25. I LOVE U

851 104 25
                                    

⏪⏪⏪

PREVIOUS CHAPTER

"Beritahu kembaranmu itu untuk lebih menghargai seorang wanita dan tidak menjadikannya sebagai bahan taruhan." Ujar Sehun pada Krystal yang terlihat masih sangat terkejut itu sambil melirik ke arah Sejeong yang masih sangat ketakutan itu.

"Apalagi bersekutu dengan musuh." Tambah Sehun yang langsung menarik tangan Sejeong untuk keluar dari ruang ganti pria.

🔆🔆🔆🔆

Sehun terus menarik tangan Sejeong hingga melewati lorong sekolah yang terlihat sepi. Berkali-berkali Sejeong meronta-ronta kesakitan dan memohon untuk dilepaskan tangannya, namun sama sekali tak digubris oleh sang empu. Dengan sekuat tenaga ditambah perasaan emosi yang telah meluap, akhirnya Sejeong berhasil melepaskan diri dari genggaman tangan Sehun.

"Bisakah kau sedikit saja memakai akal sehatmu?! Tidak semua masalah bisa kau selesaikan dengan fisik!" Jelas Sejeong dengan suara yang meninggi pada Sehun yang masih dalam posisi membelakanginya. Kali ini Sejeong sepertinya sudah muak dengan sikap semena-mena Sehun. Menurutnya, ia sudah sangat keterlaluan.

"Aku ragu apa kau masih memliki hati nurani atau tidak, Kim Sehun." Ujar Sejeong dengan suara yang pelan namun sangat jelas kalimat itu terdengar menggema di lorong yang sepi ini.

Awalnya, Sehun mencoba untuk tetap diam dan memilih untuk tak merespon ucapan Sejeong sama sekali. Namun akhirnya, ia memutuskan untuk membalikkan tubuhnya ke arah Sejeong yang sedang menampilkan wajah yang memerah karena emosi.

Dengan langkah perlahan tapi pasti, Sehun berjalan ke arah Sejeong yang masih diam terpaku di tempatnya. Tangan Sehun terulur untuk mencengkram erat bahu Sejeong.

"Jika kau tidak tahu apa-apa tentangku. Lebih baik kau diam saja." Ujar Sehun pelan sambil menatap lekat ke arah mata Sejeong mencoba menafsirkan sesuatu di balik kalimatnya barusan.

"Lalu ceritakan padaku. Apa yang membuatmu sampai menghajarnya seperti tadi? Apa salah dia?" Ujar Sejeong balik bertanya.

"Kau yakin kau ingin tahu apa yang sudah ia perbuat?" Balas Sehun mencoba mendekat ke arah wajah Sejeong mencoba membaca sirat wajah keyakinannya.

"Jung Jaehyun. Dia memakaimu sebagai bahan taruhannya. Kau penasaran dengan siapa?" Tanya Sehun.

"Yup. Dengan pria kencan butamu itu, Kim Doyoung. Dia bertaruh untuk mendapatkanmu dan jika dia berhasil dia akan mendapatkan bayarannya dari Jaehyun. Wow... mereka terlihat seperti pedagang di black market." Ujar Sehun melepas tangannya dari bahu Sejeong dan tertawa sarkas.

Sejeong pun terdiam membisu mendengar ucapan Sehun tadi. Lidahnya kelu. Dan napasnya memburu menahan emosi. Ia seperti kehabisan kata-kata untuk membalas ucapan pria di hadapannya itu. Entah ia harus marah, kesal atau pun senang karena Sehun telah menghajar pria brengsek itu untuknya.

"Jadi ini menyangkut tentang aku." Balas Sejeong pelan.

"Jika semua ini menyangkut tentangku, kau pun tak seharusnya ikut campur Mr. Jagoan. Ini masalahku dan aku bisa mengatasinya sendiri." Ujar Sejeong pada Sehun yang akan melangkah pergi.

Untuk yang kedua kalinya, Sehun kembali membalikkan badannya ke arah Sejeong sambil menggeleng tak percaya akan apa yang ia dengar barusan.

"Kau sepertinya tidak akan pernah mengerti, Lee Sejeong. Yang aku lakukan di sana tadi adalah mencoba melindungi harga dirimu!" Jelas Sehun.

"Atau ini semua sama sekali bukan tentang harga diriku. Tapi ini semua tentang harga dirimu, ya kan? Kau merasa orang lain sedang merebut 'barang' yang menjadi hak milikmu dan kau tidak terima akan hal itu. Gitu?" Cerca Sejeong dengan pertanyaan sarkas.

Kalimat Sejeong barusan benar-benar mempengaruhi pikiran dan hati Sehun kali ini. Mungkin Sejeong tak sadar jika kalimatnya barusan menyakiti hati pria di hadapannya sekarang.

"Jika kau berpikir begitu maka kau salah besar, Lee Sejeong." Ujar Sehun memecah keheningan dengan menampilkan ekspresi wajah yang dingin .

"Katakan di mana letak kesalahanku sebenarnya, Kim Sehun." Balas Sejeong perlahan berjalan mendekat ke arah Sehun.

Rahang Sehun mengeras dan tangannya mengepal kuat seiring Sejeong perlahan mendekat ke arahnya. Tatapan mata mereka seolah terkunci satu sama lain. Hingga mulai terlihat jelas perbedaan tinggi badan antara mereka yang lumayan sedikit kontras saat Sejeong mulai berdiri tepat di hadapan Sehun. Dalam posisi kepala yang sejajar dengan bahu bidang Sehun, perlahan Sejeong mendongakkan kepalanya untuk menatap pria itu secara jelas.

Jarak mereka benar-benar terbilang sangat-sangat dekat. Dan hal itu membuat Sehun sempat tertegun sebentar. Sementara Sejeong, dengan sangat percaya diri ia tetap betah menatap mata coklat favoritnya itu. Detik kemudian, Sejeong pun membisikkan sesuatu pada Sehun.

"Wae? Malhaebwa. (Kenapa? Katakanlah)" bisik Sejeong.

Dan Sehun pun membalas dengan mendekatkan kepalanya ke arah wajah Sejeong.

"Karena sekarang...kau adalah kekasihku." Bisik Sehun dan langsung menangkup wajah Sejeong.

Sebuah benda kenyal menyentuh bibir merah nan kenyal itu secara tiba-tiba. Mata Sejeong masih membelalak tak percaya dengan apa yang terjadi padanya saat ini. Ia sangat tak menyangka jika Sehun akan melakukan hal ini sekarang padanya.

Sangat tidak bisa dipercaya akibat kejadian di Jeju waktu itu, Sejeong tiba-tiba teringat akan malam itu. Hatinya ragu dan seakan tak berani untuk berbuat apa-apa sekarang.

Membalas kah atau malah melepaskannya kali ini. Ia takut ini semua hanya lah bayangan semu dan sementara saja.

Seakan tahu kegundahan yang dirasakan, Sehun pun melepaskan ciuman mereka dan menatap kedua mata itu dengan lekat.

"Aku mencintaimu, Lee Sejeong." Bisik Sehun yang membuat Sejeong seketika terkesiap dan tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.

Darahnya berdesir cepat. Jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Kalimat pendek itu mampu membius pikiran Sejeong kali ini. Ia sangat tak menyangka jika kalimat itu keluar dari mulut Sehun barusan. Ia tak percaya, orang yang selama ini ia cari akan datang sendiri kepadanya dan menyatakan cinta di hadapannya sekarang.

"Aku mencintaimu. Apa kurang jelas?" Tanya Sehun lembut.

Sehun pun tersenyum kecil saat melihat ekspresi wajah Sejeong yang menurutnya lucu ketika sedang terkejut. Dan detik kemudian, Sehun pun melanjutkan ciuman mereka lagi dan kali ini terbalaskan oleh sang wanita. Seperti sebuah mantra, kalimat cinta itu dapat menghipnotis Sejeong dan membuatnya ikut larut dalam permainan Sehun.

Kedua tangan Sejeong terlulur untuk meraih kepala Sehun dan membalas panggutan demi panggutan dari bibir kecil itu. Kepala mereka pun bergantian arah seiring irama panggutan ciuman mereka. Tangan Sehun melingkar sempurna di pinggang Sejeong. Ia menarik tubuh Sejeong untuk lebih mendekat ke arahnya.

Namun detik kemudian di sela-sela kegiatan mereka, tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki yang mendekat menuju ke arah tempat mereka. Mereka berdua pun seketika menghentikan aktifitasnya itu dan terlihat kepanikan. Sejeong terlihat salah tingkah dan bingung harus berbuat apa. Sementara, Sehun dengan perasaan yang lebih tenang menoleh ke kanan dan ke kiri dan menemukan sebuah ruangan penyimpanan alat-alat olahraga yang tak jauh dari tempat mereka berada.

Sehun pun dengan sergap langsung menarik tangan Sejeong yang masih dalam mode malu dan panik itu. Mereka berdua pun akhirnya masuk ke dalam ruangan itu dan mungkin melanjutkan aktiftas mereka barusan. 🌚

🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚

BENER2 GAK NYANGKA BAKALAN UP TAPI CUMA ADA 1 SCENE AJA. SAYANG BANGET MAKSUDKU SCENE INI DITAMBAH DENGAN CERITA2 LAIN. JADI AKU KHUSUSIN UNTUK MERAYAKAN PERNYATAAN CINTA YG TULUS UNTUK SEJEONG MESKIPUN GAK CO CWEET WKWKW. DAN MAAP SEKALI UNTUK YG BIASIN JAEHYUN DAN DOYOUNG YA 🙏😭💚

✔IT'S ALL COMING BACK TO MEWhere stories live. Discover now