11. YES, SIR

779 106 28
                                    

FYI, AKU SAMPEK GAK BISA TIDUR PENGEN BANGET NGELANJUTIN CERITA INI SAMPEK TITIK DARAH PENGHABISAN WKWK....

AKHIRNYA JADILAH KELANJUTAN CERITA GAJE INI

HAPPY READING YA SEMUA

.

.

.

.


SEJEONG POV

In the school

Sial sekali sepertinya pagi ini. Akar kesialan pagi ini, bahkan sudah di mulai sejak dini hari tadi, saat tau faktanya bahwa aku telah bermalam dengan Sehun setan itu. Tepat sejam yang lalu, Hana menelponku kembali saat aku membalas pesannya. Dia terlihat sangat khawatir sampai menelponku sebanyak tujuh kali tadi malam.

Flashback

"Sejeong-ah. Kau tidak apa-apa kan? Sehun sunbae tak macam-macam padamu kan? Ya! Jawab aku sekarang, bodoh!" Terlihat dari nada suara Hana yang sangat khawatir dari awal pembicaraan.

"Gimana mau menjawab, kau nyerocos seperti itu. Satu-satu oke. Pertama, aku baik-baik saja. Kedua, dia tidak macam-macam denganku. Jika dilihat dari keadaanku sekarang. Aku hanya bingung, bagaimana bisa aku bermalam dengannya. Sementara malam itu sama sekali aku tak bertemu, bahkan berpapasan dengannya saja tidak!" ucapku frustasi dalam taxi.

"Bagaimana kau bisa sadar. Kau sedang mabuk, bego!" balas Hana yang terlihat sedikit tidak santai.

"Bagaimana kau bisa tau?" ucapku kaget. Pasalnya, kepergianku ke club malam saa itu, memang sengaja aku rahasiakan darinya. Karena jika sampai tau aku ke club dan mabuk-mabukan, dia pasti datang untuk memukul pantatku saat itu juga. Dia sangat tau, aku payah sekali jika sudah mabuk. Aku akan lupa dengan semua hal dan kejadian saat sedang mabuk.

"Jihoon teman clubmu tiba-tiba menelponku. Dia bilang saat ini kau sedang di hotel bersama Sehun sunbae. Dia bilang kau mabuk berat sampai kau muntah di bajunya. Jadi dia memutuskan untuk bermalam di sana."

"Mwo (Apa)?! Muntah? Arghh... aku sudah tidak ada muka di hadapannya sekarang." rutukku sampai membenturkan kepalaku berkali pada kaca taxi, yang langsung dilirik tajam oleh sopir lewat kaca spion depan. "Terus bagaimana dengan Appa dan Eomma? Apa mereka tau aku mabuk-mabukkan semalam? Andwae...andwae... (Tidak)"

"Beruntungnya kau masih mempunyai sahabat sepertiku, Lee Sejeong! Aku rela berbohong pada mereka, jika kau bermalam di rumahku untuk mengerjakan projek kita." Omelnya padaku.

"Syukurlah! Hehe.. kau memang sahabat terbaik yang aku punya Hana ya!" nada bersyukurku terdengar dibalas decihan oleh gadis di sebrang telepon.

"Memang hanya aku sahabat yang kau punya, bodoh. Kau masih bisa bersyukur sekarang. Tapi tunggu saja nanti di sekolah. Akan ku pukul pantatmu dengan tongkat mayoret. Lihat saja nanti! " ancamnya membuatku bergidik ngeri.

Flashback End

Rasanya ingin bolos sekolah saja hari ini. Tapi apa daya, aku harus mulai menyusul ketertinggalanku selama beberapa kali izin tidak mengikuti kelas. Apalagi, hari ini aku dan Hana akan mengerjakan projek untuk kelas dance.

Sudah berkali-kali aku mengecek jam tangan yang sudah menunjukkan waktu 07.45. Tinggal 15 menit lagi ,bel tanda masuk berbunyi. Jika bukan gara-gara pria setan itu, aku tak akan rela menunggu di parkiran mobil VIP seperti petugas valet hotel. Beberapa kali aku menggerutu karena orang yang aku tunggu dari tadi, tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Demi tuhan jika 5 menit lagi ia tak segera datang, aku akan meninggalkannya.

✔IT'S ALL COMING BACK TO MEWhere stories live. Discover now