"Bang, main ps yu!" Ghion masuk ke dalam kamar Regan dan langsung membangunkan abangnya itu dengan melompat lompat di kasur.
"Bangun, Bang udah malem!"
"Abang tidur dari sore, tau!"
Ghion terus melompat di kasur membuat seseorang yang sedang tertidur ikut terguncang. Regan yang hobi tidur itu pun, sama sekali tidak terganggu. Ia malah menikmati guncangan di kasurnya.
"Kebo, huh!" kesal Ghion kemudian turun dari kasur.
Anak laki laki itu berjalan menuju kamar Giffard. Ia berniat akan bermain ps sendirian saja.
"Bang, Ghion main ps ya!" izin Ghion pada Giffard yang sedang berada di kamar mandi.
"Bang!" teriaknya lagi karena tak ada sahutan sedari tadi.
"Punya dua abang tapi gak bener semua. Yang satu kebo, yang satu budek," gerutunya.
Tak lama Giffard keluar dari kamar mandi. Ia dikejutkan oleh suara yang sangat melengking, seperti biasanya.
"Maju, woy maju!"
"Itu nyawa gue satu lagi aaarrgghhh!"
"Ini sticknya kenapa, sih?!"
Giffard kemudian melempar handuk bekas mandinya tepat di muka sang adik.
"Solat! Bukan main ps."
"Gelap aarrghh!" teriak Ghion.
Ghion menarik handuk yang membungkus wajahnya. Akhirnya anak laki laki itu mengakhiri permainannya. Ia melihat sang kakak yang sedang mengenakan sarung dan peci.
"Solat apa, Bang?"
"Subuh," jawab Giffard dingin.
"Subuh palelu," cibir Ghion pelan.
"Isya! Cepet wudhu!" titah Giffard tegas.
Ghion pun menurut dan segera masuk ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
--------------------------
Semenjak adiknya disini, Giffard pun terpaksa tidur berdua lagi dengan Ghion. Padahal, mereka sudah diberi kamar masing masing, namun Ghion selalu ingin tidur bersama Giffard atau pun Regan.
Kini sepasang adik kakak sedang berbaring di atas ranjang. Tidak, hanya Ghion lah yang berbaring, sedang Giffard sedang duduk di meja belajarnya sambil mengerjakan sesuatu.
"Abang gak cape belajar terus?" tanya Ghion sambil memindahkan chanel tv.
Sedari tadi ia hanya merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan santai, sedangkan sang kakak tengah sibuk belajar.
"Gak," jawab Giffard cuek.
"Kalo kata Ghion mah mending main game, Bang," ujar Ghion.
Giffard tak menjawabnya lagi. Konsentrasinya untuk belajar akan buyar jika dihadapkan oleh ocehan sang adik.
"Bang, Ghion punya temen baru di sini," cerita Ghion tiba tiba.
"Hm," sahut Giffard malas.
"Tapi dia pake kacamata. Culun gitu," ucapnya terkesan jiji.
"Gak boleh ngehina," ujar Giffard menasehati.
"Terus giginya dibehel," ucap Ghion lagi.
"Temenan sama siapa aja, asal baik," ujar Giffard.
"Kalo kacamatanya dibuka, matanya ilang bang. Aneh gitu mukanya," cerocos Ghion lagi.
"Ntar gedenya ganteng," jawab Giffard enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold King ( On Going )
Teen Fiction[ MY KING !!! ] "Kalo gue suka lo, gimana?" Berhasil dapetin hati cowo dingin yang selama ini kita suka tuh, hal yang istimewa banget. Tapi, kita harus dipisahkan di tengah-tengah kebahagiaan yang belum terasa lama. Udah berjuang, terus harus kehil...