❄ 11. Penjelasan ❄

139 46 44
                                    

Disarankan untuk membaca secara baik baik disini gaess..
Jangan sampai ada satu kata pun yang kalian lewatkan kalo kalian mau tau apa alasan King seperti ini ^^
So, HAPPY READING !! ^^


Alea menuruni anak tangga menuju dapur. Ia kini sudah rapi dengan seragamnya sepagi ini. Biasanya, gadis itu harus dibangunkan berkali kali agar tidak kesiangan. Alea membuka tudung saji di atas meja makan, ternyata belum ada sarapan yang siap untuknya. Daripada kelaparan, ia lebih baik mengambil segelas susu dan meneguknya.

"Kamu home schooling saja," ujar Genta saat dirinya baru saja keluar kamar dan sudah dikejutkan dengan pemandangan seorang gadis yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya sembari meminum susu.

Alea yang mendengarnya langsung tersedak. Ia menengok ke arah sumber suara. Ternyata, papi nya bukan sedang berbicara pada dirinya, namun pada seseorang yang berada di dalam telfon.

"Nanti Ayah yang urus," ucapnya kembali.

Ayah?

Papi Ayahnya siapa?

Apa ada anak papi selain aku ?

"See you dear.." ucap Genta kemudian mematikan ponselnya dan berjalan menuju meja makan.

"Papi ngomong sama siapa?" tanya Alea yang tidak mendapat jawaban sama sekali dari sang ayah. Alea memutar tubuhnya di kursi mengikuti ayahnya yang berada di belakang.

"Ada anak papi selain aku, ya?" tanya Alea lagi.

"Kok papi lembut banget ke dia, tapi ke Lea nggak." Genta tetap tak menjawabnya. Ia malah berjalan menuju lemari es untuk mengambil sesuatu.

"Pap-"

"Stop!" bentak Genta sembari menutup pintu lemari es dengan kencang.

"Saya sedang tidak mau bicara dengan kamu," ucapnya lagi sedikit rendah namun menusuk.

Alea hanya menunduk takut dan mengeluarkan air matanya. Gadis itu memutar tubuhnya kembali menghadap meja makan. Ia benar benar merasa seperti bukan anak kandung disini. Alea selalu dihujani sikap dingin dari ayahnya sendiri. Genta mungkin tak tahu anak gadisnya itu menangis sebab Alea memunggunginya. Ia hanya dapat melihat bahu Alea yang bergetar.

"Non Lea, mari mobilnya sudah siap." Tiba tiba seorang supir datang menghampiri mereka. Alea yang masih menunduk hanya menggeleng lemah kemudian mengusap air matanya.

"Aku naik angkot aja," ucapnya lalu berjalan ke pintu utama.

--------------------------------------------

"LEAAAA!!!"

"GILA GILA GUE KANGEN BANGET!!"

"LU KEMARIN KEMANA SIH?! KITA KAN JANJIAN MAU NONTON!"

"TAU TUH MALAH ILANG!"

Alea tak henti hentinya memberontak saat ketiga sahabat gilanya itu langsung menyerah dirinya dengan pelukan. Jika di kelas mungkin tak masalah. Namun, mereka kini berada di depan gerbang sekolah. Sudah jelas semua mata orang orang tertuju pada mereka. Belum lagi mereka yang menghalangi jalan masuk orang lain.

My Cold King ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang