30. I MISS YOU

698 89 27
                                    

...><...><...

Hari sudah menunjukkan waktu hampir tengah malam. Sejeong terlihat baru saja keluar dari kamar mandi dengan buntelan handuk di atas kepalanya. Ia pun berjalan ke arah kasurnya sambil mengeringkan rambutnya agar cepat kering. Belum sampai kasurnya tiba-tiba ia mendengar suara seperti orang sedang melempar batu kerikil ke arah jendela kamarnya. Awalnya Sejeong hanya mengabaikan suara itu namun kedua kalinya suara itu muncul lagi dan kali ini terdengar lebih agresif. 

Tiba-tiba muncul pikiran yang tidak-tidak dalam otak Sejeong saat baru saja dirinya selesai menonton serial genre thriller di netflix.

'Bagaimana jika saat ini ada maling yang sedang mencoba menerobos masuk ke arah kamarnya melewati jendela? Atau seorang penguntit yang ingin menculiknya dan-'

Mungkin itulah skenario terburuk yang dipikirkan oleh Sejeong saat ini ketika ia memutuskan untuk melepas buntelan di kepalanya dan beralih memakai helm football Sehun yang ia berikan saat kemenangan terakhirnya kemarin sebagai pelindung tempurnya kali ini untuk berjaga-jaga. Dan tak lupa raket nyamuk sebagai senjata andalannya sudah melekat di tangan. 

Dengan memasang sikap kuda-kuda Sejeong pun berjalan perlahan mendekati jendela kamarnya dengan sangat hati-hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan memasang sikap kuda-kuda Sejeong pun berjalan perlahan mendekati jendela kamarnya dengan sangat hati-hati. Dalam hati ia pun menghitung aba-aba dalam hitungan ke 3....

2....

1...!

'SRET'

'SRET'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nihil. 

Ia tidak melihat apa-apa saat mulai menggeser tirai dan jendelanya sekaligus. Yang ada hanya hembusan angin malam yang berhembus kencang yang seketika langsung menyadarkan kesadarannya. Ia pun cepat-cepat menutup jendelanya kembali. Namun tiba-tiba sebuah siluet seorang pria menghentikan niatannya untuk menutup kembali jendela kamarnya. Detik kemudian penampakan tersebut perlahan mulai mendekat ke arah Sejeong yang saat ini mulai berjalan mundur ke arah belakang. Raket nyamuk yang sejak tadi ia pegang sebagai senjata pun seolah percuma saja ketika ketakutan mulai menguasai perasaannya saat ini. Penampakan pria tersebut semakin jelas terlihat tak kala dia mulai berhasil masuk melewati jendela kamarnya. Entah mengapa mulut Sejeong seketika bungkam dan terkunci rapat tak bisa mengeluarkan suara apa pun. Lidahnya terasa kelu. Tenggorokannya kering. 

✔IT'S ALL COMING BACK TO MEWhere stories live. Discover now