19. PIECE OF MEMORIES

882 112 27
                                    

HALO. I AM BACK SESUAI JANJI MAU RAMPUNGIN CHAPTER INI SEBELUM HIBERNASI LAGI WKWKWK

DAN SEPERTI BIASA MAAF JIKA TIDAK SESUAI HARAPAN KALIAN WKWKW. JADI LANGSUNG AJA YA

HAPPY READING!

.

.

.


Hampir setengah jam lebih setelah Sejeong mencoba menenangkan Sehun, ia memutuskan untuk memberi waktu pada Sehun untuk sendiri dan kembali ke mobil lebih dulu. Tak lama dari situ, Sehun pun akhirnya kembali dengan penampilan yang kurang lebih hampir sama seperti awal tadi. Terlihat sangat cepat ia merubah penampilannya agar tak ada orang lain lagi yang mencoba mengasihaninya. Dan suasana pun berubah sedikit agak canggung sesaat Sehun sudah berada di dalam mobil.

Hening. Tak ada yang berinisiatif memulai suatu pembicaraan bahkan untuk mengeluarkan suara sekali pun. Sampai detik kemudian, Sehun lah yang mulai membuka percakapan di antara mereka.

"Kenapa kau memberikan bunga tulip itu pada halmeoniku? Bukankah itu untuk saudaramu?" ujar Sehun yang tetap memandang lurus ke depan.

Sejeong pun sedikit terlonjak tak kala Sehun membuka percakapan dengan topik bunga tulip tadi. "Aku kira halmeonimu lebih mengharapkan banyak mendapatkan bunga tulip?" Jawab Sejeong ragu sambil sedikit melirik ke arah Sehun yang sedang memegang stang mobil.

 "Aku kira halmeonimu lebih mengharapkan banyak mendapatkan bunga tulip?" Jawab Sejeong ragu sambil sedikit melirik ke arah Sehun yang sedang memegang stang mobil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sehun yang mendengar jawaban Sejeong pun langsung menoleh ke arah wanita yang sedang duduk di sampingnya itu. "Bagaimana kau bisa tau halmeoni suka sekali dengan bunga tulip" tanya Sehun lagi dengan nada sedikit curiga.

"Eoh? Hmmm... bukankah kau membeli bunga tulip karena memang beliau menyukainya?" jawab Sejeong lagi dengan nada yang sedikit gugup. Meskipun begitu ia tetap berhasil membuat Sehun akhirnya mengangguk paham. Sejeong yang sedang menatap lurus itu akhirnya bernapas lega hanya untuk sebuah pertanyaan seperti itu.

"Gomawo (makasih)." Ujar Sehun tiba-tiba yang masih dalam posisi memandang lurus ke depan.

"Untuk?"

"Merelakan bunga tulipmu untuk halmeoni. Dia pasti sangat menyukainya." Ujar Sehun sambil melirik ke arah Sejeong. Sejeong hanya mengangguk kecil sambil memberikan senyuman kecil yang mungkin Sehun tak akan menyadarinya.

"Halmeoni akan sangat bahagia melihatmu dari sana." batinnya.

"Jadi, kau akan kemana sekarang?" ujar Sehun pada Sejeong sambil bersiap menyalakan mesin mobil.

"Ekhmmm.... sepertinya aku ingin makan seafood saja." ujar Sejeong tiba-tiba yang membuat Sehun seketika menghentikan aktifitasnya.

"Huh? Bukankah kau bilang akan pergi menemui keluarga jauhmu itu?"

✔IT'S ALL COMING BACK TO MEWhere stories live. Discover now