Jalanan yang ramai menjadi pemandangan indah bagi Alea. Ia sekarang berada di atas gedung menikmati indahnya kota di malam hari. Regan selalu bisa membawa moodnya baik lagi, tapi kenapa ia tidak bisa membuka hatinya untuk Regan?
"Regan.."
Lelaki itu langsung menoleh ke samping. Ia menatap gadis yang sedang menatapnya juga.
"Maaf."
Regan menggengam lengan mulus gadis itu. Ia mengusapnya perlahan.
"Buat apa?"
"Kemarin. Di kantin. Gue gak bermaksud gitu. Gue cuma becanda. Maaf kalo bikin lo sakit hati."
Alea menundukkan kepalanya. Ia tak berani menatap lelaki di depannya itu.
"Kan udah hobi lo," kekeh Regan.
"Maaf," ucap Alea lagi lebih rendah dan masih dengan posisi menunduk.
Lelaki itu menangkap dagu Alea agar kepalanya terangkat. Mata mereka bertemu.
"Gue rela sakit berkali kali asal dapet cinta lo."
"Tapi gue tau, seberapa sakitnya gue, gak bakal bisa dapetin cinta lo," tambahnya.
Alea langsung menubruk dada bidang Regan. Ia terisak. Pelukannya cukup erat membuat Regan membalasnya.
"Lo baik banget sama gue. Lo selalu perhatian sama gue. Tapi kenapa gue gak bisa cinta sama lo? Gue sayang lo, Regan. Tapi sekedar sahabat. Lo jangan baik terus ke gue. Gue udah jahat."
Regan mengelus punggung rapuh itu sambil terkekeh. Regan tahu gadis itu menangis bukan hanya karena masalahnya dengan Regan. Ada hal lain yang membuat Alea rapuh seperti saat ini. Tapi apa? Karena sepupunya lagi?
"Lo kenapa? Ada masalah apa? Bilang, Le."
Alea menggeleng. Regan dapat merasakan pergerakan itu di dada bidangnya.
"Ngomong ayo," titah Regan lembut.
"Kalo nggak, gue cium lo di sini," tambahnya disertai kekehan.
Alea langsung melepaskan pelukan itu. Ia kembali menatap Regan dengan tatapan tak bersahabat. Regan menyukai ini. Regan menyukai Lea nya yang garang dibanding Lea yang murung.
"Gitu dong emosi," ucap Regan sambil mencubit hidung gadis itu.
"Gue gapapa Regan," ujar Alea kembali lemah.
Regan menarik Alea agar kembali ke pelukannya. Ia enggan melepaskan tubuh gadis itu dari dirinya.
"Tadi abis olahraga lo nangis. Kenapa? Maaf gue gak bisa samperin. Gue cuma bisa liat lo dari jauh. Lagi ada urusan tadi."
Alea hendak melepas pelukannya, namun tangan kekar Regan lebih kuat menahan.
"Jangan dilepas. Gue nyaman kaya gini. Ayo ngomong dulu, baru gue lepas."
Gadis itu menarik nafasnya dalam dalam sebelum mulai berbicara. Rasanya ia tidak sanggup menceritakan ini.
"Dia.. nyuruh gue pergi," ucap Alea lirih.
Regan masih mengeratkan pelukannya agar gadis itu tenang. Namun, isakannya masih saja terdengar. Regan benci gadisnya menangis. Apalagi karena ulah sepupunya.
Regan tak menjawab. Ia membiarkan Alea untuk berbicara hingga selesai.
"Kat- katanya gue murahan."
Deg
Rahang lekaki itu mulai mengeras. Sebelah tangannya sudah mengepal kuat. Sedangkan tangan yang satunya ia gunakan untuk mengelus punggung Alea agar tenang. Bagaimana bisa gadisnya yang sangat ia cintai disebut murahan oleh lelaki lain?
![](https://img.wattpad.com/cover/208852383-288-k695965.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold King ( On Going )
Teen Fiction[ MY KING !!! ] "Kalo gue suka lo, gimana?" Berhasil dapetin hati cowo dingin yang selama ini kita suka tuh, hal yang istimewa banget. Tapi, kita harus dipisahkan di tengah-tengah kebahagiaan yang belum terasa lama. Udah berjuang, terus harus kehil...