❄ 26. Orang baru ❄

83 24 92
                                    

Walau Alea tidak menyukai pelajaran fisika, namun semangatnya untuk berdiam diri di kelas sangat besar dikarenakan guru tersebut sangat tampan dan masih muda. Biasanya, ia tak pernah berhenti memperhatikan setiap gerak gerik Pak Zikri. Namun, kali ini berbeda. Pandangannya kosong, ia tak menghiraukan ucapan apapun dari mulut lelaki itu. Matanya hanya memandang ke jalanan, lewat jendela kelasanya.

Ini barulah jam pelajaran pertama, bagaimana mungkin Alea sudah tidak fokus? Biasanya gadis itu sedikit semangat saat di jam pertama, apalagi saat pelajaran Pak Zikri. Entah mengapa kali ini berbeda. Dienna yang duduk di sampingnya itu menoleh dan mengusap bahu Alea.

"Le? Lo kenapa?"

Alea tak bergerak sama sekali. Pandangannya tetap kosong, matanya tak berkedip menatap jalanan di bawah sana. Memang, kelas Alea yang berada di lantai tiga membuatnya gemar untuk menatap jalanan, namun tidak sambil melamun seperti sekarang ini.

"Le?" panggil Dienna lagi.

Tetap tak ada jawaban. Gadis itu mencoba meraih pulpen jellnya yang tajam dan menusukkannya sedikit pada kulit lengan Alea.

"Aw!!!" pekik Alea.

Semua pasang mata tertuju padanya, tak terkecuali guru tampan itu.

"Ada apa, Lea?"

Alea gelagapan. Ia hanya bisa tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Hehe, nggak ada apa apa, Pak."

"Fokus pada materi yang saya ajarkan! Pekan depan kita akan ulangan," tegas Pak Zikri.

Alea hanya mengangguk patuh.

Sedetik kemudian ia menoleh ke arah Dienna dan menatapnya tajam.

"Maaf, Le. Abisnya lo ngelamun terus, gue jadi serem," ujar Dienna sambil terkekeh malu.

Menghela napasnya kasar, ekspresi Alea kembali berubah murung. Dienna bingung dihadapkan dengan sikap Alea yang seperti ini.

"Lo kenapa, sih? Gak biasanya kayak gini," ujar Dienna bingung.

Alea mengalihkan pandangannya ke jalanan lagi. "Kalo dia orang yang sama gimana, ya?"

Dienna membalikkan tubuh Alea agar berhadapan dengannya. "Maksudnya?!"

"Papi bilang," ucap Alea terjeda.

"Orang yang bakal jadi sepupu gue itu," jedanya lagi.

"Siapa, Le?!" tanya Dienna tak sabaran.

Alea mengambil napasnya dalam dalam. "Kirana."

----------------------------------

"Lo pernah cerita kalo mantan Giffard itu Kirana, kan namanya?" tanya Karin memastikan.

Alea pun menjawabnya dengan anggukkan kepala yang lesu.

"What?! No, no! Ini gak boleh. Kan gue udah bilang, feeling gue gak enak!" ujar Karin emosi.

"Nama Kirana banyak, Rin. Jangan nethink dulu, kasian Lea nya makin kepikiran ntar," ujar Qila tak setuju dengan Karin.

"Yaudahlah, liat aja nanti siapa," ketus Karin.

Alea bangkit dari duduknya. "Gue mau ketemu Regan dulu, ya."

"Ngapain, Le?" tanya Dienna.

Gadis itu mengedikkan bahunya. "Gak tau. Pengen aja."

"Kita anter, kuy!" Karin ikut berdiri.

Namun, Alea mencegahnya. "Nggak, gak usah. Gue sendiri aja."

My Cold King ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang