HUH??" "Maafkan aku, sumpah aku tidak sengaja. Maaf... maaf." "Ciihhh... jika semua kesalahan bisa dibayar dengan kata maaf terus polisi kerja apa, nona?!" "Maafkan aku... aku benar-benar tidak sengaja. Aku mengakui kecerobohan...