07. REALLY BAD BOY

892 115 54
                                    

HAI SEMUANYA!!! MAAF SEBELUMNYA AKU YANG AWALNYA SUDAH MAU UP HARI SABTU KALO GAK MINGGU JADI MOLOR BISANYA HARI INI GUYS. MAKLUMI YA HEHE. AKU JUGA SEDANG BERUSAHA TETEP KONSISTEN KOK. ASAL KALIAN JUGA EXCITED NUNGGUNYA BERARTI ITU CLUE BUAT AKU UNTUK TETEP SEMANGAT LANJUTINNYA.

LANGSUNG AJA YA... HAPPY READING❤❤❤

.

.

.

.

~~~~~~~~~~~~

Sehun terlihat sedang bersandar pada dinding depan ruang musik. Tepatnya ia sedang berada di sekitar barisan ruangan kelas tingkat pertama. Dengan tatapan dinginnya, ia masih betah bersandar selama hampir 15 menit. Jika ditanya apa dia bolos kelas, jawabannya tidak. Karena tepat 10 menit yang lalu, waktu pelajaran telah usai. Keadaan kelas pun hampir semuanya terlihat kosong. Tapi, hal yang membuatnya menunggu itu pun, tak kunjung menampakkan dirinya.

Sudah dipastikan, Sehun tengah menunggu seseorang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah dipastikan, Sehun tengah menunggu seseorang. Mungkin lebih tepatnya ia sedang ingin mengajak orang itu "bermain".

Terlihat dua orang siswi yang baru saja keluar dari kelasnya, "Hana-ya, kau pulang duluan saja. Aku masih ingin mengembalikan ini dan bicara sebentar dengan Eunwoo sunbae. " ujar Sejeong sambil menunjukkan jas yang sudah ia lipat.

"Ne arasseo. Kau hati-hati pulangnya, Sejeong-ah." Ucap Hana sambil menepuk bahu Sejeong.

"Ne. Kau juga."

Sejeong dan Hana terlihat pergi ke arah yang berlawanan. Hana berjalan ke kiri-di tempat sekitar Sehun berada, dan Sejeong berjalan ke arah kanan. Dengan gerak cepat, Sehun mulai berbalik menghadap ke kaca ruangan kelas musik saat Hana sedang melewatinya. Untung saja saat itu Hana sedang fokus dengan ponselnya.

SEHUN POV

"Mau kemana dia?" batinku. Dan akhirnya memutuskan untuk mengikutinya dari belakang dengan cara mengendap-endap. 'Sial, padahal sudah siap dengan jebakan selanjutnya, tapi gadis itu malah pergi ke sana'. Rutukku.

'Theater Room'

Dan disitulah dia berdiri sekarang. Di depan pintu besar ruangan teater. Entah apa yang ia pikirkan sekarang, tapi gadis itu tak langsung masuk ke dalam ruangan. Ia terlihat masih berberapa kali menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya dia memutuskan untuk membuka pintu itu.

Aku yang sekarang bertingkah layaknya penguntit pun, seperti tersadar jika yang ku lakukan saat ini sangatlah konyol.

"Untuk apa aku sampai mengikuti gadis brutal itu. Buang-buang waktu saja." Rutukku. Saat aku akan berbalik, ada seseorang yang menabrakku tiba-tiba.

'Brukk..'

"Yakk... tak punya mata apa?!" orang yang menabrakku tadi, terlihat langsung membungkuk meminta maaf.

✔IT'S ALL COMING BACK TO MEWhere stories live. Discover now