15. GETTING AWAY

863 111 36
                                    

SEHUN POV

Persetan dengan orang-orang yang melihatku sedang menggendongnya. Entah mengapa, atensiku hanya berfokus pada gadis yang aku gendong saat ini. Meski suara-suara yang familiar mulai memanggilku, tetap tak ku hiraukan panggilan mereka. Ku dengar dari arah belakang, beberapa orang berlari menyusulku.

"Hosh... YA! Kim Sehun! Ada apa dengan Lee Sejeong?"  Chayeol  berhasil menghentikan langkahku meskipun napasnya sudah terengah-engah.

"Katakan pada kami ada apa sebenarnya?" suara Johnny menimpali.

"Lee Sejeong! Apa yang terjadi?! Sehun sunbae... katakan ada apa dengan Sejeong?" suara Hana muncul dari belakang Chanyeol. Ia terlihat sangat khawatir sambil menggucangkan lenganku gusar. Mingyu yang ada di belakangnya mencoba untuk menenangkan kekasihnya itu. Suara Hana tidak membuat Sejeong menoleh ke arahnya. Anehnya, dia malah semakin menenggelamkan kepalanya di bahuku. Aku tebak dia mungkin merasa sangat malu dengan keadaannya sekarang. Wajar sekali karena dia masih terlihat sangat shock.

"Sehun ah..."

"Apa yang terjadi dengan Sejeong ssi?" tiba-tiba Seohyun noona dan Suho hyung menyusul dari arah belakang. Mereka terlihat habis berlari ikut menyusul yang lain.

"Semuanya aku mohon! Tidak usah ada yang khawatir. Aku akan urus Sejeong dan membawanya ke hotel tempat biasa aku menginap." Ucapku akhirnya mencoba membuat yang lain untuk tetap tenang.

"Sehun ah... Biar aku saja yang menghubungi Tuan Choi untuk menyiapkan kamar kalian." imbuh Seohyun noona mencoba menyarankan untuk menelpon orang kepercayaan keluarganya yang mengurus hotel miliknya itu.

"Gomawo noona."

"Johnny... Tolong  lacak siapa dalang dibalik insiden ini."

"Dan untuk kalian berdua, tolong buat acara ini untuk kondusif lagi." Ucapku pada Chanyeol dan Kai. Segera ku lanjutkan langkahku keluar dari hall acara.

"Sehun sunbae! Biarkan aku ikut denganmu. Aku tak bisa meninggalkan Sejeong dalam keadaan seperti ini sendirian." Hana berlari menahanku.

"Kau anggap aku bukan manusia, apa? Ada aku, dia tidak sendiri. Aku hanya butuh kau untuk menelpon orang tuanya dengan alasan yang sama seperti kemarin. Jika kau ikut, orang tuamu yang akan curiga." Ucapku padanya yang dibalas dengan anggukan pasrah.

"Sehun ah.. aku sudah menelpon sopir untuk mengantar kalian. Dia sudah menunggu di depan. Hati-hati!" ucap Suho hyung menambahkan. Aku hanya mengangguk dan segera pergi.

~~~~

Flashback

Keringat sudah bercucuran deras di kening dan di sekujur tubuhku. Entah sudah berapa meter aku dan gadis ini telah berlari, dan kakiku sepertinya sudah tidak bisa diajak untuk melangkah lagi. Napasku sudah mulai tersenggal-senggal. Aku memutuskan pegangan tangannya yang dari tadi setia menarikku untuk tetap berlari bersamanya. Pandanganku mengabur dan ditambah lagi langit yang sudah mulai gelap.

"Aku sudah tidak kuat berlari lagi, noona."

"YA! Sedikit lagi. Kita sembunyi di tengah pepohonan itu. Palli!" Ia pun menarikku lagi untuk bangkit dan bersembunyi di tengah pepohonan yang terlihat sangat lebat itu. Dia menarikku untuk bersembunyi pada pohon yang terlihat sangat besar itu. Pandanganku benar-benar sangat buram, sehingga hanya bisa aku tebak asal saja. Saat ini napas kami terdengar saling memburu.

Dari pandangan buramku sekarang, aku hanya bisa memprediksi jika saat ini kami dalam posisi yang sedang berhadapan. Aku benar-benar tidak dapat melihat dengan jelas wajah gadis di hadapanku saat ini. Dalam benakku mengatakan, jika dia adalah orang yang aku kenal. Hanya samar-samar, aku dapat melihat gerak-gerik kepalanya yang terlihat sangat was-was menoleh ke kanan dan ke kiri.

✔IT'S ALL COMING BACK TO MEWhere stories live. Discover now