23. SEHUN'S POV

767 104 34
                                    

🌃🌃🌃

Di suatu malam yang sepi dan berkabut, aku berjalan seperti tanpa tujuan menyusuri jalanan yang menurutku sedikit mencekam. Berkali-kali terlihat kepalaku celingukan ke kanan dan ke kiri untuk memastikan apakah ada orang lain selain aku di jalanan ini. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang secara spontan menarik tubuhku sampai terhuyung ke belakang.

"Sehun ah.... Ayo kita pergi dari sini! Kita sembunyi di pohon itu saja." Ujar seorang wanita yang terdengar dari arah belakangku. Aku pun tak sempat menoleh ke arahnya dan berteriak karena kaget.

"Noona! Kau mengagetkanku!" Ucapku setengah berteriak sambil memegang dadaku kaget saat mengetahui jika wanita yang datang tiba-tiba itu adalah dia.

"Ppalli Sehun ah sebelum mereka menangkap kita!" Ujarnya sambil menarik lenganku paksa untuk segera mengikutinya. Aku pun pasrah bercampur perasaan bingung menyelimutiku saat ini. Akhirnya kami berdua berlari menyusuri hutan yang gelap yang hanya terlihat pohon apel yang sangat besar di depan kita.

Sesampainya di tempat, kami pun mencoba  menyesuaikan tubuh kami berdua agar tidak terlihat oleh "mereka" seperti yang noona katakan tadi. Jujur saja saat ini aku pun masih bingung berada di situasi seperti ini. Dengan noona yang tiba-tiba datang menarikku hingga sampai bersembunyi di sini. Aku sama sekali tidak paham.

"Noona..." Panggilku padanya yang masih mencoba mengatur napas yang tersenggal-senggal.

"Ssshhh.... pelankan suaramu! Mereka akan menangkap kita." Bisik noona padaku sambil meletakkan telunjuk jarinya di depan mulutku sebagai isyarat untuk diam.

"Mereka siapa?" Ucapku mencoba untuk ikut berbisik sebisa mungkin.

Tak lama dari situ, tiba-tiba terdengar suara ribut dari sekelompok pemuda dengan suara bising alat-alat pukul dari tongkat baseball hingga balok kayu yang mereka bawa. Mereka terlihat berlari seperti sedang memburu sesuatu.

"Noona mereka siapa?!" Seketika suaraku yang panik membuat sekelompok orang itu berhenti tiba-tiba.

"Yak... mau mati kau ya?" Bisik noona geram padaku yang refleks langsung menutup mulutku.

"BERHENTI! Coba kalian dengar baik-baik! Aku seperti mendengar suara barusan." Ujar salah satu pemuda itu.

"Noona bagaimana ini?!" Ucapku tiba-tiba panik keringat dingin saat mereka mulai mencurigai keberadaan kami berdua.

Namun detik kemudian, noona tiba-tiba mendekat ke arahku sambil berjinjit mencoba menyamakan tinggi badannya denganku.

'Chu...'

Sebuah benda kenyal menyentuh permukaan bibirku secara spontan hingga membuatku ikut memejamkan mata. Awalnya hanya sentuhan biasa, namun lama kelamaan berubah menjadi sebuah lumatan yang cukup menggairahkan. Aku pun mengikuti gerakan kepalanya seiring dengan irama kecupan kami berdua. Tanganku pun sekarang mencoba untuk meraih pinggang rampingnya untuk lebih mendekat ke arahku.

Entah mengapa aku sangat menikmatinya hingga aku berniat ingin membuka mataku untuk melihat wajahnya.

Perlahan sebuah siluet kabur dari wajah seorang wanita yang sedang memejamkan mata tertangkap oleh pandanganku. Sampai pada titik dimana pandanganku mulai terlihat jelas jika wanita yang sedang memejamkan matanya saat ini bukan lah dia. Seketika itu juga, aku pun langsung melepaskan ciuman kami dan memegang pundaknya terkejut.

"Lee Sejeong?!"

"Annyeong... (Halo...)" Ucap Sejeong dengan senyuman manisnya menatap lembut ke arahku.

✔IT'S ALL COMING BACK TO MEWhere stories live. Discover now