❄ 16. Kirana ? ❄

108 30 31
                                    

"Tumben diem." kekeh Regan mencairkan suasana yang hening di dalam mobil.

Sudah dua menit berjalan, namun keduanya dari tadi hanya saling diam seperti orang asing. Alea yang biasanya selalu mengoceh pun, kini menjadi diam.

"Hmm.. lo udah gak kecewa sama gue?" tanya Alea takut.

Regan melirik sekilas ke arah gadis itu.

"Kecewa, sih tapi gak bisa lama lama. Nanti rindu." jawabnya sembari terkekeh lagi.

"Gue serius!" kesal Alea.

"Iya, Lea. Asal lo tau, ini emang berat buat gue. Kehilangan orang yang gue sayang. Tapi, gue sadar, gue gak bener bener kehilangan. Selagi gue masih bisa deket sama lo, hati gue masih tetep tenang."

"Modus!" cibir Alea seperti biasanya lagi.

Regan tertawa lepas mendengarnya. Ia lega mendengar cibiran dari bibir mungil itu lagi.

"Sesayang sayangnya gue sama lo, gue gak bakal rebut milik sodara gue sendiri." ujarnya cukup serius.

Alea hanya diam memikirkan perkataan lelaki itu. Saat ini, ia merasa masih canggung untuk kembali akrab seperti dulu.

"Regan, gue mau tanya."

"Apa?" tanya Regan tetap fokus pada jalanan.

"King gak dibolehin pacaran ya?"

Regan hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Dia itu dituntut keras sama orang tuanya buat belajar, Le. Terutama bundanya. Bundanya itu ngekang banget si Giffard. Setiap kegiatannya di sekolah, bundanya harus tau. Setiap nilai ulangan, bundanya harus tau. Mending mati gue mah kalo jadi dia." perjelasnya.

Alea sontak memukul lengan Regan dengan kencang akibat ucapan terakhir lelaki itu.

"Jangan gitu! Itu tandanya orang tua sayang anaknya! King beruntung masih diperhatiin sama orang tuanya."

"Lo juga beruntung." tambah Alea yang mengira bahwa Regan masih diperhatikan oleh kedua orang tuanya.

"Lo juga diperhatiin sama gue." ucap Regan asal menutup kesedihannya.

"Apasih!" Alea kembali memukul lengan kekar Regan.

"Le, setiap orang tua itu sayang sama anaknya. Lo-"

"Papi nggak." ucapnya sedih.

"Jangan so tau! Kalo papi gak sayang, mana mau dia ngasih makan anaknya, ngasih tempat tinggal anaknya, sampe nyekolahin anaknya. Bahkan, fasilitasin ini itu." Regan mencoba meyakinkan Alea.

"Papi cuma ngasih uang, bukan sayang."

"Ngasih sayang kok, sayang."

Alea menatap Regan dengan tatapan mematikan. Regan yang melihatnya pun langsung cengegesan.

"Hehe, bercanda. Nanti gue digulung King." kekehnya.

Keduanya kembali terdiam. Namun, Alea tak suka dengan situasi itu. Akhirnya, ia membuka suara kembali.

"Regan, gue gak percaya deh King bales perasaan gue."

"Gue yang santet biar dia suka sama lo." jawabnya asal lagi.

"Ih, serius!" Alea mencubit lengan Regan sangking kesalnya.

"Hahaha! Dia orangnya kebanyakan gengsi. Tapi, alasan utamanya sih pasti Bundanya. Giffard gak bakal kepikiran buat buka hati karena terus ditekan belajar sama Bundanya."

"Tapi sekarang buka hati!"

"Mungkin dia takut lo jatuh ke gue." ucapnya percaya diri.

"Awas ya kalo lo bilang bilang ke Bundanya King!" ancam Alea pada Regan.

My Cold King ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang