Hari ini merupakan jadwal olahraga untuk kelas XII IPA 1. Alea and the geng sudah mendahalui memasuki lapangan. Jika urusan olahraga, mereka selalu antusias, berbeda dengan belajar di kelas. Menurut mereka, jika hanya belajar di dalam kelas saja terasa jenuh.
Karin berlari ke arah lapang yang masih sepi. Wajah cantiknya terlihat sempurna dengan gelungan asal pada rambutnya. Mata sipitnya menghilang akibat silau dari sinar matahari.
"Woy, dekil! Fotoin gue, dong!" pinta Karin sambil berteriak pada Qila.
Merasa panggilan itu untuk dirinya, Qila hanya pura-pura tidak mendengar. Apa apaan ini? Dzaqila yang cantik dipanggil dekil? Untung Karin itu adalah sahabatnya sendiri. Jika tidak, mungkin sudah habis ia hajar.
Walau menggerutu, Qila tetap berjalan ke tengah lapang untuk memenuhi keinginan Karin.
Di belakangnya, masih terdapat Dienna dan Alea yang sedang berjalan dengan santai. Mata Dienna tak sengaja menangkap sosok lelaki yang berjalan di koridor sembari membawa beberapa lembar kertas.
"Le, Le. Itu si Giffard!"
Alea yang sedang fokus pada ponselnya pun langsung mengangkat kepala dan melihat arah yang ditunjuk Dienna. Ternyata, di sana ada Kingnya. Ia tersenyum, lalu berlari ke arah sana.
"Hai!" sapa Alea di hadapan Giffard dengan manis, pasti membuat kaum adam meleleh. Kecuali, es batu satu ini.
"Hai, ganteng," sapanya lagi.
"Eh, Lea. Cantik banget." Danny yang berada di samping ketua osis pun mengeluarkan suara. Ia tahu es batu di sampingnya ini tak akan bereaksi apapun.
"Gue maunya King yang ngomong. Bukan lo!" jawab Alea jutek.
Danny terkekeh melihat wajah kesal gadis itu. Sangat lucu.
Sedangkan, Giffard hanya menatap malas gadis di depannya. Ia meneliti Alea dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Mulai dari sepatu sport warna pink pastel dari brand terkenal, celana olahraga yang lebih terlihat seperti legging di kakinya, bahkan celananya sengaja ia gulung semata kaki. Baju olahara yang dimasukkan ke dalam dan sedikit berantakan, mungkin Alea sengaja, juga lengan baju sebahu yang ia gulung sedikit, seperti preman.
Lonte barbar dasar.
Giffard beralih menatap rambut Alea yang sedikit berwarna coklat. Ia mencepolnya asal dan sedikit rambut di sisi sisinya terurai ke depan. Sangat cantik! Bulu mata yang lentik, alis yang tebal, hidung mungil yang mancung dan juga bibir mungilnya yang merah alami tanpa ia poles apapun.
Cantik.
"King?!"
Kata terkutuk itu membuyarkan pikiran Giffard. Lelaki itu pun langsung memalingkan tatapannya ke arah sekitar, yang jelas ia tidak mau menatap gadis itu.
"Kenapa liatinnya gitu? Gue cantik, ya?" Alea memainkan alisnya naik turun, menggoda es batu di depannya.
"Makanya buka hati buat gue, nanti nyesel lho."
"Gue ini banyak yang naksir tau, tapi gue naksirnya ke lo doang. Jadi, lo tenang aja gue masih siap nung-"
"Barbar."
Satu kata itu yang keluar dari mulut seorang Giffardie. Lelaki itu berjalan begitu saja melewati Alea dan disusul oleh Danny.
Alea membuka bibirnya tak percaya. Apa katanya? Barbar?
"Barbarin hati dia sekalian, okey?" ucap Danny saat melangkah melewati Alea.
-----------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold King ( On Going )
Teen Fiction[ MY KING !!! ] "Kalo gue suka lo, gimana?" Berhasil dapetin hati cowo dingin yang selama ini kita suka tuh, hal yang istimewa banget. Tapi, kita harus dipisahkan di tengah-tengah kebahagiaan yang belum terasa lama. Udah berjuang, terus harus kehil...