"Suka banget kabur kaburan!" ucap Alea saat berhasil menyamai langkah kakinya dengan Giffard.
Sedangkan lelaki itu tetap berjalan menatap ke depan. Ia seakan menulikan pendengarannya.
"King, gue mau masuk eskul basket."
Lelaki itu langsung menghentikan langkahnya dan menatap gadis yang berada di sampingnya.
Apa sebegitu suka Alea pada dirinya hingga ingin terus berdekatan kapan pun. Bagaimana Giffard bisa berlatih basket jika ada makhluk seperti ini di eskulnya?
"Gak usah."
"Kenapa?"
"Gak nerima anggota baru."
"Kaptennya kan Regan. Gue udah nanya kok. Kata Regan bisa. Malah dia juga ngajakin gue. Katanya biar gue jadi atlet."
Giffard langsung menarik pergelangan tangan Alea dan membawanya ke lorong yang sepi dengan langkah cepat.
Alea dibuat terkejut sekaligus baper. Ini pertama kalinya Giffard menyentuh lengannya.
"Jangan bawa orang lain." Giffard melepaskan cekalannya pada lengan Alea. Ia menatap gadis itu dengan tatapan yang sangat sulit bisa diartikan. Bayangan bayangan Alea yang selama ini menghantui pikirannya kembali hadir lagi.
"Regan? Kenapa?" Alea sungguh sangat kebingungan. Baru kali ini ia melihat es batunya berekspresi. Biasanya hanya datar saja.
"Gak suka," jawabnya datar. Mata Giffard terus menatap gadis di hadapannya itu.
"Kenapa? Regan kan baik."
Alea sengaja menyebut nama Regan terus menerus. Ia ingin tahu mengapa Giffard terlihat benci mendengar nama itu. Padahal kan mereka sepupuan.
Giffard menatap tajam mata Alea. Seakan marah, kesal, atau... cemburu? Entahlah.
"Gak usah sebut lagi," geramnya.
"Tapi nama Regan bagus! Gue suka nyebutnya!"
"Regan itu-"
"Stop atau gue cium?"
Alea terkejut bukan main. Sebenci itukah Giffard pada Regan? Hingga Giffard berani mengancam Alea seperti itu.
Giffard berjalan mendekat hingga Alea menubruk dinding di belakangnya. Ia terlihat gugup sekarang. Lelaki itu sedikit memiringkan kepalanya dan semakin mendekat.
Namun, bukan Alea namanya jika ciut. Ia merasa lelaki itu hanya bermain main dengan ancamannya. Untuk melihat saja muak, apalagi mencium Alea.
Sangat mustahil!
Alea menarik napas dalam dalam sebelum berbicara. Ia harus menantang lelaki di depannya itu.
"REGAN REGAN REGAN REGAN REGAN REG-mmmpphhh."
Lelaki itu benar benar membungkam bibir Alea dengan bibirnya. Kedua tangannya ia letakkan di dinding untuk mengunci pergerakan Alea.
Ia terus menekankan bibirnya pada bibir Alea agar gadis itu benar benar diam. Giffard merasa Alea lemas. Lengan kanan Giffard pun terulur untuk membawa lengan Alea pada pinggangnya agar gadis itu bisa berpegangan.
Alea tak tahu harus berbuat apa sekarang. Ia kemudian meletakkan kedua lengannya tepat di pinggang Giffard. Tubuhnya kini bersatu dengan lelaki itu tanpa jarak.
Alea dapat melihat Giffard yang memejamkan matanya dari dekat. Tak ada tanda tanda lelaki itu ingin melepaskan bibirnya.
Lelaki itu tak melumatnya, ia hanya menempelkan bibirnya. Namun walau begitu, Giffard bisa merasakan manisnya bibir gadis itu. Sungguh ia tak tahu mengapa bisa melakukan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold King ( On Going )
Teen Fiction[ MY KING !!! ] "Kalo gue suka lo, gimana?" Berhasil dapetin hati cowo dingin yang selama ini kita suka tuh, hal yang istimewa banget. Tapi, kita harus dipisahkan di tengah-tengah kebahagiaan yang belum terasa lama. Udah berjuang, terus harus kehil...