"GAK PUNYA MATA APA, HUH??"
"Maafkan aku, sumpah aku tidak sengaja. Maaf... maaf."
"Ciihhh... jika semua kesalahan bisa dibayar dengan kata maaf terus polisi kerja apa, nona?!"
"Maafkan aku... aku benar-benar tidak sengaja. Aku mengakui kecerobohan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hiruk pikuk siswa yang sedang menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin menjadi tempat favorit semua murid di sekolah manapun.
Namun mungkin hal itu tidak berlaku pada semua siswa di duni, dan salah satunya pada seorang gadis yang terlihat sangat tidak nyaman berada di tengah kerumunan itu. Apalagi semenjak kejadian kemarin yang membuatnya merasa beratus kali lipat lebih malu dibanding saat ia berjalan hanya menggunakan baju renang di lorong sekolah.
Tapi jika bukan sahabatnya yang memohon untuk bicara di sini, ia pun sudah pasti akan menolak.
"Sejeong ah...."
"Jika kau menyuruhku ke sini hanya untuk membahas hal itu, mending aku pergi saja." Ucap Sejeong yang sedang bermain-main dengan sedotan minumannya.
"Eh jangan... oke baiklah aku jujur kalau begitu. Memang aku ingin bertanya hal itu padamu. Dan mungkin itu semua terjadi karena kesalahanku, Sejeong ah."
"Maksudmu?" Tanya Sejeong sambil menoleh ke arahnya bingung.
"Malam itu aku benar-benar bodoh, Sejeong ah. Aku benar-benar tidak sengaja mengirim pesan itu pada Sehun sunbae." Ucap Hana menyesal sekaligus ketakutan hingga tak berani menatap mata Sejeong.
"Pesan apa?" Tanya Sejeong mulai serius.
"Pesan tentang Kim Dooyoung, tentang kencan butamu." Ujarnya frustasi. Terlihat wajah Hana yang sangat merasa bersalah sambil memegang lengan Sejeong.
Hana pasti berpikiran karena keteledorannya lah yang memancing aksi Sehun kemarin. Dan itu semua karena Kim Doyoung, kencan buta Sejeong.
"Kau harus membayar semua ini, Shin Hana!" Balas Sejeong sambil melotot sambil meremas sedotan plastik yang ia pegang. "Dan kau harus tahu. Kim Doyoung bilang dia mulai menyukaimu."
"Dia mengajakku bertemu sepulang sekolah." Imbuh Sejeong sambil menundukkan kepalanya lemas di atas meja.
"Bertemu dengan siapa?" Tiba-tiba, suara seorang pria terdengar muncul di sela-sela percakapan mereka berdua.
"OMOkamchagiya! (Astaga aku kaget!)" Dengan suara serentak, Sejeong dan Hana berteriak kaget saat Sehun tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka.
"Bukan urusanmu!"
"Eitsss... sekarang semuanya menjadi urusanku, nona Sejeong. Kau ingat kemarin kita sudah resmi men-"
"Stop! Tidak usah bicara lagi. Kau membuatku gila!" Ucap Sejeong kesal dan langsung bergegas pergi meninggalkan Sehun dan Hana di kantin.
"Kau juga membuatku gila! Asal kau tahu itu!" Teriak Sehun pada Sejeong yang sudah berjalan pergi dari area kantin. Orang-orang seketika memusatkan perhatian mereka pada Sehun yang berteriak seperti orang gila.
