28. JEALOUSY 2

725 89 9
                                    

🔅🔆🔅🔆

"Kau percaya padaku kan? Aku tak akan meninggalkanmu. Aku janji." Ucap seorang pria pada kekasihnya sambil mengecup punggung tangannya lembut.

......

Suasana di ruang keluarga yang seharusnya hangat penuh cinta kini berubah menjadi penuh amarah dan emosi. Seorang pria dewasa berkacamata itu seketika menghempas kasar bacaan paginya ketika putra sulungnya mulai membuka topik bahasan yang membuat ia tersulut emosi.

"Aku tak akan peduli lagi tentang warisan dan jabatan itu jika harus meninggalkan wanita yang aku cintai." Ujar pria bertubuh jangkung itu dengan tegas pada pria yang akrab dipanggil appa itu.

Pria berjaket kulit itu seketika meninggalkan ruangan keluarga dengan perasaan emosi yang sudah meluap-luap. Ia meninggalkan sang appa yang sudah yang saat ini sedang memegang dadanya kesakitan.

"KAU! KIM YEONSEOK kemba-"

Belum sempat berhasil membuat sang putra kembali, tiba-tiba tubuhnya langsung tergeletak tak sadarkan diri.

....

"Eomma... aku mohon padamu. Restuilah hubungan kami. Aku sangat mencintainya. Dan aku akan segera menikahinya dengan atau tanpa persetujuan appa." Ujar Yeonsok tegas dengan suara yang sedikit bergetar. Ia pun mengambil kedua tangan ibunya sambil bersimpuh memohon dihadapannya.

.....

"Maukah kau menikah denganku Han Hyojoo?" Ujar Yeonseok sambil berlutut memegang cincin di tangan kirinya. Sang wanita pun hanya terharu melihat ketulusan pria dihadapannya dengan rasa tak percaya.

.....

"Oppa aku mohon kau harus segera kembali sekarang. Appa sedang kritis."

Terdengar suara isakan tangis seorang wanita di balik panggilan telepon itu. Pria bermarga Kim itu secara refleks menjatuhkan gagang telepon itu dengan wajah yang seketika berubah pucat pasi.

🔔🔔🔔🔔

'KRING...'

Bel tanda istirahat pun berbunyi. Keadaan yang sama di setiap bel sekolah berbunyi pun dimulai. Namun kali ini situasinya sedikit berbeda. Suara riuh para siswa yang berlarian terdengar menggema berbondong-bondong menuju ke arah lapangan football.

Tak ada angin tak ada hujan. Terdemgar suara helikopter mendominasi seiring orang-orang mulai mendekat ke arah TKP. Ternyata memang benar ada sebuah helikopter yang sedang terbang mengelilingi SOPA yang memang sedari tadi mencuri perhatian banyak orang di sekolah, termasuk juga Sejeong dan Hana. Namun sesaat hampir tiba di TKP, mereka berdua menemukan lapangan sudah dipenuhi oleh banyak orang yang bergerombol di sana.

Orang-orang terlihat sedang mendongak ke atas dengan membentuk ekspresi "Woah" sambil berbisik-bisik satu sama lain. Sementara Sejeong dan Hana yang terjebak di ujung kerumunan pun tak berhasil sampai ke tengah lapangan dan hanya bisa pasrah hingga berniat akan segera pergi saja dari tempat.

Sejeong pun sudah menarik tangan Hana untuk pergi namun malah ditarik kembali oleh sang empu. Alhasil Sejeong pun tertarik dan hampir mengumpat pada sahabatnya itu sebelum Hana menunjuk ke arah kerumunan saat beribu pasang mata mengalihkan pandangnya ke arah mereka berdua. Lebih tepatnya memandang ke arah Sejeong.

Yang awalnya terlihat kerumunan orang-orang yang penuh dan sesak, seketika itu juga bergerak minggir seakan-akan memberikan mereka berdua jalan untuk ke lapangan. Akhirnya Sejeong dan Hana secara refleks mulai melangkahkan kaki mereka sambil menatap awas pada orang-orang di sekitar mereka.

✔IT'S ALL COMING BACK TO MEWhere stories live. Discover now