Sehun melempar asal jas almamaternya ke lantai dan melepas kasar dasinya.
'"AARGGHHHHHH..... SIAL." Umpatnya geram. Meja nakasnya pun menjadi sasaran amukan Sehun saat ini.
Jika mengingat kejadian tadi di lorong sekolah, Sehun akan menggeram kesal. Harga dirinya serasa dijatuhkan oleh gadis yang baru saja merusak kacamatanya itu. Kejadian tadi membuat imagenya jadi turun karena wanita itu. Bisa-bisanya, malah dia yang dipermalukan di depan orang-orang.
Nafasnya memburu membuat siapa saja yang mungkin sekarang masuk dalam kamarnya akan menjadi sasaran amukan Kim Sehun.
....................
Air hangat membuat badan atletisnya sedikit rileks. Sesaat setelah membuat kericuhan pada isi kamarnya, Sehun memilih untuk membersihkan dirinya dengan air hangat yang mungkin sedikit menghilangkan emosinya sesaat. Terlihat wajah Sehun yang mulai terlihat lebih kalem.
Saat dia sedang memejamkan matanya, tiba-tiba potongan kejadian di masa lalu mengganggunya. Potongan bayangan itu adalah adegan yang sama persis, dengan mimpi yang ia alami selama hampir 5 tahun ini. Dia terlihat frustasi karena potongan bayangan itu terlihat sangat buram. Seketika dia menyayangkan mengapa hanya sentuhan bibir itu yang masih dia rasakan sampai sekarang.
Semua itu karena dulu dirinya memiliki gangguan mata silinder yang cukup tinggi, sekitar 2,75.
Setelah membersihkan badannya, Sehun langsung menuju meja nakas. Dengan hanya berbalut handuk putih yang menutupi bagian bawah tubuhnya, Sehun menjawab panggilan yang terus menerus berdering selama masih di kamar mandi.
'Park Yeol is calling' terlihat dari layar siapa yang sedang menelponnya berkali-kali itu.
"KIM SEHUNNNNN!" Teriakan temannya itu mampu membuat Sehun melemparkan hpnya ke kasur.
"Yahh.... BERISIK!" Sehun membalas teriakan sahabatnya sejak SMP itu.
Sialnya kenapa ia masih betah bersahabat dengannya.Diambilnya ponsel yang secara refleks ia lempar tadi. "Ada apa?" tanya Sehun malas.
"Neo eodiga?" tanya Chanyeol dengan suara bassnya.
"Kau pikir?"
"Aku pikir sekarang kau sedang berada di UGD." Seketika alisku pun berkerut heran.
"Museun soli ya? (Ngomong apa sih?)." cukup sampai di sekolah tadi, aku di buat emosi oleh gadis itu. Jangan dengan sahabatnya ini.
"Anu-mu tidak apa-apa kan? Sakit tidak? Wah.. apakah itu-mu membengkak sekarang?" Seketika aku di buat ternganga oleh ucapan sialan Park Chanyeol barusan. Terdengar suara ngakak masal yang aku dengar di balik telepon. Aku yakin suara itu bukan berasal dari Chanyeol saja melainkan ada suara Kai dan Jhonny yang ikut menertawakan kesialannya.
YOU ARE READING
✔IT'S ALL COMING BACK TO ME
Romance"GAK PUNYA MATA APA, HUH??" "Maafkan aku, sumpah aku tidak sengaja. Maaf... maaf." "Ciihhh... jika semua kesalahan bisa dibayar dengan kata maaf terus polisi kerja apa, nona?!" "Maafkan aku... aku benar-benar tidak sengaja. Aku mengakui kecerobohan...