17. THE HEARTBEAT

865 115 47
                                    

HAI HAI SEMUANYAHHH. KHUSUS MINGGU INI AKU BISA LANJUT NGETIK, TAPI BAKAL JARANG UP LAGI, MAAF YA BAGI YANG NUNGGUIN. DAN SENGAJA BANGET AKU BIKIN PANJANG BANGET. MAAF YA YANG BOSEN DAN MUAK BACANYA KARENA KEPANJANGAN HEHE. KARENA JUGA CHAPTER 17 ANGKA KESUKAANKU, JADI AKU BIKIN PANJANG SEKALIAN. HEHE

LANJOT AJA YA

HAPPY READING

~

~

Seoul, 06.00 (GMT+9)

In The Airport

Tampak di dalam ruang tunggu VIP di Gimpo Airport, keluarga Kim yang fenomenal itu terlihat akan pergi liburan bersama untuk merayakan anniversary pernikahan Yeonseok dan Chaewon yang ke-22 tahun menggunakan jet pribadi mereka. Chaewon terlihat sedang sibuk memberikan instruksi pada ajudannya untuk mengecek semua koper bawaan keluarga mereka. Dan Yeonseok sang appa sibuk dengan panggilan pekerjaan yang tiba-tiba dari sang sekertaris. Sementara Suho dan Seohyun terlihat sedang benar-benar menikmati waktu mereka berdua di sofa ruang tunggu.

Tapi ada sepasang mata dingin dari seseorang yang sedang mengawasi mereka sejak tadi. Kedua tangannya menegang saling berpautan menahan untuk tidak meluapkan kecumburuannya pada sang wanita.

"Cihh...." suara desisan Kim Sehun membuat Suho dan juga Seohyun menoleh ke arahnya yang daritadi diam-diam mengawasi mereka berdua.

"Sehun ah, ada ap-" Tepat sebelum Seohyun menyelesaikan kalimatnya, Sehun langsung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan pergi dari hadapan mereka.

Sehun tampak berdiri menghadap dinding kaca yang menampilkan barisan pesawat-pesawat yang berjejer rapi. Ia terlihat mengeluarkan benda tipis dari dalam jaket denimnya dan menelepon seseorang.

 Ia terlihat mengeluarkan benda tipis dari dalam jaket denimnya dan menelepon seseorang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini sudah sebulan lebih. Jadi sesuai dengan perjanjian, berikan nomernya sekarang." ucap Sehun pada seseorang di seberang telepon.

"Sunbae... Kenapa kau senang sekali mengusik hidupnya? Aku tak akan memberikannya padamu jika sampai buat dia menangis lagi."

"Dia menangis? Kapan?" Sehun terlihat mengerutkan dahinya bingung. Air mukanya saat ini benar-benar sangat serius, saat lawan bicaranya di telepon mengatakan hal itu.

"A...ani... maksudku, jika sampai kau membuatnya menangis, aku benar-benar akan memusuhimu, sunbae." Terdengar suara gagap darinya saat menjawab pertanyaan Sehun itu.

"Tapi sebelum aku memberikannya, aku ingin bertanya sesuatu padamu sunbae?"

"Mwo? (Apa?)"

"Apakah sunbae suka pada Sejeong?" tanya orang itu.

"Cihh.. Pertanyaan konyol macam apa itu? Apa aku terlihat menyukainya?" Sehun yang seperti terganggu dengan pertanyaan dari lawan bicaranya itu pun menjawab dengan nada yang ketus.

✔IT'S ALL COMING BACK TO MEWhere stories live. Discover now