❄ 8. Hilang ❄

139 53 29
                                    

Dari semenjak pertemuannya di kantin tiga hari yang lalu, dari saat itu pula Alea sudah tidak bertemu lagi dengan Giffard. Bahkan hingga saat ini pun ia tak bisa melihat batang hidung lelaki pujaannya. Memang sudah bukan hal yang baru lagi jika lekaki itu sering hilang dari pandangan Alea, karena dari dulu Giffard selalu mengikuti perlombaan perlombaan di sekolah serta pertemuan anggota osis dengan sekolah lain, atau rapat mengenai event sekolah.

Namun, kali ini entah mengapa terasa berbeda. Alea baru saja kemarin dibuat terbang tinggi oleh Giffard, dan kini ia sama sekali tak tahu lelaki itu dimana. Pesannya pun sudah tak pernah dibalas lagi. Giffard seakan hilang ditelan bumi. Jelas Alea sangat merasa kehilangan.

Apa King ngejauh gara gara omongan gue di kantin ya?

Duh Lea! Bego banget si lo!

Gadis itu hanya mengaduk ngaduk mie ayamnya yang masih utuh tanpa ada niat untuk memakannya.

"Kalo lo gak mau mending buat gue deh, Le." ucap Dienna. Memang benar, daripada makanan Alea mubazir, lebih baik Dienna yang menampung.

"Nih." jawab Alea seraya menyodorkan mangkuk berisi mie ayamnya pada Dienna.

Dienna pun menerimanya dengan senang hati.

"Udah sih jangan dipikirin terus. Dari dulu juga kan si king udah biasa ilang ilangan di sekolah. Berarti dia lagi sibuk." ucap Qila.

"Ya tapi sekarang beda! Baru kemarin gue dibaperin, sekarang ditinggalin tanpa kabar." jawab Alea lesu.

"Pengen dikabarin?" tanya Karin menggoda.

Alea yang melihatnya pun langsung mengangguk semangat.

"Emangnya lo siapa?!" tanya ketiga sahabatnya itu bersamaan.

Alea menatap tajam pada mereka lalu mengacungkan jari tengahnya.

------------------------------

"Semoga kita bisa bekerja sama. Terimakasih."

Tepuk tangan riuh menggema di ruangan tersebut. Giffardie Arjuna Prakarsa baru saja selesai menyampaikan opininya untuk mewakili SMA Mahatma. Disana sudah hadir beberapa anggota osis dari sekolah sekolah lain. Memang, pertemuan seperti ini sudah sering diadakan.

"Lo keren!" ucap Sena saat Giffard baru saja duduk di sampingnya.

Lelaki itu hanya membalasnya dengan senyuman.

Dua jam berlalu, pertemuan pun berakhir. Semua yang berada di dalam ruangan itu pun satu persatu beranjak pergi meninggalkan ruangan tersebut. Termasuk Giffard. Ia ikut keluar lalu berjalan menuju parkiran dengan tergesa gesa.

"Fad!" ucap seorang gadis sembari mencekal pergelangan tangan Giffard, membuatnya terhenti.

Lelaki itu hanya menaikkan satu alisnya.

"Boleh nebeng gak? Gue gak bawa motor."

Giffard meresponnya dengan wajah yang bertanya tanya. Lalu tadi Sena berangkat naik apa? Mengapa ia berkata tidak membawa motor?

"I-itu tadi gue nebeng sama Lala. Tapi dia udah balik duluan sama Vani. Jadi gue sendiri. Boleh kan?"

Lelaki itu hanya mengangguk sebagai jawabannya.

-----------------

"Tak sudi berteman sama rakyat jelata."

"Mendingan lo semua ke laut aja!"

"Lihat geng Alea gaya pun keren pandai."

"Tak seperti lo semua yang....."

"KAMSEUPAYYYY"

My Cold King ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang